Assalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.
Pembaca yang budiman, neoliberalisme dan neoimperialisme sedang mencengkeram Indonesia saat ini. Kerusakan dan bahaya yang dirasakan oleh bangsa ini akibat kekejaman neoliberalisme dan neoimperialisme sudah sangat nyata. Sumberdaya alam negeri ini sebagian besar telah dikuasai asing. Aset-aset negara, khususnya BUMN, diprivatisasi (dijual). Pajak rakyat terus ditingkatkan. Utang luar negeri makin bertumpuk. Berbagai subsidi, khususnya BBM, dicabut. Akibatnya, harga BBM terus naik. Demikian juga gas dan listrik. Konsekuensinya, harga-harga kebutuhan pokok yang lain ikut naik dan makin mencekik masyarakat.
Di bidang kesehatan, rakyat pun dibebani untuk membayar asuransi setiap bulan atas nama ‘Jaminan Kesehatan Nasional’ yang dikelola oleh BPJS. Pelayanan kesehatan masyarakat yang sejatinya menjadi kewajiban negara sekarang dibebankan kepada masyarakat itu sendiri.
Di bidang pendidikan, sudah lama rakyat negeri ini disuguhi pendidikan yang mahal. Adanya Bantuan Operasional Sekolah (BOS) mungkin sedikit membantu, namun tak berarti pihak sekolah menggratiskan sama sekali pungutan dari masyarakat. Faktanya, masih sangat banyak sekolah yang memberlakukan pungutan terhadap siswa-siswinya. Di bidang pendidikan tinggi keadaannya makin parah. Pasalnya, pendidikan tinggi tentu tidak ada yang gratis.
Mengapa semua ini terjadi? Tidak lain sebagai konsekuensi dari neoliberalisme yang meniscayakan pengebirian peran negara dalam melayani rakyatnya. Semua diserahkan ke mekanisme pasar. Selain itu, neoliberalisme menjadi pintu masuk neoimperialisme.
Jika demikian, apa solusinya? Tidak lain: Khilafah. Khilafahlah yang akan sanggup membendung arus neoliberalisme dan imperialisme yang terbukti membahayakan negeri ini.
Itulah tema utama al-wa’ie edisi kali ini. Dalam edisi kali ini pula, Redaksi memuat reportase di seputar kegiatan Rapat dan Pawai Akbar (RPA) HTI sepanjang bulan Juni 2015, yang pastinya penting untuk diketahui. Selamat membaca!
Wassalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.
