Atas nama koran Teheran, Harian Shargh melakukan wawancara dengan Osman Bakhach, Direktur Kantor Media Pusat Hizbut Tahrir. Wawancara ini diterbitkan pada tanggal 21 Mei 2016. (http://www.sharghdaily.ir/Default.aspx?NPN _Id=1017&pageno=9).
Dalam sebuah wawancara Anda mengatakan Suriah dan Iran memiliki kepentingan bersama satu sama lain. Anda juga mengatakan Iran dan Suriah bersama AS memiliki kepentingan bersama. Jika betul mereka memiliki kepentingan bersama, mengapa mereka saling berperang satu sama lain di Suriah? Tampaknya Hizbut Tahrir percaya akan beberapa bentuk teori konspirasi. Apa pendapat Anda tentang masalah ini?
Apa yang disebut polarisasi politik tanggal 8 Maret dan 14 Maret di Libanon memiliki kepentingan bersama untuk mengadopsi sekularisme sebagai titik referensi mereka. Namun, mereka mengikuti agenda politik yang berbeda. Baru-baru ini Arab Saudi telah mengumumkan pembekuan bantuan militer yang diberikan kepada militer Libanon ($3 miliar dimaksudkan untuk pengadaan peralatan militer dan persenjataan buatan Prancis). Bank Saudi juga telah menutup semua operasinya di Libanon sebagai protes terhadap kontrol Iran atas kekuasaan politiknya di Libanon.
Sudah bukan rahasia, AS telah lama memberikan peluang kepada Iran untuk memperluas pengaruhnya. Apalagi setelah kesepakatan nuklir secara resmi membatalkan Poros Kejahatan-Setan Besar (Iran-AS) untuk berubah menjadi persahabatan terbuka. Beberapa pejabat Iran telah lama mengakui pelayanan besar Iran bagi pendudukan Amerika di Irak dan Afganistan.
Bolehkah saya tahu jenis hubungan Hizbut Tahrir dengan Jemaah Islamiyah dan Front Aksi Islam? Mengapa tidak membangun suatu koalisi? Apa alasan utama perbedaan antara kelompok-kelompok Salafi di Libanon?
Mengenai kelompok-kelompok Salafi di Libanon, Anda harus meminta jawaban dari mereka. Posisi Hizbut Tahrir mengenai gerakan-gerakan Islam lainnya adalah berdasarkan saran yang tulus. Kami menyeru mereka untuk bekerja mengubur tatanan kolonial. Mereka menganggap hal ini terlalu ambisius dan terlalu radikal. Kami berpegang teguh bahwa cara hidup Islam tidak dapat diterapkan dalam tatanan kolonial yang dipaksakan oleh kekuatan-kekuatan Barat. Orang lain menganggap pendekatan bertahap mungkin layak dilakukan. Padahal semua pengalaman (sebaliknya) telah terbukti di Aljazair dan Mesir dan di tempat-tempat lain.
Para pengkritik mengatakan cabang Hizbut Tahrir di Afganistan bekerjasama dengan ISIS dan di Pakistan dengan Taliban. Para kritikus juga mengatakan Hizbut Tahrir membantu Ahrar al-Sham dan Jabhat al-Nusrah di Suriah. Padahal banyak pemerintah menganggap mereka sebagai kelompok-kelompok teroris. Apa pendapat Anda tentang ini? Apakah Anda memiliki hubungan keuangan dan militer secara khusus dengan kelompok-kelompok Salafi di Suriah?
Para “kritikus” itu harus pergi ke bulan atau mereka merupakan agen dinas rahasia. Hizbut Tahrir tidak pernah dan tidak akan pernah memiliki sayap militer dalam bentuk apapun. Klaim mereka tentu harus didukung oleh bukti-bukti kredibel yang solid agar bisa melayani propaganda sengit dan keji untuk melawan Hizbut Tahrir.
