Pengantar Redaksi
Rangkaian kegiatan Rapat dan Pawai Akbar (RPA) sepanjang bulan Mei 2015 yang diselenggarakan oleh Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di 36 Kota, dari Aceh hingga Papua, mendapatkan tanggapan yang beragam, khususnya dari para tokoh umat dan tokoh masyarakat. Ada yang sekadar simpati. Ada yang mendukung sepenuh hati. Bahkan ada yang bertekad berjuang sampai mati terlibat bersama HT untuk menegakkan Khilafah ‘ala minhaj an-Nubuwwah. Yang pasti, semua sepakat dan mendukung perjuangan HT dalam menegakkan syariah dan Khilafah. Berikut petikan kesaksiannya.
Khilafah Mainstream Perjuangan
Saya sebagai Muslim tentu mendukung acara ini. Sudah sangat lama tidak ada acara serupa RPA yang menghadirkan banyak peserta di Lapang Gasibu yang notabene pusat Jawa Barat. Saya mengapresiasi HTI yang anggotanya diisi banyak anak muda.
Tak ada yang perlu ditakutkan dari ide khilafah. Ini kan ide yang baik. Khilafah memang ajaran Islam yang harus diperjuangkan kaum Muslim. Ide syariah dan khilafah layak dikedepankan untuk menjadi mainstream perjuangan membendung serangan kapitalisme global. [Herman Ibrahim, Pengamat Politik dan Militer]
Tindaklanjuti RPA dengan Kajian Islam
AlhamdulilLah, saya bersama rekan-rekan dari Majalengka bisa ikut berpartisipasi dalam Rapat dan Pawai Akbar Hizbut Tahrir Jawa Barat. AlhamdulilLah, tampak sekali massa tumpah-ruah, berkumpul meneriakkan semangat yel-yel tegaknya Khilafah Islamiyah dan mendoktrin kesadaran pengamalan Islam kaffah.
Mudah-mudahan setelah acara ini ada tindak lanjut yaitu follow-up. Yang lebih penting adalah ada bentuk kajian-kajian Islam sehingga tidak hanya teriak yel-yel khilafah secara lisan tetapi masuk ke dalam sanubari dan hati kita dan menjadi modal serta tekad kuat untuk mengamalkan Islam kaffah.[Cecep Suryana, Tokoh Majalengka/Dosen UIN Bandung]
Tidak Boleh Redup
Hizbut Tahrir adalah salah satu wadah untuk mempersatukan umat. Syariah Islam yang diusung sebagai bentuk perjuangannya harus ditegakkan berdasarkan kebersamaan karena jika tidak demikian maka syariah Islam tidak akan tegak. Para pejuang syariah tidak boleh redup dalam perjuangan, tetapi harus gigih menyuarakan apa yang mereka perjuangkan. Pasalnya, yang dapat menyelamatkan Indonesia adalah ketika syariah Islam ditegakkan. Itu sudah ada jaminan dari Allah SWT. Selama masih hukum buatan manusia yang diterapkan, maka yakinlah Allah SWT tidak akan menurunkan rahmatnya. Semoga umat dapat bangkit dan bersama-sama menegakkan Khilafah. [Herman, Pengisi Acara DAMAI (Dialog Masalah Agama Islam) Radio Gamasi 105,9 FM Makassar]
RPA Sangat Luar Biasa
Menurut saya Rapat dan Pawai Akbar yang diadakan HTI sangat luar biasa, melibatkan kawan-kawan dari berbagai daerah. Kami mendapat undangan di sini. Kami memberikan apresiasi yang sangat mendalam. Persoalan yang ada terkait apa yang disuarakan HTI sebenarnya merupakan permasalahan yang sedang kami hadapi juga sebagai kaum buruh di FKSPN di Jawa Tengah ini. Jadi ada berbagai persoalan termasuk bagaimana menegakkan Khilafah di Indonesia ini. Ini adalah bagian dari sarana untuk bisa membangun negara yang lebih baik dari yang sekarang ini. [Heru Budi Utoyo, Ketua Federasi Kesatuan Serikat Pekerja Nasional (FKSPN) Semarang]
Harus Didukung Penuh
