HTI

Mancanegara (Al Waie)

Abu Muhammad Sadi (Juru Bicara Hizbut Tahrir Turki): Erdogan Ingin Turki Ikut Arahan Amerika

Banyak yang berpendapat, Turki adalah model Negara Islam moderat yang sukses. Benarkah demikian?

Islam moderat adalah proyek Amerika. Amerika ingin promosikan Islam moderat ini di Turki. Mengapa Amerika memilih Turki? Karena Turki sudah hampir 100 tahun menerapkan sekularisme dan memerangi Islam setelah Khilafah dihapuskan. Pada saat yang sama Turki memusuhi bahasa Arab sebagai alat untuk memahami Islam. Itulah poin penting mengapa AS memilih Turki.

Ketika terjadi penghinaan terhadap Rasulullah saw., seluruh dunia memprotes, namun di Turki tidak ada. Banyak pihak mempertanyakan mengapa Pemerintah Turki tidak protes atas penghinaaan itu? Pemerintah mengatakan, “Kami menampung kemarahan masyarakat.” Namun kemudian, Pemerintah menguburnya.

Benarkah Turki pimpinan Erdogan ingin mengembalikan Khilafah Islamiyah?

Erdogan memiliki dua wajah. Pertama: wajah untuk Muslim lokal. Kedua: wajah diplomatis-politis. Keduanya tidak ada hubungannya satu sama lain. Itulah mengapa kemudian Muslim Indonesia memandang Erdogan berjuang untuk Islam. Sebetulnya bukan hanya di Indonesia, pandangan demikian juga terjadi di negara lain. Mengapa? Karena Erdogan selalu menggunakan terminologi-terminologi Islam. Ia biasa mengambil ayat-ayat al-Quran dan bershalawat ketika berpidato. Saat ada seminar ekonomi di Darfur, misalnya, di situ ada Simon Perez, dan dia memberi sambutan. Saat itu Erdogan menyuruh berhenti bicara Simon Perez dan berbicara membongkar kejahatan Israel. Dari situlah dunia melihat Erdogan melakukan perlawanan terhadap Israel. Padahal Erdogan tidak seperti itu. Namun, dengan cara itu Erdogan menempatkan posisi sebagai pemimpin umat Islam.

Seperti apa contohnya?

Sepuluh tahun lebih Erdogan berkuasa. Selama itu sebanyak 500 anggota Hizbut Tahrir dipenjarakan. Setiap orang dihukum penjara 4 sampai 20 tahun. Saat ini banyak yang sedang menunggu putusan Mahkamah Tinggi.

Erdogan juga menghukum sejumlah aktifis gerakan lainnya. Sebagai contoh, saya pernah berbicara dengan anggota Parlemen, saya mengatakan pada dia, “Anda tahu Hizbut Tahrir?” Anggota Parlemen itu mengatakan, “Iya, Hizbut Tahrir sangat terkenal.” Lalu saya bertanya, “Mengapa Anda memenjarakan anggota Hizbut Tahrir, padahal kami tidak melakukan kejahatan.” Dia berkata, “Saya duduk di sebuah komisi peradilan di Turki Di situ ada teks kanun konstitusi: Hizbut Tahrir dimasukkan dalam organisasi terlarang.”

Komisi tersebut tidak pernah menghapus redaksi Hizbut Tahrir sebagai partai politik terlarang. Padahal mereka tahu, Hizbut Tahrir tidak melakukan kejahatan. Ini adalah sebuah kesengajaan dari rezim Erdogan untuk menghentikan HT.

Pemerintahan apa yang diinginkan Erdogan?

Erdogan ingin membangun Turki dari nol mengikuti gaya Amerika. Dalam proyek ini mereka tidak ingin ada yang mengganggu upaya menciptakan Turki menjadi negera yang diinginkan Amerika. Kita tahu, Erdogan berkuasa pada tahun 2002. Tahun 2007 terjadi sebuah upaya revolusi tidak langsung, tetapi gagal. Setelah Erdogan berkuasa, ia sangat takut hal ini terjadi. Karena itu dia kemudian dia melakukan upaya penangkapan terhadap aktivis semua gerakan.

