Di seluruh dunia, Muslimah Hizbut Tahrir sedang terlibat dalam sebuah perjuangan yang intens dan berkomitmen untuk menegakkan Khilafah, menjawab perintah dari Pencipta mereka. Allah SWT telah mewajibkan baik laki-laki maupun perempuan yang beriman untuk berdakwah membangun sistem-Nya di atas bumi ini. Nabi saw. bersabda:
مَنْ مَاتَ وَلَيْسَ فِي عُنُقِهِ بَيْعَةٌ مَاتَ مِيْتَةً جَاهِلِيَّةً
Siapa yang mati, sedangkan di lehernya tidak ada ikatan baiat, maka ia mati dalam keadaan jahiliyah (HR Muslim).
Hadis ini menunjukkan dosa bagi siapa saja yang meninggal tanpa baiat di lehernya yang merupakan janji kesetiaan yang diberikan hanya kepada Khalifah. Hal ini menunjukkan kewajiban menegakkan Khilafah dan mengangkat Khalifah—yang dengan itulah umat Islam bisa memberikan baiat mereka—membebaskan mereka dari dosa dan hukuman.
Keterlibatan dalam Perjuangan
Ada ribuan anggota Muslimah Hizbut Tahrir di seluruh dunia saat ini. Semua berjuang tanpa lelah melalui aktivitas politik khusus di bawah pimpinan Amir Hizb sekarang, seorang mujtahid terkemuka dan pemikir politik yang cerdik, Syaikh Atha bin Khalil Abu ar-Rashtah, untuk mencapai tujuan partai yaitu melanjutkan Islam sebagai jalan hidup melalui penegakkan Khilafah. Khilafah adalah sistem pemerintahan Islam yang akan menerapkan syariah Islam sepenuhnya di tengah-tengah masyarakat. Keanggotaan perempuan dalam Hizb telah membesar dalam beberapa tahun terakhir. Ini mencerminkan tren perempuan Muslim global yang ingin melihat politik dan pemerintahan dunia Muslim dibentuk oleh Islam sendiri. Demikian sebagaimana yang disorot oleh jajak pendapat PEW dan GALLUP yang terbaru.
Dari setengah juta orang yang menghadiri serangkaian konferensi di Indonesia yang diselenggarakan pada bulan Rajab oleh Hizbut Tahrir Indonesia, 200.000 dari semua peserta adalah perempuan. Angka-angka yang tinggi dan meningkatnya perempuan secara global mendukung penegakkan Khilafah adalah karena pemahaman mereka meningkat, bahwa Khilafah merupakan sistem yang ditahbiskan oleh Allah SWT untuk memerintah negara; Khalifahlah satu-satunya jalan menuju masa depan yang lebih cerah, lebih sejahtera dan adil di tanah mereka. Meningkatnya keanggotaan perempuan dan dukungan terhadap Hizbut Tahrir adalah karena keyakinan yang meningkat di kalangan perempuan bahwa Hizbut Tahrir adalah sebuah partai yang memiliki visi yang mencerminkan keyakinan Islam yang dipegang teguh; memiliki solusi kredibel, praktis, komprehensif dan rinci untuk banyak masalah yang dihadapi masyarakat mereka. Memang, Hizbut Tahrir adalah partai yang telah didefinisikan secara luas sebagai partai Islam yang unik dengan sistem Khilafah serta memiliki rancangan konstitusi negara. Rancangan konsitusi negara ini didasarkan atas dalil-dalil Islam yang jelas, yang tidak ada bandingannya dalam rincian Islam, dan yang siap untuk diimplementasikan sekarang.