Bukan karena HTI, bukan karena FPI, bukan karena yang lain, tetapi karena umat ini sedang hancur sehingga kita harus mendukung penuh perjuangan ini. Kondisi umat saat tidak menentu akibat penerapan sistem liberal dan kapitalis sehingga kerusakan terjadi di mana-mana. Karena itu perjuangan penegakkan Khilafah harus didukung penuh oleh umat dan tidak hanya sebagai pendukung saja namun juga menjadi penjuang. [Muhammad Parianto, Sekjen FPI Riau]
Khilafah Janji Allah, Pasti Terwujud
Penegakan Khilafah merupakan janji Allah yang pasti terwujud. Saat ini umat terancam dengan neoliberalisme dan neoimperialisme sehingga kehancuran terjadi di mana-mana. Realita menunjukkan kerusakan dari berbagai lini, sistem pergaulan, ekenomi, pendidikan semakin sekuler dan liberal. Umat tidak boleh hanya diam melihat fakta kerusakan ini, kalau dibiarkan maka akan semakin rusak. “Indonesia Kita Teracam” merupakan opini yang sangat penting untuk menyadarkan kepada umat bahwa saat ini umat Islam sedang terjajah. [Marizal, Dosen Unisi Tembilahan]
Sangat Mendukung
Saya selaku umat Islam sangat mendukung perjuangan penegakan syariah Islam dan kegiatan-kegiatan Islam yang dilaksanakan khususnya di Riau ini. Penegakan syariah Islam merupakan tugas setiap umat khusus di bumi Riau ini. Memang tidak mudah menegakkan syariah Islam di negeri ini, namun harus tetap diupayakan semaksimal mungkin dan bekerjasama dengan seluruh komponen masyarakat yang ada. [Harman Harmaini, Wakil Bupati Rengat]
Baru Pertama Kali Melihat
SubhanalLah. Ini adalah kesempatan yang paling mulia dalam hidup saya karena ini baru pertama kali dalam hidup saya melihat para para pemuda Muslim semuanya bersatu dalam satu barisan. Ini seperti apa yang difirmankan Allah SWT dalam QS ash-Shaff ayat 4. Di sini saya ingin sekali bersama mereka dan ingin sama-sama dicintai oleh Allah SWT.
SubhanalLah. Syariah dan Khilafah adalah aturan yang memang sesuai dengan fitrahnya manusia. Islam ternyata bukan cuma mengatur masalah shalat, tetapi juga mengatur masalah hubungan manusia dengan manusia. Islam adalah agama yang begitu sempurna. [Zafrullah Muslim, Mahasiswa Ilmu Kimia Univ. Islam Indonesia (UII)]
Ini Tuntutan Keimanan
Alasan saya ikut Rapat dan Pawai Akbar (RPA) HTI adalah pertama, karena ini tuntutan keimanan dari seorang Muslim bahwa perjuangan penerapan syariah tidak bisa dilakukan tanpa adanya Khilafah ‘ala minhaj an-Nubuwwah. Sistem lain tidak bisa menerapkan Islam secara kaffah (totalitas) dan hanya pada sebagian kecil bidang.
Karena itu masalah-masalah pokok tidak bisa terselesaikan. Yang bisa terselesaikan hanya masalah-masalah cabang. Itu pun masih menjadi polemik. Harapan saya dengan tegaknya Khilafah, masalah-masalah yang menimpa umat akan terselesaikan hingga ke akarnya. Sesungguhnya Khilafah itu sudah “tegak” ketika Rasul menyatakan dalam hadisnya bahwa kota Roma akan ditaklukan oleh Khilafah. [Ana Lutfi, Mahasiswa Tafsir Hadis Universitas Ahmad Dahlan (UAD)]
Jujur, Baru Pertama Ikut
Jujur, ini baru pertama kali ikut acara HTI. Motivasi pribadi ikut acara ini adalah sebagai salah satu cara kita untuk amar maruf nahi mungkar. Satu-satunya cara kita untuk mengingatkan Pemerintah atas kezaliman yang dilakukan. Dari sinilah insya Allah kita mendapat hujjah di hadapan Allah SWT. Di akhirat kelak kita mendapatkan pertolongan atas usaha kita mencegah kemungkaran lewat tangan kita.
Ini bukan tentang Hizbut Tahrir. Kalau saya lihat dari depan sampai belakang tadi, saya belum pernah melihat ada atribut Hizbut Tahrir. Seluruh yang dikibarkan adalah al-Liwa dan Ar-Rayah yang merupakan bendera Rasul saw. dengan niatan untuk menegakkan Daulah Khilafah untuk membenahi semua kemungkaran yang terjadi.