Erdogan ingin mau semua gerakan ikut dengan apa dia inginkan, mendukung sekularisme dan demokrasi. Pada akhirnya hanya satu gerakan saja yang tidak ikut dengan apa Erdogan inginkan. Itulah Hizbut Tahrir. Erdogan tidak mengingkan lagi ada kelompok-kelompok yang menuntut Khilafah Islamiyah. Itulah mengapa Erdogan memusuhi Hizbut Tahrir.

Seperti Apa represifnya Pemerintahan Sekular Turki?

Ada contoh yang lain. Hizbut Tahrir pernah mengadakan Konferensi Rajab sekitar 3 tahun lalu yang diadakan dari Indonesia hingga Maroko. Di Turki pun kita melaksanakan itu di depan Masjid Muhammad al-Fatih. Pembicara waktu itu Yilmaz Celik, Juru Bicara Turki, yang menyampaikan seruannya terkait perjuangan penegakan kembali Khilafah.

Namun, setelah event tersebut, Pemerintah Erdogan mengumpulkan koleganya, parlemen dan organisasi lain. Mereka bersepakat: Pertama, memberikan warning kepada media untuk tidak mempublikasikan dan memberitakan kegiatan Hizbut Tahrir ini. Embargo ini masih berlaku sampai sekarang. Semua kegiatan kita tidak diliput media sejak saat itu. Kedua, sejak acara itu banyak anggota Hizbut Tahrir, di Ankara, di Istanbul, yang ditangkap. Pemerintah mengirim intelijennya dan keamanannya untuk menangkap para syabab, termasuk Jubir HT Turki, Yilmaz Celik.

Yilmaz Celik sekarang masih menunggu putusan. Kalau ini diputuskan, ia akan mendapatkan hukuman hingga 20 tahun.  Namun, dengan ada sanksi-sanksi tersebut, akhirnya masyarakat tahu tentang Hizbut Tahrir dan mengetahui siapa sebenarnya Erdogan.

Peran apa yang dimainkan Pemerintah Turki dalam Konflik Suriah?

Kita melihat apa yang terjadi di Suriah. Banyak bayi dibunuh. Ibu-ibu juga banyak dibunuh. Pada saat Erdogan berkunjung ke Amerika, dia berpidato, “Saat saya melihat bayi-bayi yang dibakar itu, saya menangis, saya menjadi syok dan gila.” Namun, Erdogan itu pembohong. Pasalnya, sebulan sebelum kejadian itu, para ulama sudah mengirim surat pada Erdogan untuk melakukan sesuatu; untuk membantu kaum Muslim Suriah. Namun, Erdogan tidak melakukan aksi apa-apa untuk membantu mereka. Dari Turki dan Suriah masyarakat tahu betul siapa Erdogan. Tahu kalau Erdogan bekerja untuk Amerika, bukan untuk para pejuang dan umat Islam.

Di Turki ada pelarangan kerudung bagi pegawai pemerintahan. Itu telah diatur dalam undang-undang Turki. Namun sayang, Erdogan tidak mampu mengubah UU itu. Padahal ia telah memimpin Turki. Untuk urusan kerudung saja dia tidak mampu mengurusi itu. Bagaimana ia ingin menjadi pemimpin umat Islam?!

Apa pesan Anda tentang Muktamar Khilafah yang diselenggarakan Hizbut Tahrir Indonesia?

Terkait MK, apa yang dilakukan HTI ini dan apa yang telah dilakukan HTI dalam Konferensi Khilafah Internasional 2007 sungguh sangat memberikan pengaruh besar, khususnya terhadap para syabab di Turki dan terhadap media. Kami pun terdorong untuk mengontak media. Dulu orang memandang Hizbut Tahrir itu kecil. Seperti di Turki, masyarakat baru mengenal HT saat ada di media dan penangkapan para syabab-nya. Namun,  setelah adanya Konferensi Internasional 2007 di Indonesia dan kita memiliki foto-fotonya, kita tunjukkan kepada masyarakat bahwa HT besar dengan pengaruh yang besar. Melalui acara Muktamar Khilafah ini kita memperlihatkan bahwa Hizbut Tahrir mampu untuk menegakkan Khilafah Islamiyah. []

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*