Kepahlawanan adalah sikap yang menunjukkan keberanian dan pengorbanan dalam membela kebenaran. Dalam Islam sikap kepahlawanan ini disematkan kepada para syuhada yang wafat di medan jihad fii sabilillah untuk menegakkan dan memuliakan kalimah Allah SWT di muka bumi ini.
Kepahlawanan dalam Islam adalah kepahlawanan yang manusiawi dan jauh dari mitos khayali. Kepahlawan dalam Islam tidak harus dilakukan oleh manusia “aneh bin ajaib” atau makhluk luar angkasa. Kepahlawanan islami dapat diwujudkan oleh setiap Muslim. Caranya adalah melalui upaya sunguh-sungguh dalam meraih keridhaan Allah SWT. Ridha Allah SWT hanya bisa diraih dengan kebersihan niat semata-mata karena Allah SWT dan senantiasa menyelaraskan perbuatan dengan syariah-Nya. Lihatlah keteladanan para sahabat. Rasul saw. sukses mewujudkan kepahlawanan pada setiap sahabat dengan peran yang berbeda-beda. Mereka yang memiliki kelebihan harta rela menyedekahkan sebagian besar harta mereka tanpa menanggalkan kewajiban untuk berperang di jalan Allah. Mereka yang kurang mampu tetap semangat untuk sepenuhnya hadir dalam membela dan menyebarkan agama Allah. Mereka yang berilmu rela menyedekahkan usia mereka untuk menjaga tsaqafah Islam sehingga terhindar dari kerancuan dan penyesatan dari musuh-musuh Islam yang selalu mengintai.
Meskipun sangat manusiawi, menumbuhkan kembali generasi seperti itu tidaklah mudah di tengah kehidupan yang diatur dengan ideologi sekular kapitalis liberal seperti yang saat ini. Kini tinggallah keluarga yang dapat menjadi benteng sekaligus madrasah bagi pembinaan generasi berkarakter syuhada. Kenyataan ini mengharuskan orangtua menjadi contoh hidup kepahlawanan yang berlandaskan ketakwaan bagi anak dan anggota keluarga lainnya. Untuk itu sejak awal setiap Muslim harus mempersiapkan diri sebagai calon suami/istri yang memiliki keterikatan kuat pada hukum syariah sebagai pondasi utama pembentukan keluarga. Pada tataran berikutnya orangtua juga harus menjadi bagian dari jamaah dakwah. Dengan itu aktivitas saling mengingatkan dalam kebenaran dan kesabaran selalu terjaga sehingga mampu memberikan imunitas terhadap pengaruh lingkungan dan sistem yang rusak.
Jamaah dakwah ini juga harus mampu mengarahkan aktualisasi kepahlawanan dari setiap anggotanya untuk mendorong perubahan masyarakat menuju masyarakat yang Islami. Pelibatan setiap anggota keluarga dalam aktivitas dakwah jama’i diharapkan mampu menciptakan lingkungan yang sehat bagi tumbuh kembang generasi Islam yang tangguh. Nilai kepahlawanan yang akan dibentuk nantinya pun murni hanya karena ikatan Islam dan bukan karena ikatan yang batil seperti kesukuan, nasionalisme dan patriotisme.
Kepahlawanan dalam Islam memiliki target yang jelas, yaitu tegaknya hukum Allah SWT secara total dan tersebarnya risalah Islam ke seluruh penjuru dunia. Keduanya tak akan sempurna terlaksana tanpa sebuah institusi negara (Khilafah). Karena itu mewujudkan Khilafah pengemban risalah Islam menjadi bagian yang tidak terlepaskan dari kepahlawanan itu sendiri. Kesadaran kepahlawanan seperti inilah yang perlu ditanamkan dalam diri dan keluarga serta ditularkan kepada masyarakat luas. Dengan itu akan cepat terbentuk kesiapan umum dalam menjemput janji Allah di penghujung zaman ini, yaitu tegaknya kembali Daulah Khilafah Islamiyah ‘ala minhaj an-Nubuwwah. Allahu Akbar! [Adi Surya, S.Hut., M.Si.; PNS Badan Litbang Kehutanan, Kementerian Kehutanan]