Jadi, masya Allah, ini adalah gerakan umat Islam dan ini adalah salah satu bentuk nyata bahwa umat Islam telah merindukan adanya Khilafah Rasyidah seperti yang dijanjikan Rasul akan tegak setelah ini. [Ustadz Wimar Aditya, Pengasuh Kajian Fastabiqul Khairat, Sleman]
Acara Ini Menarik
Acara ini menarik bagi seniman karena sesuatu yang baru. Seniman itu sendiri identik dengan kebebasan. Banyak yang masuk HTI ikut kajian dan memahami ada batasan-batasan dalam menjalankan kebebasan itu. Bagi seniman, adanya batasan tersebut sebenarnya masalah besar karena seniman itu bebas melukis apa saja dan kemudian dibatasi. Kalau dalam hadis itu tidak boleh melukis mahluk hidup dan bagi seniman wah sakit sekali.
Saya ikut RPA karena acara ini menarik dan mau memperdalam agama. Ide syariah dan khilafah menarik. Saya suka. Harapan saya, seniman banyak yang terketuk hatinya untuk merenung, ikut kajian dan akan tahu dalam seni itu apakah boleh melukis mahluk hidup atau tidak. Terus dikaji lebih dalam lagi. Itu yang menarik. [Edi Poerwanto, Seniman/Pelukis, Yogya]
Tak Ada Solusi Kecuali Syariah Khilafah
Saya miris dengan kondisi umat saat ini yang semakin terpuruk. Apalagi di kalangan pengusaha yang berha-dapan dengan kenaikan harga semua komoditas akibat kenaikan harga BBM, listrik dan lainnya sehingga berdampak pada kenaikan segala bidang. Otomatis, sangat menjerat termasuk kami yang memiliki usaha di bidang UKM.
Setelah saya mempelajari, tidak ada solusi lain kecuali syariah Islam harus ditegakkan dalam naungan Khilafah, Insya Allah permasalahan yang terjadi bisa diselesaikan karena kita melihat akar masalahnya adalah kebijakan yang dibuat negara tidak pro kepada rakyat. Akibatnya, umat Islam saat ini banyak yang sengsara dan di negara Indonesia yang kaya raya seperti ini malah menjadi miskin. Sangat miris sekali.
Saya sangat yakin syariah dan Khilafah dapat menjadi solusi problematika bangsa karena sudah tertuang di dalam hadis bahwa Khilafah akan tegak kembali dan mewujudkan kebangkitan umat Islam serta akan memberikan kemaslahatan bagi seluruh alam semesta. [Agung Nugroho Susanto, Pengusaha, Yogya]
Khilafah Instrumen Menegakkan Syariah
Sebagai bagian dari umat Islam, tentu setiap individu mempunyai tanggung jawab untuk melaksanakan ajaran Islam yang mulia di seluruh aspek kehidupan. Kegiatan ini merupakan salah satu cara untuk bersama-sama umat kita menegakkan ajaran Islam di seluruh aspek kehidupan. Ini bukan hanya masalah keyakinan, tapi keimanan. Ketika kita selalu membaca syahadat, maka itu tidak hanya cukup dalam ucapan. Harus dilanjutkan dengan keimanan bahwa apa yang menjadi tuntunan dari Allah SWT melalui Rasulullah saw. adalah pedoman hidup di dunia ini sehingga syariah yang merupakan aturan Islam tentang bagaimana kita bersikap, bertingkah laku, berinteraksi dengan masyarakat itu harus kita laksanakan bersama.
Khilafah adalah instrumen untuk menegakkan syariah. Adapun sistem demokrasi yang merupakan buatan manusia tentu tidak akan kompatibel tidak akan sesuai tuntunan sang Pencipta, Allah SWT. Ketika manusia dengan segala keterbatasan mencoba mencari cara untuk mengatur kehidupan tentu akan mengalami banyak kesalahan. [Arif Fahmie, Dekan Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya UII]
Mestinya Jangan Cuma HTI
Kita harus berani menegakkan syariah Islam seperti ini. Saya dukung usaha HTI untuk menegakkan syariah dan Khilafah. Mestinya jangan cuma HTI. Seluruh umat Islam harus menegakkan syariah dan Khilafah, terutama Syariahnya. Allah SWT sudah berjanji dalam al-Quran surat al-Ankabut ayat 69 yang maknanya adalah, “Untuk orang-orang yang benar-benar menegakkan syariah-Ku, pasti akan diberikan jalan keluar baik dunia maupun akhirat.”
