HTI

Opini (Al Waie)

Keunggulan Kurikulum Pendidikan Islam

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menyadari pentingnya melahirkan generasi cemerlang. Mereka adalah generasi unggul dan berkepribadian Islam; para ilmuwan dengan kemajuan sains dan teknologi; generasi para mujahid dan mujtahid. Mereka adalah generasi cemerlang pengukir peradaban Islam, generasi pemimpin, bukan sebagai pengekor. Mereka disegani kawan dan ditakuti lawan. Generasi demikian tentu berkaitan dengan sistem pendidikan yang diemban.

Kualitas pendidikan sebuah lembaga semakin ditingkatkan. Aneka seminar, workshop dan lainnya kian marak digencarkan. Bangunan gedung yang megah dilengkapi dengan fasilitas memadai. Semakin mahal biaya pendidikan, maka pelayanan pun semakin ditingkatkan. Semua tak lain untuk berlomba-lomba dalam meningkatkan kualitas pendidikan. “Didiklah anakmu sesuai zamannya,” begitu pesan sahabat Ali bin Abi Thalib ra. Pesan ini terngiang di telinga para praktisi pendidikan. Karena itu lembaga pendidikan berlomba-lomba mempersiapkan anak didik untuk menghadapi masa depan yang penuh tantangan.

Semakin menjamurnya sekolah/lembaga pendidikan menjadi pertanda begitu pedulinya masyarakat terhadap dunia pendidikan. Namun, kita mendapati bahwa masyarakat dan sistem yang ada menjadikan pendidikan bukan sebagai kebutuhan pokok yang terfasilitasi penuh oleh Negara. Pendidikan justru menjadi komoditas ekonomi yang dilemparkan ke pasar untuk diperjualbelikan. Hanya mereka yang memiliki ekonomi kelas menengah ke atas yang dapat mencicipi dan menikmati pendidikan yang berkualitas. Dapat dikatakan peran negara tereduksi oleh pihak swasta bahkan asing.

Saat pendidikan berorientasi materi, kualitas SDM pun sesuai permintaan pasar yaitu kualitas pekerja bukan pemimpin. Untuk merombaknya maka diperlukan kurikulum pendidikan yang tepat sasaran. Itulah kurikulum pendidikan Islam. Kurikulum ini tidak berorientasi pasar. Kurikulum pendidikan Islam akan mampu mencetak generasi unggul, generasi pemimpin. Islam memposisikan pendidikan sebagai kebutuhan pokok masyarakat yang wajib dipenuhi oleh negara. Dalam sistem pendidikan Islam kualitas SDM yang dihasilkan adalah generasi khairu ummah yang kelak mampu memimpin bangsanya menjadi bangsa yang besar, kuat dan terdepan memimpin bangsa lainnya. Sebuah pendidikan Islam akan melahirkan generasi berkepribadian Islam, berpola pikir dan pola sikap berdasarkan akidah Islam yang bersumber dari Sang Pencipta, Allah SWT.

Kurikulum yang berkualitas disusun dengan dasar dan orientasi ideologi Islam disusun memenuhi di antaranya: Pertama, bahasa yang digunakan adalah bahasa Arab, yang notabene bahasa al-Quran. Bahasa ini akan menggugah pemikiran dan menyentuh perasaan. Kedua, tsaqafah yang dipelajari digali dari al-Quran dan as-Sunah. Ketiga, sains dan tekhnologi yang dihasilkan memudahkan pemenuhan kebutuhan manusia dalam kehidupan tanpa mengesampingkan hukum syariah (IPTEK yang tidak bertentangan syariah).

Dengan demikian output yang dihasilkan adalah generasi pejuang, bukan generasi yang cerdas akal saja namun miskin kepribadian; bukan generasi yang mahir dalam IPTEK namun miskin iman. Merekalah generasi pemimpin, pengukir peradaban yang tak mudah surut dalam perjuangan Islam. WalLahu a’lam bi ash-shawab. [Anna Mujahidah; Dosen di UNIM]

 

 

 

 

One comment

  1. setuju. kurikulum saat ini nngga jelas…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*