Assalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.
Pembaca yang budiman, tentu banyak harapan rakyat yang disematkan di pundak Jokowi-JK yang akal menjadi presiden-wakil presiden baru. Salah satunya adalah di bidang ekonomi. Jokowi-JK diharapkan mampu mewujudkan kesejahteraan bagi mayoritas rakyat di negeri ini.
Namun, harapan sepertinya tinggal harapan. Rakyat tampaknya bakal kembali kecele, kembali gigit jari. Belum resmi menjadi presiden dan wakil presiden, Jokowi-JK sudah mengusulkan untuk menaikkan harga BBM kepada Presiden SBY. Namun, SBY menolak kembali menaikkan harga BBM di akhir masa jabatannya. Karena itu saat memerintah nanti, Jokowi-JK dipastikan akan menaikkan harga BBM. Pasalnya, kenaikan harga BBM adalah amanat pihak asing yang memang ‘wajib’ dijalankan oleh Pemerintah, siapapun presidennya.
Padahal sebelum harga BBM kembali dinaikkan, tarif listrik sudah kembali naik. Kenaikan itu sesuai dengan rencana kenaikan tarif listrik pertiga bulan. Baru-baru ini harga gas 12 kg juga resmi dinaikkan sebesar Rp 18 ribu. Semua kenaikan ini pasti hanya makin menyusahkan mayoritas rakyat dan membuat mereka tambah miskin.
Begitulah rezim neoliberal. Mereka hanya bisa berjanji kepada rakyat saat kampanye Pemilu semata-mata agar mereka tepilih. Usai terpilih, rakyat dengan mudah mereka lupakan. Apalagi sistem neoliberal memang sejak awal tidak didedikasikan untuk menciptakan kesejahteraan rakyat, tetapi demi kesjehteraan segelintir elit penguasa dan pengusaha, terutama pihak asing.
Karena itu rakyat seharusnya mulai melakukan semacam ‘revolusi berpikir’, untuk kemudian melakukan ‘revolusi politik’, bukan sekadar revolusi mental ala Jokowi yang tak jelas juntrungannya. Rakyat harus mulai menyadari bahwa sistem sekular demokrasi kapitalis yang diterapkan di negeri ini selama puluhan tahun telah gagal dan merusak, tak layak dipertahankan. Sistem ini wajib diganti dengan sistem Islam dalam wujud penerapan syariah Islam secara kaffah oleh institusi Khilafah Islam. Karena itu rakyat secara politik harus bergerak bersama-sama Hizbut Tahrir dan seluruh komponen umat untuk segera mewujudkan institusi Khilafah yang bakal menerapkan Islam secara kaffah, khususnya di negeri ini. Hanya Khilafah yang menerapkan syariah secara total inilah yang layak diharapkan bisa membawa keberkahan bagi negeri ini.
Di seputar itulah tema utama al-wa’ie edisi kali ini, selain tema-tema lain yang aktual dan juga layak untuk dikaji oleh pembaca. Selamat membaca!
Wassalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.
Selama kita mengabaikan hukum Allah, selama itu pula kita akan menjadi makhluk yang hina dina.Khalifah solusinya .Allahu Akbar