Acara seperti ini perlu diadakan terus. Pokoknya kita harus berani menegakkan syariah Islam di manapun berada. Seluruh umat Islam mestinya harus seperti ini. Bukan HTI saja, tetapi seluruh ormas Islam, seluruh umat Islam harus berani menegakkan syariah Islam dengan cara agak tegas seperti ini. [KH Thoha Abdurrahman, Ketua MUI Provinsi DIY]
Sangat Mendukung Penuh
Kesan saya sangat senang dan bersyukur kepada Allah melihat teman-teman Hizbut Tahrir sangat gigih sekali untuk memperjuangkan tegaknya Khilafah Islamiyah. Kami juga selaku umat Islam beserta jamaah sangat mendukung penuh dengan kegigihan Hizbut Tahrir untuk menegakkan Kekhilafahan. Sebagai seorang Muslim kita harus bersatu padu untuk bisa mewujudkan tegaknya Khilafah ini, minimal dengan keluarga kita masing-masing; kemudian kepada tetangga kita, masyarakat. Masjid-masjid kita makmurkan karena tanpa syiar dakwah tujuan tegaknya Khilafah akan mendapat kesulitan.
Kalau kita semangat dan tidak henti-hentinya untuk berjuang untuk syiar Islam kepada masyarakat dengan menjelaskan tentang Islam yang benar, nantinya saat tegaknya Khilafah sudah tidak ada halangan dan tidak ada salah paham lagi di masyarakat. Dengan tegaknya syariah dan Khilafah, itu sangat mudah sekali mengatasi semua permasalahan di negara kita ini.
Penerapan syariah Islam akan memberikan kemakmuran. Non-Muslim, juga akan terlindungi di bawah sistem Islam. Saya yakin syariah dan Khilafah akan membahagiakan semuanya. [Khomsul Latifin, Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM), Kasihan, Bantul]
Acara ini Sangat Membantu
Acara RPA ini sangat baik untuk membangkitkan umat. Tanpa adanya acara-acara seperti ini umat tidak akan tahu adanya usaha untuk menegakkan syariah dan Khilafah. Acara ini juga sangat membantu agar para kyai seperti kami ini bersatu untuk ikut berjuang menegakkan syariah dan Khilafah. [Kyai Suyono, Pimpinan Ponpes Raudhotul Jannah, Sidokerto, Lampung Tengah]
Mudah-Mudahan Terwujud
Saya sangat menyambut sekali dan juga antusias dengan acara RPA ini yang bertujuan menegakkan Khilafah ini. Mudah-mudahan apa yang menjadi cita-cita umat Islam sedunia ini terwujud. Tema yang diangkat sangat bagus sekali karena Khilafah yang mau ditegakkan ini tidak membeda-bedakan umat Islam di manapun mereka berada. Semoga apa yang dicita-citakan ini segera tegak di bumi kita tercinta ini. [KH Jamaksari Natar, Pimpinan Pompes Sunanul Huda, Lampung]
Acara ini Sangat Bagus
Ya, alhamdulilLah, kami dari Lampung Timur memberangkatkan 40 bus. Sayang, manusia punya rencana, tetapi Allah punya kehendak. Saat kami mengumpulkan orang, tepat saat hujan lebat. Jadi, kami menunggu hujan sehingga kami tidak bisa ikut acara ini sepenuhnya.
AlhamdulilLah, saya bisa hadir dan juga memimpin doa acara ini. Acara ini sangat bagus. Kami bisa melihat banyak orang-orang muda yang berjuang sehingga hal itu bisa memberikan semangat kepada kami yang tua ini untuk ikut berjuang pula. Harapan kami, sebelum kematian kami yang tua-tua ini, Khilafah sudah berdiri di bumi ini, Amiin. [KH Komaruddin HS, Kyai dari Lampung Timur]
Masyarakat Menjerit
Sekarang kesejahteraan masih menjadi suatu hal yang dipertanyakan. Harga BBM yang selalu berubah-ubah dalam waktu relatif singkat tentu memengaruhi tingkat kesejahteraan maupun ekonomi masyarakat. Jadi kalau kita lihat sekarang, bukan lagi rahasia umum kalau sebenarnya masyarakat menjerit. Pemerintah harus turun tangan menyelamatkan umat Islam yang mayoritas ini dari kemerosotan moral dan maraknya prostitusi. Di sini perlunya dakwah intensif di tengah masyarakat. [Abdul Latif Lajja, Tokoh Palopo]
Penindasan Gaya Baru
Tidak ada perubahan dari sisi kesejahteraan. Justru kebijakan yang diambil Pemerintah berefek negatif kepada masyarakat. Misalnya kebijakan dalam menaikan harga BBM. Ini berefek domino pada kesejahteraan rakyat kecil yang tentunya menyebabkan kenaikan harga sembako. Inilah bentuk penindasan gaya baru.