Muslimah Hizbut Tahrir sedang merintis dan memimpin perjuangan politik untuk membebaskan perempuan dan umat manusia dari penderitaan mereka di bawah Kapitalisme dan semua sistem buatan manusia. Mereka berjuang melawan penindasan dan ketidakadilan; meminta pertanggungjawaban para penguasa Muslim atas kegagalan mereka dalam memenuhi kebutuhan umat dan pengabaian mereka terhadap hukum Islam; menyeru umat Islam untuk kembali pada kewajiban dan keyakinan Islam mereka; serta mengemban dakwah Islam untuk Khilafah di semua sektor masyarakat.
Aktivitas Muslimah HT
Pada tahun 2012, Muslimah Hizbut Tahrir dari seluruh dunia mengadakan kampanye global yang berpuncak dalam Konferensi Perempuan Internasional bersejarah di Tunisia dengan judul “Khilafah: Model Cemerlang Bagi Hak-hak dan Peran Politik Perempuan”. Ini merupakan satu-satunya konferensi perempuan pertama dan terbesar yang diselenggarakan di wilayah Arab sejak jatuhnya penguasa diktator mereka dan diliput media secara luas. Konferensi ini mengumpulkan sekitar 1000 perempuan dari seluruh dunia yang terdiri dari politisi, penulis, akademisi, wartawan, guru, tokoh masyarakat dan perwakilan organisasi serta pembuat opini perempuan lainnya. Tujuannya untuk menyajikan visi rinci tentang apa arti Khilafah bagi status dan hak-hak perempuan serta bagaimana Khilafah secara praktis akan memecahkan masalah mereka.
Pada tahun yang sama, kampanye global lain diluncurkan dengan judul, “Khilafah: Melindungi Perempuan dari Kemiskinan dan Eksploitasi” melalui penyelenggaraan Konferensi Perempuan Internasional di Indonesia pada Desember 2012. Konferensi ini mengumpulkan sekitar 1500 tokoh perempuan dengan pembicara dari Asia Tenggara, Eropa, Afrika, Asia dan dunia Arab. Tujuannya adalah untuk memaparkan penyebab dan solusi kemiskinan dan eksploitasi yang mempengaruhi perempuan secara global, Konferensi ini juga menyajikan penjelasan rinci bagaimana sistem dan kebijakan Khilafah yang unik, yang memberikan pendekatan yang kredibel dan teruji untuk melindungi perempuan dari kemiskinan, eksploitasi dan perbudakan serta mendirikan bagi mereka keamanan finansial.
Pada bulan April 2013, Muslimah Hizbut Tahrir juga mengorganisir kampanye internasional dengan judul, “Bersegera Menegakkan Khilafah untuk Melindungi Para Perempuan Mulia Syam”. Kampanye ini dalam rangka meningkatkan kesadaran akan penderitaan yang memilukan dari para wanita dan anak-anak Suriah; meminta pertanggungjawaban para penguasa Muslim atas kegagalan mereka dalam melindungi darah dan martabat perempuan; sekaligus menyajikan solusi yang efektif untuk mengakhiri pembantaian yang dilakukan oleh tiran dari Asy-Syam. Kampanye ini termasuk unik; sebuah seminar yang belum pernah terjadi sebelumnya yang diselenggarakan oleh Hizbut Tahrir Yordania di Amman. Seminar ini merupakan perkumpulan perempuan tingkat tinggi pertama yang ditujukan untuk memfokuskan perhatian dunia, khususnya pada skala penderitaan dan kebrutalan yag mengerikan yang dialami oleh perempuan dan anak Suriah di tangan pembunuh massa, Bashar Al-Assad dan rezim Ba’athnya.
Pada musim panas pada tahun yang sama, sebuah kampanye diluncurkan dan seminar internasional juga diselenggarakan oleh Muslimah Hizbut Tahrir di Kuala Lumpur, Malaysia. Seminar ini mengumpulkan perempuan pembuat opini dari seluruh Asia Tenggara untuk meningkatkan kesadaran global akan nasib perempuan dan anak Rohingya dari Burma yang memilukan serta menyerukan solusi mendesak untuk mengakhiri penderitaan mereka.
