HTI

Cover (Al Waie)

Pengantar [Ramadhan, Spiritual dan Politik]


190-cover1-200Assalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.

Pembaca yang budiman, alhamdulilLâh, kita kembali memasuki bulan suci Ramadhan untuk yang ke sekian kalinya. Ramadhan adalah bulan puasa. Puasa diwajibkan oleh Allah SWT agar pelakunya bisa meraih takwa. Ramadhan sekaligus juga bulan al-Quran. Pada bulan inilah al-Quran pertama kali diturunkan. Pada bulan ini pula, biasanya, al-Quran lebih banyak dan lebih sering dibaca oleh sebagian umat Islam. Sejatinya, selepas Ramadhan, takwa diraih. Seharusnya, selepas Ramadhan, al-Quran diamalkan dan diterapkan dalam kehidupan.

Jelas, al-Quran sejatinya termanifestasikan dalam seluruh aspek kehidupan kaum Muslim, termasuk pada bulan Ramadhan. Sayang, selama berpuluh-puluh tahun, Ramadhan selalu hanya menonjolkan sisi ritualitas dan spiritualitas umat Islam saja, tidak lebih. Dimensi politik Islam, ekonomi Islam, sosial Islam, termasuk dimensi hukum dan peradilan Islam nyaris tidak tampak dalam kehidupan umat, termasuk saat Ramadhan. Politik tetap sekular. Ekonomi tetap kapitalis. Kehidupan sosial makin liberal. Hukum dan peradilan masih menggunakan hukum dan peradilan warisan penjajah. Singkat kata, Islam seolah sengaja disingkirkan dari arena kehidupan. Islam tetap terpenjara dalam ranah ritual dan spiritual umat Islam, termasuk pada bulan Ramadhan.

Padahal bukankah mengamalkan dan menerapkan al-Quran adalah wujud hakiki dari ketakwaan, yang justru merupakan tujuan dari puasa Ramadhan? Bukankah menerapkan al-Quran berarti mengatur seluruh aspek kehidupan ini dengan aturan dan hukum-hukumnya?

Namun, mengapa al-Quran masih saja dicampakkan? Mengapa al-Quran hanya dibaca terutama saat Ramadhan saja dan tidak segera diterapkan? Apa akar penyebabnya sehingga kondisi semacam ini terus berulang? Apa dan bagaimana pula solusinya?

Di seputar itulah tema utama al-wa’ie edisi kali ini, selain tema-tema lain yang aktual dan juga layak untuk dikaji oleh pembaca. Selamat membaca! Tak lupa, Redaksi mengucapkan: Selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan. Semoga puasa mewujudkan kesejetian takwa. Semoga Ramadhan berakhir dengan kemenangan dengan datangnya pertolongan Allah SWT. Amin.

Wassalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.

190-cover1-550

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*