ICMS yang digagas oleh HTI merupakan acara terbesar dan paling spektakuler sepanjang sejarah perjuangan mahasiswa. Seluruh pergerakan mahasiswa harus membuka hati dan pikirannya untuk menyambut seruan pergerakan dari Mahasiswa HTI serta berjuang bersama-sama menegakkan Khilafah sebagai solusi tuntas permasalahan bangsa. [Asbudi, Dewan Penasehat LDK AMBH Unlam Banjarmasin].
Mengubah pemerintahan demokrasi menjadi Daulah Islamiyah adalah mungkin terjadi. Membebaskan umat Muslim dan negeri-negeri Muslim dari penjajahan Barat adalah mungkin terjadi. Mengalahkan Amerika Serikat dan sekutunya dengan jihad di bawah naungan Daulah Khilafah juga mungkin terjadi. Oleh karena itu mari kita mengajak kaum Muslim untuk melakukan aktivitas politik Islam untuk meraih kemungkinan yang bisa mengubah realitas yang rusak ini menjadi realitas baru yakni tegaknya Daulah Khilafah. [Ramlan, IAIN Imam Bonjol Padang].
Pada momen yang bersejarah ini, kami dari BKLDK dan seluruh pergerakan dakwah kampus mendukung perjuangan HT. Kami melihat HT konsisten memperjuangkan Islam secara murni dan tulus ikhlas membina segenap elemen masyarakat termasuk segmentasi mahasiswa. Siapkanlah diri kita sebagai agen perubahan untuk bergerak bersama HT dan umat menegakkan Khilafah. We Need Khilafah Not Democracy! [Syaroful Anam, Mahasiswa STKS Bandung, Kordinator BKLDK Bandung Raya].
Sudah waktunya maha-siswa bangun dari tidurnya. Lihatlah begitu mengelegarnya seruan perubahan yang diteriakkan oleh mahasiswa Muslim seluruh Indonesia di depan Gedung DPR/MPR dan di depan Istana Negara pada even ICMS 2014.
ICMS 2014 berhasil membuat kami mahasiswa hanyut dalam teriakan perjuangan dan perubahan karena memang itulah seharusnya mahasiswa. Yang lebih penting, seruannya tidak semata euforia; namun bernas, intelektual dan solutif! [Gustar Umam, UIN Syarif Hidayatullah].
ICMS makin mempertegas bahwa suara mahasiswa adalah suara perubahan. Perubahan yang disuarakan tidak lain adalah Islam. Momentum luar biasa bisa berkumpul dan bangga akan agama kita dari seluruh penjuru Nusantara lantang bersuara, “We Need Khilafah, Not Democracy and Liberal Capitalism!” [A. Anwar, BKLDK Kalsel].
Baru kali ini dengan mata kepala saya sendiri saya menyaksikan sebuah perhelatan akbar yang sungguh istimewa dan luar biasa, khususnya bagi para pemuda. ICMS dengan tema, “We Need Khilafah Not Democracy and Liberal Capitalism,” sukses menggiring kesadaran berbagai elemen mahasiswa di seluruh kota Medan untuk menyatukan visi dan impiannya; menerapkan kembali satu-satunya sistem yang sesuai dengan fitrah dan akidah umat, yakni Khilafah. [S. Abdullah Efendi Harahap, UNIMED Sumatera Utara].
Mahasiswa adalah kunci perubahan. Umat saat ini menuntut perubahan. Perjuangan penegakan Khilafah merupakan momentum besar kebangkitan umat dan jalan pergerakan yang harus dicapai mahasiswa. [Mu’min Nursalim, Universitas Hasanuddin, Ketua LK USWAH].
Bukan saatnya kita berdiam diri di tengah gemuruh akbar menuju perubahan dunia menuju Islam. Melalui momentum ICMS ini, mahasiswa yang haus akan perubahan harus bersatu dalam gerakan perjuangan menegak-kan janji Allah yang pasti. [Sigit Sopandi, Pimpinan Umum UKMF Natural FMIPA Unila].
Sebuah ide yang tak pernah diusung oleh mahasiswa sebelumnya, yaitu “We Need Khilafah, not Democracy”. Tema besar ini diangkat dengan tujuan untuk mewujudkan Islam yang rahmatan lil’ alamin dan menyebarkannya ke seluruh penjuru dunia melalui penerapan syariah secara sempurna dalam naungan Khilafah. [Febi Rizki, mahasiswa Universitas Negeri Jakarta].
