Ada yang aneh dengan umat Islam kini. Selama ini umat digambarkan bagaikan satu tubuh; jika ada satu bagian sakit maka bagian lainnya ikut merasakan kepedihan mendalam. Namun, gambaran tersebut hanya bisa kita baca di lembaran-lembaran sejarah yang hampir-hampir saja lapuk dimakan zaman.
Lihatlah apa yang terjadi dengan umat sekarang. Jangankan berupaya untuk memperkokoh persatuan, sekadar menjaga keutuhan pun sudah tak berdaya. Persis seperti yang telah disabdakan oleh NabiyulLah Muhammad saw. Rasulullah saw. mengungkapkan bahwa umat ini akan banyak pemeluknya. Namun sayang, kata beliau, umat ini akan menjadi santapan empuk bagi para musuh-musuhnya. Memang jumlah mereka banyak, tetapi apalah guna jika mereka bak buih-buih di lautan.
IkhwanifilLah. Sejatinya bila kita merenungkan dengan cermat, kondisi ini tidaklah akan terjadi jika umat Muslim bersatu di bawah kepemimpinan yang satu, yakni khalifah. Benar. Hanya dengan keberadaan sang imam (khalifah/sulthan) sajalah umat Muslim akan bersatu, tidak mudah tercerai-berai, bahkan tak mempan diserang politik adu-domba kaum kafir penjajah. Syaratnya hanya satu: harus ada kepemimpinan umat dalam bingkai Khilafah. Keberadaan khalifah akan menjaga keutuhan rakyatnya. NabiyulLah Muhammad saw. bersabda, “Sesungguhnya imam (khalifah) itu laksana perisai, tempat orang-orang berperang di belakang dia dan berlindung kepada dirinya.” (HR Muslim).
Khalifah akan berupaya menjaga keutuhan rakyatnya dengan cara menanamkan pemahaman bahwa yang layak dijadikan pengikat antar mereka adalah akidah Islam, ukhuwah islamiyah. Khalifah juga akan memberangus setiap ide-ide, pemikiran-pemikiran, tsaqafah-tsaqafah dan setiap upaya kaum penjajah yang dapat mengancam keutuhan negeri. Persis yang telah dicatat dengan tinta emas di lembaran sejarah keemasan islam. Bukankah para khalifah berhasil menjaga keutuhan bahkan menambah perluasan wilayah kekhilafahan islam selama tiga belas abad lamanya? SubhanalLah.
Namun sayang, institusi Khilafah telah tiada. Untuk itu marilah kita bahu-membahu dalam menyadarkan umat akan pentingnya keberadaan khalifah pencegah perpecahan dan pengokoh persatuan umat. Teruslah berjuang saudaraku. Sesungguhnya fajar kemenangan mulai menyingsing. Gelora kebangkitan telah menggema menyambut janji suci yang akan ditunaikan. Khilafah sudah di depan mata. WalLahu’alamu. [Jun Kirigara; Pengasuh Ponpes Nurul Mujahidin, Tanjungsari]