Orangtua yang baik tentu akan berupaya memberikan pendidikan terbaik untuk anak-anaknya. Karena itu memilih lembaga pendidikan terbaik bagi anaknya akan menjadi perhatian yang serius.
Saat ini, jika Anda mau memilih sekolah yang berkualitas, konsekuensinya harus memilih sekolah swasta. Knsekuesi lanjutnya, Anda harus merogoh kocek lebih dalam dibanding jika memilih sekolah umum (sekolah negeri).
Mudah Memilih Sekolah dalam Khilafah
Fenomena sulitnya mencari sekolah berkualitas ini tidak pernah terjadi ketika Islam berjaya dan diterapkan sistem pendidikan Islam oleh institusi Khilafah Islamiyah. Pasalnya, pendidikan dalam pandangan Islam merupakan salah satu kebutuhan primer bagi rakyat secara keseluruhan. Karena itu negara wajib membuka dan membangun sekolah-sekolah dasar, menengah maupun pendidikan tinggi dalam jumlah yang memadai sesuai dengan jumlah rakyatnya. Setiap sekolah juga harus memiliki kualitas yang terjamin baik dari muatan pendidikannya maupun sarana dan prasarananya.
Dari sisi muatan pendidikan, sekolah menerapkan kurikulum Daulah Islam yang mengarahkan anak didik menjadi manusia yang berkepribadian (syakshiyyah) islami; pola pikir dan pola sikapnya berlandaskan akidah Islam. Dengan kurikulum Islam yang komprehensif tersebut anak didik dipersiapkan untuk menjadi manusia yang menguasai ilmu agama (tsaqafah Islam) sekaligus ilmu-imu sain dan keahlian yang dibutuhkan dalam mengarungi kehidupan ini. Mereka juga diarahkan untuk menjadi pribadi-pribadi yang matang, mandiri dan memimpin umat menuju kemajuan di segala bidang kehidupan.
Adapun sarana dan prasarana pendidikan yang sangat menunjang keberhasilan dalam proses pendidikan juga sangat diperhatikan keberadaan dan kualitasnya. Setiap kegiatan pendidikan dilengkapi dengan sarana-sarana fisik yang mendorong terlaksananya program dan kegiatan pendidikan sesuai dengan kreativitas, daya cipta dan kebutuhan. Itu mencakup bangunan gedung sekolah, asrama siswa, perumahan staf pengajar/guru, buku-buku pelajaran, perpustakaan, laboratorium, ruang seminar-auditorium tempat aktivitas diskusi, majalah, surat kabar, radio, televisi, komputer, dan lain sebagainya. Semua sarana tersebut disediakan dalam jumlah yang memadai, berkualitas baik, dan yang paling penting adalah gratis.
Dengan kebijakan pendidikan dalam Daulah Khilafah demikian, para orangtua tidak perlu bingung memilih sekolah bagi buah hatinya. Semua sekolah yang didirikan Negara Khilafah adalah sekolah dengan standar terbaik dan gratis. Kalau pun ada sekolah swasta yang didirikan oleh masyarakat yang peduli terhadap pendidikan, tidak akan mengambil keuntungan materi seperti di alam kapitalis saat ini. Pasalnya, mereka yang mendirikan sekolah tersebut hanya berharap amal shalih mereka menjadi amal jariyah. Walhasil, orangtua tinggal memberikan arahan dan motivasi yang kuat kepada anak-anaknya agar bersungguh-sungguh dalam menjalani program pendidikannya.
Menakar Sekolah Unggulan
Pendidikan ideal melibatkan tiga unsur pelaksana: keluarga, sekolah dan masyarakat. Dalam pendidikan sekular, ketiga unsur pelaksana tersebut belum berjalan secara sinergis. Bahkan masing-masing belum berfungsi secara benar. Saat di tengah masyarakat terjadi interaksi antar ketiganya, maka dampak negatif masing-masing akan memberikan pengaruh kepada unsur yang lain. Artinya, saat pendidikan anak di rumah buruk, itu akan memberi beban berat kepada sekolah, dan menambah keruwetan persoalan di tengah masyarakat seperti terjadinya tawuran pelajar, seks bebas, narkoba dan sebagainya. Situasi masyarakat yang buruk jelas akan membuat nilai-nilai yang mungkin sudah berhasil ditanamkan di tengah keluarga dan sekolah menjadi kurang optimal. Apalagi bila pendidikan yang diterima di sekolah juga kurang bagus, maka lengkaplah kehancuran dari tiga pilar pendidikan tersebut.
Meski Khilafah Islam belum berdiri, tentu kita tetap harus memberikan pendidikan terbaik untuk anak-anak kita. Unsur pelaksana pendidikannya harus bisa sinergis dan memberikan pengaruh positif kepada anak. Dengan begitu arah dan tujuan pendidikan didukung dan dicapai secara bersama-sama.