Demokrasi Barat membolehkan semua kelompok seperti Hizbut Tahrir untuk menyampaikan pesan-pesan mereka kepada publik. Anda mendapat izin selama Anda tidak menggunakan taktik kekerasan. Apakah Anda tidak menganggap bahwa pada saat Hizbut Tahrir menentang demokrasi, Hizb memanfaatkan kapasitas kebebasan berbicara dalam demokrasi? Apakah Anda menganggap dalam model pemerintahan Anda (Khilafah) terdapat kebebasan yang lebih daripada demokrasi liberal?
Sekali lagi saya menyinggung hal ini di atas. HT berbeda dari kelompok-kelompok lain; tidak memiliki hal yang dianggap sebagai hak demokratis kebebasan berbicara dan kebebasan berkeyakinan, Hal ini jelas dalam taktik yang digunakan oleh kebijakan pemerintah dengan mengecap kami dengan sebutan “terorisme” dan langkah-langkah yang mereka lakukan. Kami melakukan pekerjaan kami baik di wilayah demokrasi maupun di wilayah dengan rezim otoriter, baik mereka setuju atau tidak. Pedang tirani tidak bisa membunuh kata-kata kebenaran.
Para kritikus mengatakan bahwa kelompok-kelompok Salafi seperti Hizbut Tahrir tidak suka mengakui “orang lain”. Misalnya, mereka mengatakan bahwa kaum Salafi menolak kaum feminis, liberal dan komunis dan mengatakan mereka keluar dari agama. Bukankah Anda menganggap partai Anda dan partai Salafi lainnya kurang memiliki potensi untuk berinteraksi dengan orang lain? Apa pendapat Anda tentang argumen ini? Bukankah Anda menganggap pandangan dunia Salafi menyebabkan konflik permanen antara individu dan kelompok?
Kembali dan lihat pandangan mendalam atas peristiwa global pada abad ke-20 dan abad ke-21. Lalu katakan kepada saya berapa banyak perang, kelaparan, krisis ekonomi, krisis sosial dan bencana yang dapat Anda hitung? Siapa yang harus disalahkan atas catatan buruk ini? Islam atau ideologi sekular?
Bagaimana menurut Anda mekanisme untuk memilih seorang khalifah? Apakah Anda menganggap adanya peran bagi para ulama dalam model ideal pemerintahan Anda? Bagaimana Anda mendapatkan kebutuhan keuangan untuk Hizbut Tahrir? Apakah Anda memiliki hubungan dengan para pangeran Arab Saudi atau pemerintahan karena ideologi Salafi?
Proses untuk memilih khalifah adalah berdasarkan suara rakyat. Khilafah adalah kontrak antara kaum Muslim dan calon Khalifah. Kontrak ini disebut baiat (janji taat). Kedua belah pihak (penguasa dan kaum Muslim) harus mematuhi syarat-syarat kontrak ini: untuk implementasi syariah secara penuh. Jika atau ketika Khalifah melanggar kontrak ini, dia harus diganti melalui Mahkamah Mazhalim (pengadilan yudisial yang bertugas memvalidasi pelanggaran). Islam tidak menyetujui gagasan “ulama khusus” karena semua Muslim bertanggung jawab untuk melaksanakan hukum Islam. Ulama sangat dihormati sepanjang mereka menawarkan bimbingan yang tulus bagi negara dan masyarakat serta bertanggung jawab saat ada penyalahgunaan dalam putusan syariah. Namun, mereka tidak berhak atas kekuasaan khusus atau memiliki hak istimewa.
Mengenai kebutuhan keuangan partai, itu semata-mata bergantung pada sumber daya internal. Setiap anggota HT tidak hanya bersedia untuk berbagi kekayaannya, tetapi juga hidupnya, saat itu diperlukan untuk agama.
