Saya memulai dengan memanjatkan pujian kepada Engkau, ya Allah. Dengan keagungan dan kebesaran kuasa-Mu, saya adalah hamba perempuan yang sangat membutuhkan Engkau. Saya memohon dengan kata-kata Rasul-Mu, manusia terbaik:
Tiada Penolong selain Engkau dan aku tidak memerlukan siapapun selain Engkau.
Ya Allah, hanya kepada Engkau aku mengadukan lemahnya kekuatanku, sedikitnya upayaku, serta tdak berdayanya aku menghadapi manusia.
Ya Arhamar-Rahimin, Engkau adalah Rabb orang-orang yang lemah, juga Rabb-ku. Kepada siapa aku akan mengadu? Apakah kepada seseorang yang sangat jauh yang menerima aku dengan muka masam? Ataukah kepada musuh yang menguasai urusanku? Jika saja kemurkaan-Mu tidak akan menimpa aku, tentu aku tak peduli. Akan tetapi, ampunan-Mu lebih luas untuk diriku. Aku berlindung dengan Nur Wajah-Mu yang menyinari kegelapan serta memperbaiki urusan dunia dan akhirat; dari kemarahan-Mu yang akan menimpa aku atau kemurkaan-Mu yang akan melanda. Kuserahkan kepada Engkau seluruh kesulitanku hingga Engkau ridha, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dari-Mu.
Wahai umat yang mulia:
Hari ini saya tidak akan berbicara sambil menangisi penderitaan tentang situasi kami di Gaza. Saya juga tidak akan berbicara tentang kenyataan yang menimpa kami. Pasalnya, apa yang Anda lihat di televisi jauh lebih bisa bercerita dibandingkan dengan kata-kata saya. Erangan dan ratapan dari orang-orang yang kehilangan, juga dari para ibu dan anak yang Anda dengar, sudah cukup untuk menghancurkan hati Anda karena rasa sakit dan kesedihan yang mencerminkan kondisi mereka, keadaan rakyat Gaza. Saya juga tidak akan berbicara di sini untuk memohon belas kasihan dari Anda yang menumpahkan air mata Anda.
Sebaliknya, saya akan memanggil Anda sebagai umat yang mulia dan bermartabat; yang mengangkat kepalanya ke arah langit; yang tidak dirugikan oleh mereka yang merendahkannya.
Demi Allah bahkan jika manusia dan jin bersatu untuk menyakiti kita, mereka tidak akan membahayakan kita kecuali jika ditakdirkan oleh Allah. Jika mereka bersatu untuk memberikan manfaat bagi kita, mereka hanya akan bermanfaat jika ditakdirkan oleh Allah. Kita meyakini bahwa kemenangan hanya ada di tangan Allah saja.
Namun demikian, hari ini saya menulis surat ini kepada Anda untuk merenungkan (mempertanyakan) tentang keadaan umat; umat yang mulia, bermartabat dan terhormat; umat yang selama berabad-abad mendominasi dunia dan menjadi umat terbaik di antara bangsa-bangsa. Mereka adalah bangsa yang menyusupkan ketakutan ke dalam hati musuh-musuhnya dengan kata-katanya, apalagi dengan tindakan-tindakannya!
Wahai umat yang mulia. Wahai bangsa terbaik yang dilahirkan atas manusia:
Celakalah umat! Nabi dan pemimpinnya adalah Muhammad saw. Beliau telah memerintahkan mereka untuk menolong saudara-saudara mereka—baik penindas ataupun tertindas—hingga mereka menaati perintah beliau. Namun, bukannya menolong dalam segala situasi, mereka malah melampaui batas dalam pelanggaran hukum. Menyedihkan. Inilah keadaan umat keturunan Abu Bakar, Umar, Utsman, Khalid, Ali, Alqa’qa’ dan Al-Mutasim hari ini.
Demi Allah. Apakah Anda tidak malu?!
Celakalah umat yang agamanya telah disempurnakan, nikmatnya telah dipenuhi dan Islam telah diridhai sebagai agamanya. Namun, yang saya lihat hari ini, umat menolak apa yang telah
Allah berikan. Bagaimana Anda akan bertanggung jawab atas syahidnya anak-anak, perempuan dan orang-orang tua Gaza ketika Anda ditanya saat berdiri di jembatan as-sirath?
Di mana Anda ketika kami sedang dibantai? Di mana Anda ketika kami dibunuh; tak ada rasa aman, perlindungan, perisai, juga penggembala?
Dan Anda, wahai para ulama; wahai pelayan-pelayan dien ini:
Sikap diam seribu bahasa dan sikap tak adil yang Anda berikan kepada kami itu lebih kuat dan lebih keras menusuk hati kami; lebih menghinakan daripada bom-bom dan roket-roket, sementara Anda menyaksikan tubuh anak-anak kami hancur terkoyak. Demi Allah, Anda akan ditanyai atas seluruh apa yang Anda lakukan, yang Anda katakan, bahkan atas yang Anda diamkan. Doa-doa Anda tidak cukup bagi kami, tidak juga uang yang Anda kumpulkan untuk kami. Saya bersumpah demi Allah bahwa uang Anda tidak akan mengembalikan anak-anak kami, ibu-ibu kami, ayah-ayah kami, saudara laki-laki kami atau sekadar memuaskan hati kami.