Prostitusi juga buah dari sistem yang diterapkan oleh Pemerintah, salah satunya dengan dengan maraknya bar-bar tersebut, izin pembukaan bar-bar tersebut, itu otomatis prostitusi akan semakin merajalela di kota Palopo. [Arzal Syah, Dosen Akuntansi Syariah IAIN Palopo]
Terpuruk oleh Hukum Buatan Manusia
Tidak ada perubahan kesejahteraan yang lebih baik sejak Jokowi dilantik tahun lalu. Bahkan ini tidak ada bedanya sewaktu SBY memimpin. Tidak ada (kesejahteraan, red.). Nol! Negeri ini kian terpuruk oleh ulah hukum buatan manusia. Yang sekarang itu gaya-gaya Yahudi. Negeri ini harus dikelola dengan sistem syariah yang berasal dari Allah SWT. [Muhammad Alwi, Pemerhati Gerakan Islam, Palopo]
Siapa Lagi Kalau Bukan Kita?
Siapa lagi yang akan melakukan perubahan kalau bukan kita? Indonesia saat ini memang dalam cengkeraman neoliberalisme dan neoimperialisme. Satu-satunya solusi untuk keluar dari cengkeraman ini adalah kembali ke sistem Islam, yaitu berjuang menegakkan Khilafah Islamiyah. [Sitti Badrah, Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Mulawarman]
Kita Harus Menjadi Ummatan Wahidan
Saya mau nangis (terharu, setelah mngikuti agenda RPA Riau). Kita harus menjadi ummatan wahidan demi mencari ridha Allah untuk kepentingan agama ini. Kita harus fastabiqul khayrat dalam menegakkan Khilafah Islamiyah, Allahu Akbar!
Saya pun siap membantu semampu saya (dalam dakwah menegakkan Khilafah). [Farida Fajri, Pengusaha, Riau]
Saya Merinding
(Panas yang begitu terik). Ini gak ada apa-apanya, Nak, dibanding di akhirat nanti. Saya begitu merinding melihat puluhan ribu peserta yang hadir menyuarakan Islam diterapkan dengan menegakkan Khilafah. Kaum Muslim se-Sumut berkumpul di stadion ini. Sudah lama saya bergerak bertahun-tahun sampai setua ini belum pernah melihat kondisi seperti ini. Saya sangat terharu dengan apa yang dilakukan oleh Hizbut Tahrir. Makanya di sini saya mengajak jamaah saya untuk turut ikut mendukung dan memperjuangkan Khilafah bersama-sama dengan Hizbut Tahrir. [Ustadzah Irawati, Muballighah, Medan]
RPA Harus Sering Dilaksanakan
Tak hanya dari kalangan masyarakat, tetapi juga dari kalangan intelektual. Khilafah dapat menyatukan seluruh elemen Islam. Mengapa non-Muslim bisa kuat? Karena mereka bersatu. Begitu seharusnya kaum Muslim.
Acara seperti ini harusnya sering dilaksanakan agar kaum Muslim bersatu. [Aida Ambo Ala Husain, Dosen FKIP Universitas Hasanuddin]
Lanjutkan Perjuangan
Generasi umat ini harus melanjutkan perjuangan ini. [Andi Asia M, Tokoh Palopo]
Saya Terharu
Saya sangat terharu melihat kaum Muslim yang begitu luar biasa banyak. Kondisi negara memang sedang sakit. Kami sangat mendukung acara RPA ini. Insya Allah kita akan lebih gencar lagi menyuarakan penegakan syariah dan Khilafah. [Masniar Hadija Mappasawang, Ketua Assosiasi Muslimah Pengusaha Khadijah ICMI Sulsel]
Momen Ini Meneguhkan Saya
(Berbicara sembari terus melelehkan air mata). Acara ini sangat berharga terutama bagi saya. Inilah momentum yang sangat tepat untuk menantang kebatilan dan mengajak kebenaran, Allahu Akbar! (Lalu memeluk pewawancara). Momentum ini semakin meneguhkan saya untuk menjadi pejuang Allah dengan berdakwah bersama Muslimah HTI.
Semoga umat semakin menyadari permasalahan dunia saat ini serta agar disegerakannya nashrulLah untuk tegaknya Khilafah. [Maesaroh, Ketua Majelis Ta’lim Baiturrahman OPI Jakabaring Palembang]