Empat belas abad yang lalu, Rasulullah saw. menerapkan Islam dalam institusi Daulah Islamiyah, yang kemudian sejak Khulafaur Rasyidin disebut dengan Khilafah Islamiyah. Dalam sistem Khilafah, lahir banyak ilmuwan Muslim dengan berbagai karya yang spektakuler dan membuat dunia berdecak kagum. Bahkan pada masa keemasannya, Khilafah membuat sinarnya sampai di bumi Eropa. Khilafah betul-betul menunjukkan diri sebagai pusat peradaban yang maju dan menjadi mercusuar dunia.
Saat Khilafah kelak akan datang kembali, bagaimana mengembalikan posisinya kembali sebagai mercusuar dunia? Apa yang mesti dilakukan oleh kaum Muslim untuk membangun kembali peradaan emas Khilafah yang maju dalam bidang sains dan teknologi?
Dengan modal yang dimiliki oleh Dunia Islam dan kaum Muslim, akan sangat memungkinkan bagi Khilafah untuk menguasai sainstek. Pertama: dari segi SDM, jumlah kaum Muslim cukup besar. Jumlah akademisi dan penelitinya yang banyak. Kedua: sistem pendidikan Islam yang unggul. Islam menjadikan akidah sebagai landasan di dalam pendidikan. Sejak awal kaum Muslim saat menuntut ilmu baik yang fardlu kifayah maupun fardlu ’ain dasarnya adalah keimanan kepada Allah. Menuntut ilmu adalah perintah Allah dan dalam rangka beribadah kepada-Nya. Ilmu yang diajarkan akan menjadi ilmu yang bermanfaat, bukan hanya di dunia, melainkan pahalanya mengalir hingga akhirat. Allah SWT telah mendorong kaum Muslim untuk senantiasa menuntut ilmu. Banyak sekali pujian bagi orang-orang yang menuntut ilmu. “Siapa yang berjalan untuk menuntut ilmu, Allah akan memudahkan bagi dia jalan ke surga.” (HR Muslim). Yang juga penting, Daulah Khilafah akan menjamin pemenuhan berbagai fasilitas yang menunjang pendidikan dan segala hal yang diperlukan oleh teknisi dan para peneliti.
Walhasil, Khilafah akan kembali menjadi mercusuar dan super power bagi dunia karena keagungan syariah Islam diterapkan secara kaffah dan mendatangkan ridha Allah SWT. Jika nanti Khilafah akan senantiasa mengejar dan berupaya untuk menguasai sains dan teknologi, kini saatnya bagi kita untuk mengejar pahala dan ridha Allah SWT dengan cara berjuang menegakkan Khilafah.
WalLahu’alam bi as- shawwab. [Desy Nur Rochmah; Mahasiswi Fisika Universitas Padjadjaran]