1. Menghentikan peperangan antarkelompok dan brigade serta tidak menghabiskan energi dalam peperangan yang tidak penting yang menguras energi.
وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ وَاصْبِرُوا إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
Taatilah kalian kepada Allah dan Rasul-Nya, jangan kalian berbantah-bantahan sehingga kalian menjadi gentar dan hilang kekuatan, serta bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar (QS al-Anfal [8]: 46).
2. Menolak proyek pembentukan negara madani.
وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى
Siapa saja yang berpaling dari peringatan-Ku, sesungguhnya bagi dia kehidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkan dirinya pada Hari kiamat dalam keadaan buta (QS Thaha [20]:124).
3. Independen dalam mengambil keputusan, baik dalam urusan politik maupun militer.
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ لِيَصُدُّوا عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ فَسَيُنْفِقُونَهَا ثُمَّ تَكُونُ عَلَيْهِمْ حَسْرَةً ثُمَّ يُغْلَبُونَ وَالَّذِينَ كَفَرُوا إِلَى جَهَنَّمَ يُحْشَرُونَ
Sesungguhnya orang-orang kafir itu, menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi mereka dan mereka akan dikalahkan. Ke dalam neraka Jahanamlah orang-orang kafir itu dikumpulkan (QS al-Anfal [8]: 36).
4. Menolak intervensi asing dalam segala bentuknya, baik politik, militer, pertahanan kemananan, dsb.
يَقُولُونَ لَئِنْ رَجَعْنَا إِلَى الْمَدِينَةِ لَيُخْرِجَنَّ الأعَزُّ مِنْهَا الأذَلَّ وَلِلَّهِ الْعِزَّةُ وَلِرَسُولِهِ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَلَكِنَّ الْمُنَافِقِينَ لا يَعْلَمُونَ
Mereka berkata, “Sesungguhnya jika kita telah kembali ke Madinah maka orang yang kuat benar-benar akan mengusir orang-orang yang lemah dari sana.” Padahal kekuatan itu hanyalah milik Allah, Rasul-Nya dan kaum Mukmin. Akan tetapi, kaum munafik itu tiada mengetahui (QS al-Munafiqun [63]: 8).
5. Memutus hubungan dengan negara Barat secara total dalam setiap level dan unsur-unsurnya.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَتَّخِذُوا عَدُوِّي وَعَدُوَّكُمْ أَوْلِيَاءَ تُلْقُونَ إِلَيْهِمْ بِالْمَوَدَّةِ وَقَدْ كَفَرُوا بِمَا جَاءَكُمْ مِنَ الْحَقِّ يُخْرِجُونَ الرَّسُولَ وَإِيَّاكُمْ أَنْ تُؤْمِنُوا بِاللَّهِ رَبِّكُمْ إِنْ كُنْتُمْ خَرَجْتُمْ جِهَادًا فِي سَبِيلِي وَابْتِغَاءَ مَرْضَاتِي تُسِرُّونَ إِلَيْهِمْ بِالْمَوَدَّةِ وَأَنَا أَعْلَمُ بِمَا أَخْفَيْتُمْ وَمَا أَعْلَنْتُمْ وَمَنْ يَفْعَلْهُ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاءَ السَّبِيلِ
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian menjadikan musuh-Ku dan musuh kalian sebagai teman setia yang kalian sampaikan kepada mereka (berita-berita Muhammad), karena rasa kasih saying. Padahal sesungguhnya mereka telah mengingkari kebenaran yang datang kepada kalian; mereka telah mengusir Rasul dan kalian karena kalian mengimani Allah, Tuhan kalian. Jika kalian benar-benar keluar untuk berjihad di jalan-Ku dan mencari keridhaan-Ku (janganlah kalian berbuat demikian). Kalian memberitahukan secara rahasia (berita-berita Muhammad) kepada mereka karena rasa kasih sayang. Aku lebih mengetahui apa yang kalian sembunyikan dan yang kaliannyatakan. Siapa saja di antara kalian yang melakukan itu, sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus (QS al-Mumtahanah [60]: 1).
6. Memutus hubungan dengan seluruh negara yang berdiri di negeri Islam dalam setiap levelnya.
أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ يَزْعُمُونَ أَنَّهُمْ آمَنُوا بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ يُرِيدُونَ أَنْ يَتَحَاكَمُوا إِلَى الطَّاغُوتِ وَقَدْ أُمِرُوا أَنْ يَكْفُرُوا بِهِ وَيُرِيدُ الشَّيْطَانُ أَنْ يُضِلَّهُمْ ضَلالا بَعِيدًا
Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman pada apa yang telah diturunkan kepada kamu dan pada apa yang diturunkan sebelum kamu. Mereka hendak berhukum pada thaghut. Padahal mereka telah diperintah untuk mengingkari thaghut itu. Setan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya (QS an-Nisa’ [4] :60).
7. Menganggap siapa saja yang berhubungan dan menjalin kesepakatan dengan negara luar sebagai musuh bagi perlawanan dan perjuangan umat di Suriah.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَخُونُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ وَتَخُونُوا أَمَانَاتِكُمْ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ
Hai orang-orang beriman, janganlah kalian mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad); jangan pula kalian mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepada kalian, sedangkan kalian mengetahui (QS al-Anfal [8]: 27).
8. Berpegang teguh pada metode dakwah Rasulullah saw. dalam menegakan Khilafah Islam.
وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
Apa saja yang diperintahkan Rasul kepada kalian, lakukanlah. Apa saja yang dia larang atas kalian, tinggalkanlah. Bertakwalah kalian kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya (QS. al-Hasyr [59]: 7).
9. Mengadopsi rancangan politik yang jelas, rinci serta bersumber dari al-Quran dan Sunnah Rasulullah saw. yang mengambarkan sistem dan bentuk negara Khilafah yang akan ditegakkan.
قُلْ هَذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ عَلَى بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ
Katakanlah, “Inilah jalan (agama)-ku. Aku dan orang-orang yang mengikuti diriku mengajak (kalian) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Mahasuci Allah. Aku tidaklah termasuk kaum musyrik (QS Yusuf [12]: 108).
فِي بِضْعِ سِنِينَ لِلَّهِ الأمْرُ مِنْ قَبْلُ وَمِنْ بَعْدُ وَيَوْمَئِذٍ يَفْرَحُ الْمُؤْمِنُونَ، بِنَصْرِ اللَّهِ يَنْصُرُ مَنْ يَشَاءُ وَهُوَ الْعَزِيزُ الرَّحِيمُ
Pada hari itu bergembiralah kaum Mukmin karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang Dia kehendaki. Dialah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang (QS ar-Rum [30]: 4-5).
وَاللَّهُ غَالِبٌ عَلَى أَمْرِهِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا يَعْلَمُونَ
Allah berkuasa atas urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui (QS Yusuf [12]: 21).
[Abu Muhtadi/Diterjemahkan dari al-wa’ie edisi bahasa Arab no. 335-336]