Dalam konteks pendidikan kekinian, sinergis tiga pilar pendidikan jarang tercapai di lembaga pendidikan umum. Munculnya sekolah unggulan pun akhirnya menjadi alternatif para orangtua yang peduli terhadap pendidikan buah hatinya. Bahkan masyarakat mulai menyadari bahwa sekolah unggulan saja dianggap kurang cukup manakala pendidikan agama di sekolah kurang memadai. Karena itu bermunculanlah sekolah Islam unggulan dengan berbagai identitasnya seperti Sekolah Islam Terpadu, Sekolah Islam Plus, Sekolah Islam Program Khusus dan masih banyak lagi jenisnya.
Sekarang ini ada sekolah yang memberikan “jaminan” setelah lulus hapal 30 juz, mahir dalam bidang komputer dan eksakta, pandai berbahasa Arab dan Inggris, serta ketrampilan-ketrampilan lainnya. Lalu sekolah mana yang kira-kira tepat dan dibutuhkan anak kita pada masa yang akan datang?
Memilih Sekolah Terbaik
Berikut beberapa hal yang perlu dijadikan pertimbangan dalam memilih lembaga pendidikan terbaik untuk anak kita:
- Pilihlah lembaga pendidikan yang mengajarkan tsaqafah Islam yang dibutuhkan sesuai jenjang usia anak didik. Lebih baik lagi jika sekolah itu menerapkan kurikulum yang berbasis akidah Islam.
- Pilihlah lembaga pendidikan yang merekrut guru-guru yang profesional, amanah dan kafa’ah. Guru sangat menentukan dalam keberhasilan proses belajar-mengajar untuk membentuk syakshiyyah (kepribadian) anak didik karena guru akan menjadi teladan terdekat setelah kedua orangtuanya.
- Pilih lembaga pendidikan yang menjalankan proses belajar-mengajar secara islami. Para gurunya berusaha menyampaikan pelajaran dengan talqiy[an] fikriy[an], yakni dengan bahasa yang berpengaruh sehingga anak didik bisa benar-benar memahami pelajaran yang disampaikan (tidak hanya sekadar transfer ilmu)
- Pilihlah lembaga pendidikan dengan lingkungan dan budaya yang kondusif bagi pencapaian tujuan pendidikan secara optimal. Tidak hanya menanamkan pemikiran yang islami pada anak didik, tetapi juga menerapkan kebiasaan perilaku yang islami seperti mewajibkan seluruh personil (guru, karyawan dan siswa) menutup aurat, tidak campur-baur (ikhtilath) dengan lawan jenis dalam kegiatan belajar-mengajar, dll.
- Pilihlah lembaga pendidikan yang membuka lebar ruang interaksi dengan keluarga dan masyarakat agar keluarga dan masyarakat dapat berperan optimal dalam menunjang proses pendidikan. Sekolah berusaha menyatukan visi dan misi pendidikannya kepada pihak keluarga dan masyarakat sehingga kepribadian anak didik terbentuk secara utuh sesuai dengan Islam.
Namun demikian, lagi-lagi orangtua terbentur pada satu kondisi; memilih sekolah-sekolah Islam unggulan bagi anaknya akan membutuhkan modal yang luar biasa, padahal kebutuhan hidup yang lain juga mendesak untuk dipenuhi. Maka dari itu, tentu tidak ada salahnya jika memilih selain sekolah unggulan dengan catatan: komitmen orangtua sebagai pendidik yang utama harus tinggi. Orangtua tidak boleh menyerahkan sepenuhnya pendidikan anaknya kepada sekolah. Orangtua harus aktif terlibat dalam proses pendidikan terutama dalam implementasi penanaman nilai-nilai Islam yang mungkin kurang terkontrol di sekolah umum.
Khatimah
Pada akhirnya, memang harus ada upaya sungguh-sungguh untuk mewujudkan sistem pendidikan Islam dalam kerangka institusi Khilafah Islamiyah untuk mewujudkan kualitas pendidikan yang baik. Pasalnya, di tengah kungkungan sistem sekular saat ini, model pendidikan unggulan yang menerapkan kurikulum, suasana belajar dan sinergi antara tiga unsur pelaksana pendidikan sekalipun tidak akan sempurna. Pasalnya, negaralah yang memiliki seluruh otoritas yang diperlukan bagi penyelenggaraan pendidikan yang bermutu, termasuk penyediaan dana yang mencukupi, sarana, prasarana yang memadai dan sumberdaya manusia yang bermutu.
Semoga masa itu segera terwujud sehingga orangtua tidak lagi galau memikirkan nasib pendidikan anaknya. WalLahu a’lam. [Yusriana]