Assalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.
Pembaca yang budiman, neoliberalisme dan neoimperialisme bukan saja sedang mengancam, tetapi bahkan sudah mencengkeram Indonesia saat ini. Cengkeramannya begitu kuat dan merambah nyaris ke semua lini kehidupan. Di bidang ekonomi, khususnya, cengkeraman neoliberalisme dan neoimperialisme telah mengakibatkan perampokan dan penjarahan sumberdaya alam—khususnya di bidang energi—oleh pihak asing rata-rata 80 persen.
Di bidang politik, demokrasi menjadi jalan yang mulus dan ampuh bagi pihak asing untuk meloloskan berbagai kepentingan imperialistiknya melalui pintu legislasi oleh DPR yang banyak diisi oleh orang-orang yang oportunis. Mereka yang katanya wakil rakyat toh faktanya banyak yang pro asing dan tak mempedulikan kepentingan rakyat. Tidak kurang dari 70 UU yang dilegislasi di DPR justru diinisiasi dan dirancang draft-nya oleh pihak asing, terutama lembaga-lembaga internasional seperti Bank Dunia, IMF, USAID, dll.
Di sisi lain, ada kasus yang tak kalah merugikan bangsa ini, yakni adanya ‘ISIS Effect’. ‘ISIS Effect’ sejatinya sengaja diciptakan dan diproduksi oleh pihak asing kafir penjajah dengan memanfaatkan isu ISIS. Tujuannya adalah untuk menghambat gerak perjuangan umat yang ingin menegakkan kembali Khilafah yang notabene akan menjadi tantangan serius imperialisme Barat. Karena itu ‘ISIS Effect’ sengaja dijadikan alat oleh kafir penjajah untuk melakukan upaya ‘monsterisasi’ dan kriminalisasi dakwah Islam, terutama yang memperjuangan penerapan dan penegakan kembali Khilafah.
Bagaimana semua ini bisa terjadi? Apa penyebabnya? Bagaimana solusinya menurut Islam? Bagaimana pula umat Islam harus bersikap? Itulah di antara pertanyaan yang dijawab di dalam tema utama al-waie kali ini, selain sejumlah tema menarik lainnya yang tentu sayang untuk dilewatkan begitu saja. Selamat membaca!
Wassalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.