Saya membawa banyak pergerakan mahasiswa Islam dari DIY, dari kampus negeri dan swasta. Semuanya sepakat bahwa solusi krisis multidemensi di negri-negri kaum Muslim hanya satu, yaitu syariah dan Khilafah; bukan demokrasi-liberal-kapitalis. Ideologi selain Islam terbukti gagal dan merusak kehidupan kaum Muslim. Ayo kawan, ajak mahasiswa Muslim lainnya dalam satu wadah perjuangan penegakkan Khilafah. [Yayan Adi Saputra, Mahasiswa UGM Jurusan Nuklir].
Luar biasa! Khilafah sebentar lagi tegak bukan utopia apalagi mimpi. Di ICMS Jakarta saya merasakan gerakan mahasiswa telah menjadi gelombang besar yang akan menerjang setiap halangan menuju tegaknya Khilafah. Masa depan nanti pasti tegaknya Khilafah. Peserta ICMS laksana sahabat Anshar abad ini. Keyakinan mereka bagaikan keyakinan Saad bin Abi Waqas saat menaklukkan Persia. Pengorbanan mereka laksana Khalid bin Walid selama 7 hari di atas kuda dalam menakhlukkan Kota Syam. Semangat dan ambisi mereka seperti Muhuhammad al-Fatih saat menaklukkan Konstantinopel. Semoga kita menjadi generasi penakluk Kota Roma abad ini dengan Khilafah. Amin! [Syadad Bil Haq, Ustad Muda Pesantren Al-Ihsan Nganjuk].
Kami dari LPMI STIK Palu bukan hanya mendukung perjuangan penegakkan kembali Khilafah. Kehadiran di ICMS ini juga menjadi bukti bahwa kami siap bergabung dengan mahasiswa HT untuk memperjuangankan Khilafah. Cita-cita perjuangan Khilafah bukan hanya milik HT, namun milik dan kewajiban umat Muslim di seluruh dunia. [Rizkiyanto LPMI STIK Palu].
Hanya Khilafah yang bisa mengusir Freeport, Hanyak Khilafah yang bisa menjadikan rakyat Papua memiliki derajat mulia, cerdas dan sejahtera. Itulah seruan kami mahasiswa Papua. Walaupun berbeda warna kulit dan daerah, semua peserta meneriakkan takbir tanda setuju seruan kami. Terima kasih. Insya Allah Khilafah sebentar lagi tegak. [Abdul Aziz Univ. Cendrawasih Papua].
Saksikan ya Allah di ICMS, telah kami sampaikan bahwa Presiden Jokowi telah membuat kebijakan bohong, khianat dan zalim dengan menaikkan harga BBM. Katanya, kalau BBM tidak naik APBN jebol, faktanya surplus 80 T lebih. Katanya subsidi BBM hanya dinikmati orang kaya, ngapusi BBM 65% untuk rakyat miskin, 27% menengah, 6% menengah-atas, 2% gol kaya. Memang, hanya Khilafah yang bisa menyediakan BBM murah atau dengan harga terjangkau, segera pilih Khilafah! [Bambang Pranoto, Mahasiswa Universitas Mauhammadiyah Solo].
“We Need Khilafah Not democracy and Liberal Capitalism”. Tema ini sangat menginspirasi pergerakan mahasiswa untuk bersatu membuat perubahan hakiki menuju tegaknya Khilafah. Ayo, segera bergabung! [Arif Shidiq, mahsiswa Universitas Muslimin Indonesia Makassar].
Banyak gerakan mahasiswa di Jakarta melempem bahkan matisuri karena telah dibeli oleh rezim kapitalis dan antek penjajah. Ayo, segera bergabung dengan gerakan perjuangan penegakkan kembali Khilafah, pasti Indonesia menjadi lebih baik dan untung di surga. [Abdul Wahid, Mahasiswa Universitas Indonesia].
Setelah ICMS ini kita tidak boleh berhenti. Mahasiswa dan pergerakan yang ingin bergabung dalam perjuangan Khilafah sangat banyak. Peluang tegaknya Khilafah di negeri ini sangat besar. Saatnya bergerak terus! [Akmal Setyawan, Alumni Univ. Syaih Kuala].