Muslimah Hizbut Tahrir di seluruh dunia—di Indonesia, Malaysia, Palestina, Yordania, Tunisia, Turki, Asia Tengah, Sudan, Pakistan, Bangladesh, India, Afrika Timur, Rusia, Ukraina, Inggris, Australia , Amerika Serikat, Denmark, Belanda, Belgia, dan banyak Negara lain di dunia—berjuang tanpa kenal lelah setiap hari di dalam masyarakat mereka sendiri dengan mengemban dakwah menegakkan Khilafah; meningkatkan kesadaran penindasan perempuan dan masalah-masalah politik, ekonomi, dan sosial lainnya yang dihadapi oleh masyarakat mereka serta memberikan solusi Islam untuk masalah ini. Kegiatan mereka di antaranya: menyelenggarakan pembicaraan, seminar, konferensi, demonstrasi, kampanye, diskusi di masjid-masjid, madrasah dan rumah; berpartisipasi dalam debat dengan para politisi, penulis, wartawan dan pembuat opini perempuan lainnya; menjadi tuan rumah diskusi (round table) dengan para tokoh wanita; memproduksi selebaran, majalah dan buku; serta berinteraksi dengan media. Perjuangan Muslimah Hizbut Tahrir untuk mencapai tujuan mereka adalah benar-benar global dan luas. Perjuangan mereka tak henti-hentinya dan sungguh-sungguh berkomitmen dalam keinginan dan tekad untuk menyelesaikannya dengan bantuan Allah SWT.
Seruan untuk Berjuang
Kami menyeru semua orang yang ingin membawa perbaikan nyata untuk kehidupan perempuan di dunia Muslim, agar tidak tergoda oleh pertarungan politik sempit yang menyerukan beberapa perubahan dalam kebijakan dan hukum; atau agar tidak tertipu oleh perjuangan menyesatkan berdasarkan seruan kesetaraan gender atau nilai-nilai liberal sekular dan hukum-hukum yang telah terbukti menjadi racun yang telah menyebabkan penderitaan jutaan perempuan secara global. Kami menyeru Anda semua untuk berjuang bersama Hizbut Tahrir, memfokuskan perhatian dan energi penuh untuk mencabut sistem yang cacat di negeri Muslim dan menegakkan kembali Khilafah. Khilafahlah yang akan melindungi perempuan dari kemiskinan dan eksploitasi. Khilafahlah yang akan menciptakan masyarakat yang akan menempatkan martabat dan kesejahteraan perempuan pada skala yang belum pernah disaksikan dunia dalam waktu yang lama. Dengan mengerahkan upaya Anda dalam perjuangan ini, Anda tidak hanya akan membantu untuk benar-benar membebaskan perempuan dari penindasan, tetapi juga akan mengamankan diri Anda sendiri status besar dan penghargaan yang tak terbayangkan di surga dari mereka yang mengemban dakwah untuk menghidupkan kembali al-Quran dan as-Sunnah pada saat mereka telah ditinggalkan. Nabi Muhammad saw. mengatakan orang-orang yang beriman sedemikian rupa sehingga bahkan para nabi dan malaikat pun akan cemburu pada Hari Kiamat karena cinta yang Allah SWT punya untuk mereka. Kami berdoa agar penghargaan ini akan menjadi milik Anda dengan bergabung bersama kami dalam perjuangan mulia ini. Amin.
فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلا يَضِلُّ وَلا يَشْقَى * وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى
Siapa saja yang menuruti petunjuk-Ku itu, niscaya dia tidak akan sesat dan sengsara. Namun, siapa saja yang berpaling dari peringatan-Ku, dia akan menderita hidup sempit, kemudian Kami akan membangkitkan mereka pada Hari Kiamat dalam keadaan buta (QS Thaha [20]: 123-124). [Dr. Nazreen Nawaz; Anggota Central Media Office Hizbut Tahrir Women Section’s]