HTI

Berita Luar Negeri

Lintas Dunia [Oktober 2014]

HT Suriah Bertakziyah kepada Keluarga Ahrar asy-Syam

Hizbut Tahrir Suriah ber-takziyah kepada keluarga pimpinan dan anggota Ahrar asy-Syam yang syahid lantaran dibom ketika mengadakan pertemuan di markas Ahrar asy-Syam, desa Rama Hamdan, di pinggiran Kota Idlib.

“Kami, Hizbut Tahrir Suriah, menyampaikan belasungkawa kepada gerakan “Ahrâr asy-Syâm”, dan keluarga para syahid, insya Allah,” ungkap Ketua Media Informasi Hizbut Tahrir Suriah

Ustadz Ahmad Abdul Wahab dalam siaran persnya, Selasa (9/9).

HT Suriah pun mendoakan semoga Allah menjadikan mereka syafaat (penolong) bagi keluarga mereka kelak pada Hari Kiamat, yaitu hari ketika harta benda dan anak-anak tidak lagi berguna, kecuali orang yang datang kepada Allah dengan hati yang bersih. Seraya mengucapkan Innâ Lillâhi wa Innâ Ilaihi Râji’ûn, mereka juga memohon kepada Allah SWT untuk memberikan kesabaran kepada keluarga para syuhada.

“Sungguh bencana besar ini benar-benar telah melukai hati kami. Kami memperingatkan saudara-saudara kami di semua faksi untuk tidak menjadikan atmosfer gerakan mereka tersingkap di hadapan kaum kafir Barat, khususnya Amerika, yang sedang mempersiapkan pukulan menyakitkan terhadap para mujahid, serta di hadapan para duta besar negara-negara lokal, para antek Barat,” pungkas Ahmad Abdul Wahab.

Pakistan: Tentara Tak Mendukung Demonstrasi Anti Pemerintah

Menteri Pertahanan Pakistan mengatakan tentara negara tidak mendukung protes yang menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Nawaz Sharif. Saat berbicara kepada VOA berbahasa Urdu, ia mengatakan bahwa tentara akan mematuhi Konstitusi Pakistan yang melarang keras militer ikut ambil bagian dalam kegiatan politik.

“Tentara adalah lembaga Pemerintah dan memainkan perannya sesuai konstitusi dan hukum. Militer bersama dengan Pemerintah dan Konstitusi, bukan dengan setiap individu, “kata Asif kepada VOA.

Bintang olah raga Cricket yang kemudian menjadi politisi, Imran Khan, ulama Tahir-ul-Qadri dan para pendukung mereka telah berkemah di luar Gedung Parlemen di Islamabad sejak tanggal 15 Agustus yang menuntut agar Sharif berhenti. Mereka mengklaim bahwa Pilpres yang membawa dia ke tampuk kekuasaan tahun lalu curang.

Nasihat Jubir HT Sudan kepada Ikhwanul Muslimin Al-Islah

Terkait isu Dialog Nasional yang sedang memanas, Jubir HT Sudan Ibrahim Othman (Abu Khalil) menyatakan setiap Muslim yang menyerukan dialog harus menyadari bahwa kaum Muslim adalah bangsa terbaik yang dilahirkan di tengah-tengah manusia.

“Dialog apapun harus berdasarkan hanya pada Islam!” ungkapnya kepada delegasi Ikhwanul Muslimin Al-Islah (Reformasi) yang bersilaturahmi, Senin (1/9) di Kantor HTI Sudan.

Kepada Shadiq Ali al-Bashir (Amir IM Al-Islah) dan Hassan Abdul Hamid (Kepala Biro Politik IM Al-Islah), Abu Khalil mengingatkan dialog harus mengatasi masalah riil masyarakat; termasuk makanan, perumahan, pendidikan, dll.

“Jangan mengatasi masalah-masalah kelompok langsung yang berasal dari lingkungan politik seperti yang terjadi saat ini, karena mereka bersaing untuk mendapatkan pembagian kekuasaan dan kekayaan. Hal ini ditolak oleh rakyat Sudan karena melanggar akidah mereka dan memencilkan masalah-masalah mereka, dan bahkan merupakan komplikasi atas masalah mereka,” tegas Abu Khalil.

Menurut Abu Khalil, isu Dialog Nasional sejak awal dilakukan atas perintah unsur asing yang berupaya menjauhkan Islam dari kehidupan rakyat dan mempreteli negara.

“Inilah yang harus diperhatikan oleh kekuatan-kekuatan politik di negara itu agar tidak menjadi mangsa intrik politik yang disiapkan oleh orang kafir penjajah Barat terhadap negara-negara Muslim,” pungkasnya.

Selain Abu Khalil, delegasi juga disambut hangat oleh Nashir Muhammad Utsman Ridha (Kepala Komite Sentral Komunikasi), serta kedua anggota Komite Sentral Komunikasi Abdullah Husain dan Khalil Abdul Rahman.

Nasib Muslim Krimea Sejak Aneksasi Rusia

Sejumlah buku-buku Islam populer, termasuk buku-buku yang digunakan di sekolah-sekolah agama, yang dianggap sah menurut hukum Ukraina, kini dilarang menurut hukum Rusia. Akibatnya, seperti dilaporkan Qirim News Agency yang dipublikasikan unpo.org, Senin (8/9), madrasah-madrasah dan rumah-rumah penduduk Muslim di Krimea digeledah para agen Rusia. Pada 5 September, misalnya, para agen Rusia menggerebek rumah-rumah anggota Majelis Tatar Krimea (Parlemen) Mustafa Salman dan Dilyaver Hayreddinov di Nizhnegorsk Rayon.

“Penggeledahan dilakukan oleh petugas polisi dan tidak jelas, mengapa dilakukan di Nizhnegorsk Rayon. Mereka mencari literatur terlarang,” kata aktivis gerakan nasional Tatar Krimea Zair Smedlyaev.

Para saksi mata mengatakan polisi mencari senjata, sementara Mustafa Salman dan kedua putranya dibawa ke kantor polisi setempat.

Sebelumnya, para petugas Layanan Keamanan Federal Rusia juga menggeledah madrasah-madrasah di Krimea untuk mencari literatur terlarang. Tiga madrasah digeledah pada tanggal 13 Agustus 2014, berdasarkan UU Daftar Materi Ekstremis Federal Rusia yang akan mulai berlaku pada tahun 2015, yang melarang sejumlah buku-buku Islam populer. UU itu melarang sejumlah buku agama Islam yang berdasarkan hukum Ukraina dianggap legal.

UU Daftar Materi Ekstremis disusun oleh Departemen Kehakiman Rusia pada tanggal 14 Juli 2007 dan berisi 1.058 item mulai tanggal 25 Desember 2011. Memproduksi, menyimpan atau mendistribusikan materi yang ada dalam daftar itu merupakan pelanggaran di Rusia.

Beberapa buku-buku Islam yang telah dilarang meliputi karya abad ke-20 yang populer oleh ulama Turki Said Nursi dan ‘Benteng Kaum Muslim’ yang terkenal berupa buku kumpulan doa Nabi Muhammad, yang dikumpulkan oleh ulama Muslim Said bin Ali bin Wahf al-Qahtani. Beberapa biografi tertentu Nabi Muhammad juga dilarang.

Sekitar 300.000 Muslim di Krimea, terutama kaum asli Tatar Krimea, harus menyesuaikan diri dengan undang-undang yang baru diberlakukan oleh Rusia setelah tanah air mereka dianeksasi dari Ukraina pada Maret 2014. [Joko Prasetyo, dari berbagai sumber]

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*