Ada sebuah pernyataan dari Kantor Kerajaan Khādimul Haramaian (Pelayan Dua Tempat Suci) yang sedang meninggalkan kerajaannya menuju Kerajaan Maroko dalam rangka cuti khusus. Ia memerintahkan Yang Mulia Putra Mahkota untuk mengendalikan semua urusan negara (Saudi Press Agency, 20/05/2014).
*** *** ***
Rezim yang bertahan hidup dengan tabung pernapasan dari oksigen Eropa dan Amerika, sementara ia memerangi dan membenci sumber kehidupan dari Allah, tidak akan berumur panjang. Sebab, tuan-tuan mereka, para penguasa di Barat, hanya melihat kepentingan mereka saja. Jika mereka melihat bahwa kepentingan mereka ada bersama selain penguasa yang sekarang, maka mereka akan menendangdan menggulingkannya dengan keji, seperti yang telah mereka lakukan pada Presiden Ben Ali dan Ghadafi!
Oleh karena itu, tentu menyedihkan semua upaya untuk membuat rezim terus berkuasa dalam pemerintahannya yang menzalimi dan menindas rakyat. Mereka berpikir bahwa kondisi sekarang masih seperti yang dulu; bahwa rakyat sekarang seperti rakyat yang dulu, yang dizalimi dan ditekan tanpa sedikitpun melawan dan memprotes! Semua upaya menyedihkan ini tidak akan pernah berhasil karena kondisi sekarang berbeda dari sebelumnya. Rakyat sudah tidak lagi seperti sebelumnya. Oleh karena itu saya menekankan bahwa tidak akan pernah tercipta stabilitas bagi siapapun penguasa kawasan Timur Tengah, termasuk negeri kita (Arab Saudi), sekalipun mereka telah melakukan banyak perubahan politik; sekalipun mereka membangun ulang struktur dalam negeri pada rezim pemerintahannya; bahkan sekalipun mereka membuat jabatan baru seperti “memberi kewenangan pada Putra Mahkota”! Sungguh semua upaya ini tidak akan berguna untuk kehidupan dalam tubuh yang tengah sekarat!
Rakyat di negeri kita (Arab Saudi) sangat menginginkan Islam yang sebenarnya, Islam yang bersih dan murni, agar hidup mereka diselimuti keadilan dan kebaikan. Mereka sangat menginginkan rezim yang bisa mengeluarkan mereka dari kondisi hidup mereka yang tidak jelas dan dari keadaan buruk akibat tindakan rezim yang berkuasa di tengah mereka. Mereka sangat menginginkan rezim yang bisa mengembalikan kemuliaan mereka dan melepaskan mereka dari rezim yang berkuasa, yang kebijakannya baik dalam dan luar negerinya begitu memalukan, terutama di Mesir dan Syam.
Mungkinkah rezim ini sadar sebelum terlambat? Apakah mungkin rezim ini kembali, lalu melaksanakan hukum dari Rajanya para raja, yaitu Allah Tuhan semesta alam? Ataukah bara api keimanan telah padam di hati mereka?
Saya menyerukan kepada mereka yang masih memiliki keikhlasan di kalangan para generasi di negeri yang diberkati ini—karena berkah dari dua tempat suci, yaitu para ulama, para syaikh, para tentara dan warga sipil yang marah terhadap kerusakan dan tindakan rezim ini—untuk menyatukan misinya menuju satu tujuan yang sama, bukan yang lainnya; yaitu menyingkirkan rezim ini dan berjuang untuk mendapatkan ridha dari Tuhan mereka; berjuang untuk mengembalikan Khilafah Rasyidah yag tegak di atas metode kenabian, bukan yang lainnya.
Allah SWT berfirman: Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal salih di antara kalian bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah Dia ridhai untuk mereka dan akan menukar (keadaan) mereka sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembahku Aku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Siapa saja yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, mereka itulah orang-orang yang fasik.” (TQS an-Nur [24] : 55) [Abu Shuhaib al-Qahthani – Biladul Haramain al-Syarifain]
Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 27/05/2014.