Bagaimana situasi di Mesir sebelum dan sesudah revolusi?
Seperti Anda ketahui, sebelum revolusi, Mesir tunduk kepada Amerika. Hosni Mobarak adalah broker Amerika di Kawasan. Dia adalah agen utama Amerika di Kawasan. Ketika terjadi revolusi di Mesir, Amerika sedikit mengendalikannya. Ketika pengganti Mobarak sudah siap di Mesir, maka revolusi pun berhenti dalam waktu yang standar. Mobarak pun jatuh dari kekuasaan. Dewan Militer kemudian memegang urusan pasca Mobarak. Dewan ini di bawah kendali Amerika Serikat. Dewan ini dipelihara dan dididik oleh Amerika. Jadi, Amerikalah yang melahirkan pengganti Mobarak. Hanya saja, para pemuda di Mesir bereaksi. Masyarakat sebenarnya mencintai Islam. Mereka merindukan hari ketika Mesir diperintah dengan Islam. Ketika datang Pemilu, muncul partai-partai yang mengusung slogan-slogan Islam. Masyarakat pun memilih mereka. Akhirnya, partai Islam berhasil menguasai Majelis Syura dan memenangi pemilihan presiden.
Jadi, saat masyarakat menghendaki Islam, Amerika berupaya memotong jalan bagi orang yang menawarkan Islam yang sahih. Amerika lalu mengantarkan orang-orang yang mengusung Islam moderat, Islam kompromistis, yang direpresentasikan oleh Ikhwan Muslimin. Akhirnya, mereka bisa sampai ke pemerintahan. Mereka memotong jalan bagi Islam yang disebutkan oleh Amerika sebagai Islam fundamentalis. Selanjutnya Amerika bisa mengatakan kepada masyarakat, “Anda menginginkan Islam. Nah, inilah Islam.”
Bisakah keberhasilan Ikhwan sampai ke tampuk pemerintahan dianggap sebagai keberhasilan Islam?
Keberhasilan Ikhwan dalam Pemilu mengindikasikan bahwa masyarakat menginginkan Islam. Keberhasilan Ikhwan itu menunjukkan bahwa masyarakat mencintai Islam. Mereka mengharapkan diperintah dengan Islam. Namun, Amerika mengatur rencana, jika Ikhwan sampai ke pemerintahan, mereka tidak menawarkan rencana yang hakiki melainkan hanya syiar-syiar saja. Dengan syiar-syiar itu mereka berhasil memikat masyarakat. Mereka hanya menawarkan satu sisi dari Islam. Jika itu berhasil maka mereka telah berhasil merealisasi apa yang mereka inginkan. Ketika Islam moderat sampai ke pemerintahan, maka Islam yang sesungguhnya belumlah dianggap berhasil.
Jika masyarakat itu mencintai Islam, lalu mengapa mereka memilih Ikhwan dan tidak memilih Hizbut Tahrir, misalnya?
Pertama: Karena Hizbut Tahrir tidak berpartisipasi dalam Pemilu. Hizb menilai itu bukan jalan untuk mewujudkan perubahan. Kedua: Adapun Ikhwan masuk ke Parlemen. Mereka mengatakan, “Kami akan menerapkan Islam dengan jalan ini, yaitu masuk ke Parlemen dan membentuk pemerintahan. Kami akan menerapkan Islam sedikit demi sedikit.” Akan tetapi, ucapan itu tidak terbukti pada kenyataannya.
Jadi, Mursi tidak membuat kemajuan penerapan Islam di Mesir?
Ada beberapa contoh yang bisa diberikan. Pertama: ada masalah yang dikenal luas di Mesir, yaitu masalah para perwira berjenggot, yakni banyak perwira yang memanjangkan jenggot pasca revolusi. Namun, Pemerintah melarang mereka dari pekerjaan. Ketika hal itu diajukan ke Mahkamah, Mahkamah memutuskan para perwira itu harus dikembalikan ke pekerjaan mereka. Namun, Pemerintah tidak mau melaksanakan keputusan itu. Sebenarnya tidak ada undang-undang yang menyatakan seperti itu. Akan tetapi, Menteri Dalam Negeri membuat peraturan itu: Maka siapa yang tidak mau mencukur jenggot, ia tidak diterima terus bekerja. Jika ia mencukur jenggot maka ia dibolehkan kembali bekerja. Jika Pemerintah tidak bisa mengembalikan perwira yang berjenggot itu ke pekerjaan mereka, bagaimana mereka bisa menerapkan Islam.
Kedua: tidak lama setelah memerintah, pemerintahan Mursi memperpanjang izin pub dan diskotik yang menjual minuman keras tiga tahun lagi. Contoh lainnya, pemerintahan Mursi tetap melakukan negosiasi dengan IMF dan mendapatkan utang lebih dari 4 miliar dolar, tentu disertai bunga. Di dalam negeri sistem ribawi juga tetap diterapkan.
