HTI

Opini (Al Waie)

Melawan Khilafah, Amerika Pasti Kalah

Umat telah melewati fase demi fase mengesankan dalam dakwah penegakan syariah dan Khilafah Islam. Dulu ide khilafah dianggap sebagai utopia yang tak mungkin terealisasi. Saat ini banyak kelompok merindukan tegaknya Khilafah kembali. Gaung perjuangan penegakkan syariah dan Khilafah telah bergema dimana-mana.

Persoalannya saat ini, yang harus dipersiapkan adalah bagaimana menghadapi musuh-musuh Islam terutama Amerika pada saat Khilafah tegak kembali. Untuk itu, melakukan rancang strategi menjadi sesuatu yang penting. Apalagi Daulah Khilafah juga harus mampu menjaga eksistensinya dari serangan bangsa imperialis.

Jika ditelaah, ada dua hal yang kerap dilakukan Amerika terhadap satu negara yang dimasukkan dalam daftar negara teroris versi AS: embargo ekonomi dan serangan militer.

Pertama: Embargo ekonomi. Embargo ekonomi adalah alat ampuh untuk menyembelih secara perlahan roda kehidupan suatu negara. Namun, yang demikian justru akan menimbulkan empati dunia. Ingat, saat itu Daulah Khilafah akan menjadi sorotan dunia; menjadi trending topic, apalagi dengan apa yang dilakukan Amerika. Saat ini saja, betapa penduduk dunia ramai-ramai mengecam atas apa yang dilakukan AS di Irak, Afganistan, ataupun Palestina. Dunia mengecam dengan menyebutnya sebagai kejahatan internasional. Maka dari itu, embargo ekonomi sejatinya akan membuat Amerika semakin dibenci penduduk dunia.

Kedua: Serangan militer. Amerika jelas akan melumpuhkan negara Khilafah melalui peperangan fisik. Sekarang kita lihat, berapa lama waktu yang dibutuhkan Amerika untuk menyerang ISIS pasca deklarasi daulah yang mereka lakukan? Berapa lama waktu yang dibutuhkan Amerika untuk menyerang Irak, Afganistan dan negeri-negeri yang terkategori sebagai negara teroris versi Amerika? Butuh waktu berbulan-bulan. Demikian pula jika Khilafah tegak. Amerika jelas membutuhkan waktu untuk melakukan penyerangan kepada Daulah Khilafah. Dalam masa itu, dibutuhkan optimalisasi Khilafah untuk mendorong tekad dan semangat masyarakat melalui mobilisasi gerak mereka secara terarah dalam menghadapi agresi militer kaum kafir. Khilafah harus mampu meyakinkan masyarakat utamanya mereka yang memiliki kemampuan dalam teknik rancang senjata, menguasai teknik dan strategi perang untuk ikut terlibat bahkan memimpin masyarakat dalam melakukan perlawanan terhadap militer kafir dengan menanamkan konsep keimanan, pengorbanan dan kesyahidan di jalan Allah. Masyarakat juga diberi kesadaran bahwa apa yang mereka miliki baik harta, keluarga bahkan nyawa sekalipun, jika diberikan untuk perjuangan penegakan hukum Allah niscaya akan mendapat satu dari dua kebaikan: hidup mulia melalui pertolongan Allah atau syahid yang berbalas surga.

Di sisi lain, negeri-negeri Muslim di dunia yang belum tergabung dalam wilayah kesatuan Khilafah akan senantiasa diseru oleh Khilafah untuk bergabung dalam perjuangan mempertahankan Daulah khilafah. Akan sulit dibayangkan jika kaum Muslim di tempat lain di dunia tidak melakukan sesuatu ketika melihat terjadinya peperangan antara Islam dan kaum kafir. Jika Amerika keras kepala dengan peperangannya, Khilafah akan mengerahkan apapun untuk mengusir mereka hingga Allah menurunkan pertolongan-Nya sesuai janji-Nya dan bisyarah Rasulul-Nya. WalLahu a’lam. [Juan Martin; Tinggal di Kendari]

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*