Demi Allah, kami tidak akan mengampuni Anda selama kami hidup dan Allah tidak akan melupakan bagaimana Anda mengabaikan dan menindas kami.
Wahai umat yang mulia:
Oleh karena itu, berpikirlah bahwa bukan uang, bantuan makanan dan obat-obatan yang akan membebaskan Anda dari kekecewaan mendalam kami terhadap Anda. Semua itu tak bermanfaat sedikitpun ketika tiba masa ketakutan di depan mata anak-anak kami yang menanti maut dan deru bom di hadapan mata; yang mendengar suara pesawat di langit atau artileri yang siap menyerang kapanpun dan dimanapun.
Demi Allah, sungguh lebih ringan bagi kami mati kelaparan atau karena wabah penyakit daripada Anda menyerahkan kami kepada orang-orang Yahudi sebagai hadiah di piring pengkhianatan dan darah.
Anda harus paham, kami tidak lagi menerima omong-kosong dan tidak akan tertipu oleh tipudaya atau oleh airmata buaya Anda. Kami tahu betul bahwa Anda dapat menolong kami lebih dari apa yang Anda lakukan sekarang. Namun, Anda tidak bersedia melakukan itu. Apakah Anda tahu bagaimana caranya? Izinkan saya untuk memberitahu Anda tentang apa yang sebenarnya Anda ketahui dengan baik:
Anda memiliki tentara yang dapat mematahkan tentara Yahudi. Namun, mengapa Anda membelenggu mereka dengan kebijakan tangan besi?
Anda memiliki pesawat-pesawat yang bisa menghancurkan pesawat tempur Yahudi. Namun, mengapa Anda mengunci pesawat-pesawat itu di Bandara dan tidak mengirimkan pesawat-pesawat itu untuk menghancurkan benteng-benteng besar Yahudi? Anda memiliki roket, tank dan bom yang bisa mengguncang entitas Yahudi. Namun, mengapa Anda tidak mengeluarkan semua itu dari gudang penyimpanan sebelum dimakan oleh karat?
Wahai umatku yang mulia:
Anda memiliki seluruh sarana untuk kemenangan, yang memungkinkan Anda untuk mengakhiri entitas tirani Zionis. Namun, Anda malah menjadi saudara-saudara mereka sekaligus menjadi musuh-musuh kami. Anda mendukung mereka dengan sikap diam Anda dan posisi tak bergerak Anda terhadap kami. Anda mendukung mereka dengan menundukkan diri kepada para pemimpin murahan Anda, yang merupakan beban berat bagi hati Anda dan hati kami. Anda mendukung musuh dengan ketakutan Anda atas ancaman penjara-penjara tiran dan penahanan oleh pemerintah boneka. Oh, Anda bagaikan perempuan dengan sorban dan jenggot!
Apakah Anda sekarang telah melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana perlawanan dari para Mujahidin di Gaza telah mengguncang keamanan Yahudi dengan peralatan, yang bahkan tidak layak dibandingkan dengan musuh?!
Tidakkah ini memotivasi Anda dan mengungkapkan kepada Anda bahwa entitas Yahudi itu lebih lemah dari jaring laba-laba? Tidakkah ini membangkitkan kekuatan Anda, meski hanya sesaat saja, sebagai orang beriman yang meyakini bahwa Allah adalah Penolong?
فَلَمْ تَقْتُلُوهُمْ وَلَكِنَّ اللَّهَ قَتَلَهُمْ وَمَا رَمَيْتَ إِذْ رَمَيْتَ وَلَكِنَّ اللَّهَ رَمَى وَلِيُبْلِيَ الْمُؤْمِنِينَ مِنْهُ بَلاءً حَسَنًا إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
(Yang sebenarnya) bukan kalia yang membunuh mereka, tetapi Allahlah yang membunuh mereka. Bukan kalian pula yang melempar ketika kalian melempar, tetapi Allahlah yang melempar. (Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka) dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang Mukmin, dengan kemenangan yang baik. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui (QS al-Anfal [8]: 17).
Demi Allah Yang Maha Esa dan Maha Tunggal! Setiap Muslim di timur atau di barat akan dimintai perhitungan atas setiap tetes darah murni yang mengalir dari anak tidak bersalah, atau perempuan yang berduka, atau seorang pria tua yang tertindas.
Ketahuilah bahwa Allah Mahakuasa atas urusan-urusan-Nya. Hari itu akan datang, ketika orang-orang kafir dan rakyatnya akan dihinakan; ketika Islam dan umatnya akan dimuliakan. Hal ini bukanlah perkara yang berat bagi Allah.
وَسَيَعْلَمُ الَّذِينَ ظَلَمُوا أَيَّ مُنْقَلَبٍ يَنْقَلِبُونَ
Orang-orang yang zalim itu kelak akan mengetahui ke tempat mana mereka akan kembali (QS asy-Syu’ara [26]: 227).
[Ditulis untuk Kantor Berita Pusat Hizbut Tahrir oleh seorang Muslimah Gaza yang membutuhkan Rabb-nya]