Pada konteks luar negeri, Pemerintahan Mursi tetap menerima perdamaian dengan Yahudi. Sebelumnya mereka mengatakan, jika mereka sampai ke pemerintahan, mereka akan tetap menghormati perjanjian damai itu. Setelah sampai ke tampuk pemerintahan, Mursi mengutus duta besarnya ke Israel, Mursi mengutus duta besarnya ke Tel Aviv. Duta besar itu membawa surat dari Mursi yang di dalamnya tertulis, “Dari teman dekatmu, Mursi.” Tertulis, “Saya, teman dekat Anda, Muhammad Mursi, mengharapkan kehidupan yang mulia untuk Anda.” Apakah Islam membolehkan untuk mengirimkan surat dan berkata seperti itu kepada musuh yang menduduki Palestina? Apakah boleh mengirimkan surat dengan sifat seperti itu? Surat itu dia kirimkan hanya sepuluh hari setelah ia menduduki jabatan presiden Mesir.
Bagaimana sambutan masyarakat Mesir sendiri terhadap seruan Hizbut Tahrir?
Masyarakat saat ini paham bahwa Ikhwan tidak menerapkan Islam. Mereka paham bahwa Ikhwan tidak merealisasikan rencana yang sempurna yang hakiki. Jadi, Ikhwan mengalami kegagalan, tetapi Islam tidak gagal. Masyarakat saat ini akhirnya mencari siapa yang mengusung dan memiliki rencana yang sempurna. Yang memiliki rencana yang sempurna itu adalah Hizbut Tahrir. Karena itu kita memiliki tanggung jawab besar untuk menjalin kontak kepada masyarakat secara berpengaruh sehingga bisa merekrut mereka ke barisan dakwah.
Sejak kapan Hizb ada dan beraktivitas di Mesir?
Hizb sudah sejak lama ada di Mesir. Sejak lima tahun setelah Hizb didirikan, Hizb sudah menyebar di Mesir, yaitu sejak tahun 1958. Namun, beberapa tahun setelah itu sejak masa pemerintahan Sadat hingga masa Mobarak, para syabab ditangkap dan dipenjara. Pada tahun 2002 ada 120 syabab yang ditangkap dan dipukuli, berikutnya dipenjara hingga enam tahun. Pada tahun 2003 juga terjadi penangkapan para syabab secara besar-besaran. Sejak masa Sadat Hizb dilarang. Bahkan orang diajukan ke pengadilan dengan tuduhan berafiliasi ke Hizb. Hingga tiba masa revolusi, akhirnya Hizb bisa mendeklarasikan diri lagi. Pasca revolusi, Hizb bisa menyelenggarakan berbagai konferensi, seminar, diskusi dan pembinaan umum berupa kajian-kajian di masjid-masjid, menyebarkan leaflet dan lain-lain. Pasca revolusi Hizb bisa berkembang kembali, bisa kembali membuka kantor dan memiliki cabang di berbagai propinsi.
Bagaimana sikap Pemerintahan Mursi terhadap Hizb?
Dulu memang banyak orang Ikhwan, saat tahu seseorang bergabung dengan Hizbut Tahrir, mereka memberi orang itu buku-buku yang menjelek-jelekkan Hizb. Sekarang, Ikhwan berada di posisi bertahan. Mereka sibuk bertahan dan menanggapi di sana-sini. Sebab, banyak kalangan yang mengatakan kepada mereka bahwa pemimpin Anda, Mursi, mengatakan begini dan begitu, bagaimana itu? Jadi, mereka lebih disibukkan untuk membela diri dan tidak ada lagi kesempatan untuk menyerang Hizb.
Di Mesir, adakah indikasi bahwa Khilafah telah dekat?
Benar. Saat ini semua orang telah berbicara tentang Khilafah. Tidak ada orang yang tidak berbicara tentang Khilafah. Bahkan anggota Ikhwan dan orang-orang Salafiyun, ketika ditanya, apakah Anda menginginkan Khilafah, mereka menjawab, “Benar kami menginginkan Khilafah.” Begitu juga anggota gerakan dan organisasi lain seperti gerakan jihad. Media massa, televisi dan media cetak juga membicarakan Khilafah. Khilafah telah menjadi pembicaraan semua orang. Bahkan orang-orang yang menentang Khilafah sekalipun membicarakan Khilafah. Ini adalah indikasi bahwa Khilafah itu telah dekat dan Khilafah itu akan tegak di Mesir.
Sikap pemerintahan Mursi tentang opini Khilafah bagaimana?
Saat ini tidak ada benturan Pemerintah dengan Hizb. Saat ini tidak tampak adanya niat untuk melarang Hizb. Yang ada, sebagian dari anggota institusi pemerintahan mengatakan, “Kami mengamati Hizb.” Itu artinya, bisa jadi nanti, jika merasa diperlukan, mereka akan bertindak. Namun, saat ini tidak ada. []