Atas nama koran Teheran, Harian Shargh melakukan wawancara dengan Osman Bakhach, Direktur Kantor Media Pusat Hizbut Tahrir. Wawancara ini diterbitkan pada tanggal 21 Mei 2016. (http://www.sharghdaily.ir/Default.aspx?NPN_Id=1017&pageno=9).
Apakah Anda menganggap ISIS sebagai sebuah tanda krisis yang muncul dalam politik Islam khususnya Islam Sunni? Apakah Anda menganggap pengumunan Khilafah oleh Baghdadi sebagai sebuah tanda krisis dalam model Kekhalifahan yang didukung oleh Hizbut Tahrir (HT)?
Ide Khilafah berasal dari akidah Islam. Khilafah adalah bentuk rezim politik yang dirancang oleh Islam. Fungsinya adalah untuk menerapkan syariah Islam secara penuh dan untuk menyampaikan pesan Islam kepada dunia. Yang diserukan oleh kelompok-kelompok, para ulama, para pemikir dan para aktivis berupa upaya membangun kembali Khilafah hanyalah sebuah refleksi normal dari cita-cita kaum Muslim untuk memenuhi kewajiban mereka yang diperintahkan oleh Allah SWT. Sebaliknya, rezim-rezim sekular yang ditanamkan oleh kekuasaan kolonial Barat di seluruh negeri Muslim adalah hal yang menjijikkan dan mencekik. Rezim polisi-negara ini mampu bertahan melalui kekuatan brutal atas penduduk mereka. Tidak satu pun dari rezim itu yang mencerminkan cara hidup Islam. Semuanya tunduk pada penguasa dan kebijakan kolonial Barat.
ISIS menekankan pada gagasan Khilafah global. Mereka juga adalah pan-Islam. Al-Qaeda juga meyakini pandangan dunia yang sama. Apa perbedaan yang jelas antara HT, ISIS dan al-Qaeda? Apakah Anda menganggap semua kelompok itu masuk dalam kerangka fundamentalisme Islam?
HT mulai bekerja untuk membangun kembali negara Khilafah sejak tahun 1953. Saat itu belum ada Al-Qaeda atau ISIS. HT sejak hari pertama telah memiliki metodologi yang jelas dalam membawa perubahan radikal untuk mencapai perjuangan intelektual-politik. HT secara tegas telah menolak penggunaan kekerasan sebagai sarana untuk membangun kembali Khilafah. Ini adalah masalah agama beserta kebijakan politik. Metodologi yang diadopsi oleh HT berasal dari hadis-hadis Nabi Muhammad saw.
Kelompok-kelompok lain mungkin menganggap ‘jihad’ adalah metode yang dibutuhkan untuk membangun negara Islam dan masyarakat. Ini adalah pendapat mereka. Kami tidak setuju dengan hal itu karena ini melanggar metodologi Nabi saw. yang ketat yang menolak untuk menggunakan kekerasan saat terlibat dalam dakwah di Makkah.
Sebagai catatan, istilah ‘fundamentalism‘ Islam sarat dengan konotasi kolonial yang benar-benar kami tolak. Kaum Muslim di seluruh dunia wajib sepenuhnya mempraktikkan agama mereka. Hal ini hanya bisa dilakukan dengan cara berpegang teguh pada syariah Islam.
Hizbut Tahrir menganggap ada dualitas, benar dan salah. Anda yakin bahwa Anda berada dalam kelompok yang benar yang melawan kelompok yang salah. Namun, sebagian pemikir Muslim seperti Rachid Ghannouchi tidak setuju dengan pendekatan ini dan mengatakan cara ketiga adalah kerjasama antara kelompok Islam dan sekular dengan mendirikan sebuah rezim sekular demokratis. Apakah Anda pikir ide ini efektif untuk Timur Tengah?
Rachid Ghannouchi atau para pemikir lain yang semacamnya mungkin mengira ada kompromi atau “jalan ketiga” seperti yang Anda katakan. Kami berpegang pada keyakinan bahwa Islam dan kekafiran tidak dapat bersatu, sebagaimana air dan api tidak dapat bercampur. Islam berdasarkan pada keyakinan monoteistik dan percaya akan keesaan Sang Pencipta yang sepenuhnya bertentangan dengan sistem buatan manusia (seperti Kapitalisme sekular, Marxisme atau paham-paham lainnya). Mereka yang mencari ‘jalan ketiga’ telah gagal sepenuhnya memahami sifat Islam yang sebenarnya maupun sifat sejati ideologi lain buatan manusia karena bertentangan satu sama lain.
