Pelecehan seksual dan pemerkosaan kerap mendera kaum wanita. Anehnya, banyak di antara mereka malah memberi peluang untuk dilecehkan bahkan diperkosa. Atas nama emansipasi mereka menuntut peluang besar untuk berkiprah di ranah publik. Ditambah busana mereka yang jauh dari syar’i bahkan terkesan seksi. Tak merasa bersalah menggunakan rok mini. Dalihnya, ini hak asasi.
Di sisi lain, banyak kaum wanita yang harus bekerja keras mencari nafkah. Mereka harus ikut bertanggung jawab atas beban ekonomi keluarga Wanita diopinikan agar bekerja untuk bisa mengatasi kemiskinan keluarganya. Wanita dijadikan aset untuk memutar roda perekonomian. Demikianlah nasib wanita dalam sistem kapitalis. Tenaganya diperas untuk mengatasi kemiskinan dirinya, keluarganya, bahkan dunia. Kaum wanita memang tertindas oleh sistem liberal-kapitalis.
Sistem ini antara lain menggunakan ide feminisme dan kesetaraan gender untuk semakin mengeskploitasi wanita dengan cara yang lebih elegan. Padahal wanita tidak perlu feminisme dan kesetaraan gender.
Islam sudah sangat memuliakan wanita. Ia merupakan kehormatan yang harus dijaga. Tak aneh jika Khalifah al-Mu’tashim Billah sangat murka ketika ada seorang wanita Muslimah di Amuria yang kehormatannya dinodai oleh seorang pembesar Romawi. Khalifah pun segera mengirim pasukan yang kepala pasukannya di Amuria, sedangkan ekornya berakhir di Baghdad. Itu semua untuk membayar penghinaan atas kehormatan seorang wanita.
Islam juga tidak membiarkan perempuan menjadi tulang punggung keluarga. Tugas utamanya adalah sebagai ibu dan pengatur rumab tangga. Peran ini sangat mulia dan strategis. Ia adalah ibu yang melahirkan anaknya dan mendidik anaknya menjadi generasi cemerlang, calon pemimpin dunia. Islam memahami bahwa sudah fitrahnya wanita ingin selalu mendampingi tumbuh kembang anaknya. Untuk menyempurnakan peran keibuannya, Islam memberikan perlindungan dan jaminan. Wanita berhak mendapatkan nafkah yang layak. Jika semua walinya tidak mampu menafkahi maka negara wajib menafkahi mereka. Dengan mekanisme ini tidak ada lagi wanita yang bekerja meninggalkan anaknya karena terpaksa sehingga terjerumus ke dalam eksploitasi dan traficking (perbudakan).
Rasulullah saw. bersabda, “Takutlah kepada Allah dan hormatilah kaum wanita.” (HR Muslim).
Memang, hanya Islam yang menjadikan kaum wanita mulia dan terhormat. Tentu saja itu semua bisa terwujud jika ada institusi yang menerapkannya, yakni Khilafah. [Hana Ummu Dzakiy; Ibu Rumah Tangga, Tinggal di Pekanbaru]