Allah SWT berfirman (yang arti-nya): Kami tidak mengutus engkau (Muham-mad) kecuali untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam (QS al-Anbiya’ [29]:107).
Seperti yang dikabarkan dalam firman Allah SWT di atas, kedatangan Nabi Muhammad saw. yang membawa Islam adalah untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam. Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam artinya Islam memberikan manfaat bagi seluruh alam baik manusia, hewan, maupun tumbuhan.
Sayang, saat ini, ketika dunia dipimpin oleh kapitalisme, sementara Islam direduksi dan hanya dijadikan sebagai pengatur agama individual saja—bukan sebagai ideologi—kaum Muslim terpuruk di segala bidang. Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam sama sekali belum tercipta. Bahkan rahmatan lil Muslimin saja belum terwujud. Malah sebaliknya yang tampak saat ini adalah kemadaratan yang terus terjadi di tubuh umat. Berbagai penganiayaan dan pembantaian kaum Muslim terus terjadi. Pelecehan terhadap simbol-simbol Islam terus berlangsung. Aliran sesat, ide kebebasan yang menyuburkan virus-virus LGBT dan zina merebak di mana-mana. Korupsi, penggunaan obat-obatan terlarang, khamer dan riba terus merajalela. Gencar pula deradikalisasi Islam, isu terorisme yang dilekatkan pada Islam dan banyak kemadaratan lainnya.
Semua ini karena Khilafah Islam telah diruntuhkan sejak 1924 M lalu. Sejak saat itu kaum Muslim kehilangan perisai mereka; kaum Muslim kehilangan institusi yang menerapkan seluruh aturan Islam yang berfungsi menjaga akal, agama, keturunan, kehormatan, jiwa, harta, juga menjaga keamanan dan negara.
Hilangnya Islam sebagai pengaturan kehidupan menyebabkan hilangnya pula kedelapan fungsi tersebut. Untuk menghilangkan semua kemadaratan di muka bumi ini dan mengembalikan fungsi Islam, tentu diperlukan penerapan kembali Islam kâffah dalam institusi Khilafah dan mencampakkan sistem kufur kapitalisme saat ini.
Penerapan Islam kâffah inilah yang akan mewujudkan Islam rahmatan lil ‘alamin. Inilah wujud nyata upaya kaum Muslim untuk menyambut seruan dari Allah SWT dalam al-Quran (yang artinya): Wahai kaum beriman. Masuklah kalian ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kalian mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu adalah musuh yang nyata bagi kalian (QS al-Baqarah ayat 208).
Karena itu, mari kita bersama-sama berjuang untuk kembali menerapkan Islam secara kâffah dalam institusi Khilafah yang akan mewujudkan Islam rahmatan lil ‘alamin. [Halimah Nur Fitriyani, Mahasiswi Fapet UGM, Yogyakarta]