Beberapa laporan menunjukkan bahwa kelompok-kelompok Salafi seperti HT di Libanon merekrut para pengungsi dari kamp-kamp pengungsi di bagian utara negara itu. Bagaimana menurut Anda?
Jelas, Anda mengacu pada laporan yang salah. HT tidak pernah mendefinisikan dirinya sebagai ‘Salafi‘ dengan cara apapun, dari bentuk maupun wujudnya. HT adalah partai politik yang bertujuan untuk melibatkan umat Islam pada umumnya untuk mengingatkan umat Islam di seluruh dunia dari tugas mereka untuk menerapkan secara penuh cara hidup Islam. HT bertujuan melenyapkan setiap faktor yang mengarah pada perpecahan di kalangan umat Islam. Karena itu HT tidak mengakui pemerintahan geopolitik buatan yang dipaksakan oleh kekuasaan kolonial. HT berpendapat bahwa semua Muslim adalah seperti satu tubuh, terlepas dari label apapun. Hanya saja, kesatuan ini perlu diwujudkan secara politik melalui negara Khilafah yang berjalan pada metode kenabian.
Beberapa kelompok Salafi mendukung Al-Mustaqbal, Barat dan AS mendukung koalisi, sementara kaum Salafi menentang AS dan Barat. Apakah Anda menganggap ini adalah pendekatan yang kontradiktif? Apakah Anda menganggap koalisi adalah kekuatan Sunni dan Anda menerima kerjasama melalui pemaksaan?
HT menentang semua gerakan dan partai sekular, baik Al-Mustaqbal maupun kelompok sekular-kapitalis atau sosialis dan lain sebagainya. Gerakan al-Mustaqbal tidak lebih dari alat yang murah untuk melayani ambisi pribadi Hariri dan kroni-kroni yang mengambil manfaat darinya. Gerakan itu didukung oleh rezim Saudi. HT telah menerbitkan berbagai selebaran dan siaran pers yang jelas menyatakan dan mendefinisikan pandangan kami mengenai pasukan koalisi dan tujuan-tujuannya; semuanya dapat diakses melalui website resmi kami. Singkatnya, HT tidak hanya menolak koalisi dan pasukannya, tetapi juga sepenuhnya mengutuk hal itu.
Anda telah menyatakan secara terbuka penentangan terhadap demokrasi sekular, sementara rezim politik di Libanon adalah negara demokrasi sekular. Apakah Anda menganggap Pemerintah berhak melihat komunitas Anda sebagai ancaman keamanan terhadap rezim? Di negara lain seperti Jerman dan Rusia, aktivitas HT dilarang. Apakah Anda tidak menganggap ada masalah dengan partai Anda?
Demokrasi sekular senantiasa menggembar-gemborkan apa yang disebut sebagai hak seperti kebebasan berbicara dan berkeyakinan. Namun kenyataannya adalah dilakukan sensor yang keras terhadap ide-ide dan keyakinan. Hanya karena HT mengikuti metode wacana politik intelektual yang ketat dan telah berulang membantah semua tuduhan dari metode yang berbasis fisik (angkat senjata, red.), tindakan keras terhadap anggota dan pendukung kami telah dilakukan mulai dari penjara dan pelecehan termasuk pemberangusan media dan fitnah. Kami melihat rezim-rezim otoriter yang goyah, yang tidak punya landasan intelektual, tidak punya alasan untuk mencap “terorisme” untuk membenarkan pelarangan terhadap HT. Mereka tidak bisa memberikan alasan yang sah ketika kebohongan-kebohongan mereka diungkap. Namun, walaupun sangat membatasi kegiatan publik HT, mereka tidak bisa menghalangi para anggota HT atau kegiatannya di seluruh dunia karena ketaatan mereka pada perintah Allah SWT. Hal ini memperkuat tekad kami untuk tetap teguh di jalan yang kami mulai. Jadi masalahnya bukan pada partai kami, tetapi pada demokrasi dan kebebasan berekspresi dan berkeyakinan.
