Bung Tomo adalah salah satu pahlawan Indonesia yang telah mengobarkan semangat jihad bangsa Indonesia melalui orasi dan pekikan takbirnya. Pidato Bung Tomo menjelang 10 November 1945 itulah yang berhasil membangkitkan keberanian arek-arek Suroboyo, dari rasa takut yang mencekam untuk bangkit melawan kezaliman kaum penjajah. Dulu pada masa Bung Tomo musuh utama bangsa ini adalah Jepang yang menjajah Indonesia. Kini generasi saat sekarang harus menyadari bahwa penerapan ideologi kapilatisme demokrasi yang dijajakan oleh kaum penjajahlah musuh besar yang harus dilawan.
Sistem demokrasi sangat besar pertentangannya dengan Islam. Sistem ini telah sangat destruktif dalam menghancurkan sendi-sendi kehidupan umat, khususnya generasi mudanya. Dalam sistem demokrasilah lahir banyak generasi amoral dan bejat. Identitas keislaman generasi muda menjadi hilang tak berbekas. Mereka larut dalam atmosfer globalisasi yang dirancang oleh Barat. Akhirnya, mereka menjadikan peradaban Barat sebagai kiblat kehidupan mereka.
Islam sangat menaruh perhatian besar dalam melahirkan generasi muda islami yang berkarakter pemimpin dan pahlawan. Itulah generasi yang berkepribadian islami (syakhshiyah islamiyah).
Terdapat tiga pihak yang bertanggung jawab untuk melahirkan generasi islami yang berkarakter tersebut: keluarga, masyarakat dan negara. Negara bertanggung jawab melahirkan generasi islami sebagai bagian dari tugas negara. Negara harus menjalankan sistem pendidikan islami, menerapkan syariah islam secara menyeluruh, membentuk lingkungan sosial yang islami dan menerapkan sanksi tegas atas setiap pelanggaran berdasarkan hukum Islam.
Dalam bentangan sejarah peradaban Islam, Negara Khilafah telah banyak melahirkan generasi-generasi pahlawan sejati seperti Umar bin Khattab, Ali bin Abi Thalib, Saad bin Abi Waqqash yang menjadi panglima yang menundukkan Persia, Khalid bin Walid yang menjadi pahlawan agung dalam penaklukan di abad ke 7, dll.
Islam dalam naungan Negara Khilafah akan melahirkan sosok-sosok generasi yang memiliki sikap kepahlawanan dalam menumpas hegemoni kekufuran dan kemungkaran. Tanpa Khilafah, tak akan ada pihak yang bertanggung jawab dalam mewujudkan generasi pahlawan, kecuali institusi keluarga. Oleh karena itu sistem demokrasi-sekuler saat ini wajib dihancurkan dan diganti dengan sistem Khilafah. Dengan itu peradaban Islam akan tegak dan menjadi mercusuar kemuliaan dan kebaikan bagi seluruh umat manusia. WalLahu a’lam [Yuslan Abu Fikri; Pengusaha Muda, Serpong-Tangsel]