Partai AKP di Turki telah mencoba memperkenalkan model konsolidasi Islam, dari demokrasi dan sekularisme. Apakah Anda berpendapat model ini akan berhasil diterapkan di seluruh dunia Muslim dan Turki?
Saya menyebutkan sebelumnya bahwa Islam dan kekufuran tidak dapat bercampur. Titik. Semua upaya untuk menghasilkan pseudo-Islam hanya akan lenyap dalam waktu singkat. Selanjutnya AKP secara terbuka dan jelas mengumumkan dirinya setia pada demokrasi sekular. Oleh karena itu, partai itu tidak memiliki jejak mengikuti Islam atau pemerintahan Islam.
Para anggota partai Anda tidak boleh berpartisipasi dalam Pemilu dan kegiatan politik di Libanon. Bagaimana pendapat Anda?
Kami menganggap Pemilu tidak berguna dan lucu, yakni tidak akan membawa perubahan yang diperlukan. Pemilu meninggalkan hasil yang penuh tipudaya dan berubah-ubah arah di seluruh dunia. Tidak ada Pemilu di mana saja di dunia ini yang telah menghasilkan perubahan rezim secara total.
Pendapat HT mengenai Hizbullah sedikit paradoks. Dalam salah satu wawancara, Anda membela perlawanan Hizbullah terhadap Israel, namun Anda juga mengatakan tidak setuju dengan pandangan sektarian kelompok itu. Apa pendapat Anda tentang kelompok itu? Apa pendapat Anda tentang kehadiran Hizbullah di Suriah?
Hizbullah mungkin adalah suatu musuh dari gerakan sekular. HT mendukung semua jihad melawan pendudukan asing di negeri-negeri Muslim. Namun, HT menolak agenda sempit dari Hizbullah untuk melayani rencana kaum nasionalis-sekular Iran. Lebih buruk lagi, mereka telah jauh terlibat dalam melakukan kejahatan massal terhadap rakyat Suriah. Untuk apa? Untuk melindungi rezim Baath sekular di Suriah, dengan persetujuan penuh dari AS. Masalah yang dipertaruhkan adalah lebih besar daripada Hizbullah, yakni ada hubungannya dengan peran yang ditugaskan oleh AS bagi rezim Iran dari mulai yang ada di Yaman, Suriah, Irak hingga Libanon. Sayang, rezim Iran sepenuhnya puas untuk melaksanakan kebijakan AS di wilayah ini, bahkan memicu konflik sektarian yang lebar antara Sunni-Syiah; suatu kebijakan yang sepenuhnya kami kecam dan tolak.
Sayyid Hassan Nasrullah, pemimpin Hizbullah, telah mengatakan sebelumnya bahwa pembentukan Negara Islam yang berdasarkan syariah di Libanon adalah tidak mungkin karena keragaman etnis. Tidakkah Anda menganggap pandangan ini adalah realistis?
Yang menjadi masalah, ini berarti menerima dan menganggap pemerintahan geopolitik yang dipaksakan oleh kekuasaan kolonial (melalui Perjanjian Sykes-Picot yang terkenal) sebagai hal yang suci dan permanen. Kami secara tegas meyakini bahwa Islam mengamanatkan penghancuran tatanan kolonial ini dan agar umat Islam kembali menjadi umat yang memimpin umat manusia dari kegelapan kekafiran menuju cahaya Islam.
Tidakkah Anda menganggap bahwa dalam dunia global, sistem Khilafah merupakan ide yang tidak terjangkau?
Sekularisme menempatkan manusia pada posisi sebagai tuhan. Dalam sistem buatan manusia Anda melihat segelintir orang memperbudak seluruh masyarakat untuk melayani keinginan dan kepentingan pribadi. Adapun Islam berarti penyerahan semua orang baik pria maupun wanita kepada Sang Pencipta dan syariah berasal dari pesan-pesan Al-Quran dan wahyu. Krisis yang dalam baru-baru ini yang melanda umat manusia merupakan bukti mencolok dan pengingat bahwa tidak hanya sosialisme atau Marxisme yang sudah terkubur, tetapi juga inilah saatnya untuk mengubur Kapitalisme sekular yang sudah membusuk. [rz/bersambung]