Pandangan kami tentang rezim Arab Saudi adalah sama sebagaimana rezim korup lainnya di seluruh dunia Muslim. Kami menganggap mereka tidak sah karena mereka melayani kekuasaan kolonial dan menentang upaya memulai kembali cara hidup Islam.
Apa pendapat Anda tentang Ikhwanul Muslimin? Beberapa analis mengatakan Hizbut Tahrir merupakan cabang dari jaringan internasional Ikhwanul Muslimin? Apa alasan utama kekalahan Ikhwanul Muslimin di Mesir menurut pendapat Anda? Apa pendapat Anda tentang sudut pandang kelompok itu?
Ikhwanul Muslimin adalah kelompok Muslim yang bekerja untuk menyebarkan Islam menurut pemahaman mereka. Sayangnya mereka telah mengadopsi pendekatan sekular sebagai sarana untuk menerapkan solusi Islam. Karena itu tidak mengherankan jika mereka menyalahgunakan kekuasaan di Mesir yang mengarah pada kematian mereka. Kami dengan tulus berdoa dan berharap mereka belajar dari kesalahan mereka.
Adapun Hizbut Tahrir adalah partai yang independen dan berdiri sendiri dengan ideologi yang unik yang didasarkan pada metodologi kenabian. Karena itu klaim mereka atas adanya hubungan Hizb dengan Ikhanul Muslimin adalah salah.
Anda selalu menekankan pada solidaritas Sunni-Syiah. Tidakkah Anda menganggap tujuan itu tidak mungkin di dilakukan di Libanon dan bagian lain Timur Tengah? Bahkan kita melihat adanya saling tuduh terhadap Hizbullah dan Al-Mustaqbal serta kelompok-kelompok Sunni satu sama lain? Di kawasan itu kami melihat konflik antara Iran dan Arab Saudi, baik masyarakat Syiah maupun masyarakat Sunni. Bagaimana mungkin solidaritas ini mungkin terjadi? Apa alasan utama konflik di antara mereka menurut pendapat Anda?
Semua Muslim percaya pada keesaan Allah SWT, pada kenabian Muhammad saw., pada Quran sebagai wahyu Ilahi yang kekal. Jadi, ya faktor-faktor yang diperlukan untuk persatuan Muslim merupakan bagian integral dari Islam. Apa yang mencegah hal ini terjadi adalah rezim politik korup yang melayani kepentingan kolonial. Lihatlah Irak: pernikahan antar Sunni-Syiah merupakan hal yang sangat umum sebelum terjadinya pendudukan Amerika dan sebelum kebijakan yang diterapkan oleh Iran dan Arab Saudi yang membakar perpecahan sektarian yang mengancam persatuan umat. Iran dan Arab Saudi menggunakan isu “Sunni-Syiah” sebagai selubung untuk mencerminkan persaingan politik di antara mereka. Lihatlah hal itu pada saat Raja Faisal yang merupakan sekutu sangat dekat dari Shah Iran melawan Jamal Abdul Nasser (yang dianggap “Sunni”). Jadi politiklah yang memecah atau menyatukan penguasa ini dengan penguasa itu.
Apa pendapat Anda tentang calon presiden di Libanon? Di antara Samir Geagea, Frangieh dan Aoun; mana yang lebih baik dan memiliki lebih banyak kesempatan untuk menang? Apakah Anda menyukai pilihan yang mana saja? Apa alasan utama kebuntuan pemilihan presiden dan apa solusinya menurut Hizbut Tahrir?
Siapapun yang memerintah dengan sistem kufur tidak bisa lebih baik daripada yang penguasa lain yang juga memerintah dengan sistem kufur. Solusi untuk umat Islam adalah membebaskan diri dari kebijakan kolonial dan penaklukan. Kebijakan bisa berarti penderitaan dan bencana untuk seluruh wilayah, baik Muslim maupun non-Muslim. Melanjutkan jalan ini berarti hanya mendapat bencana lebih lanjut dan bencana bagi semua orang.
Kami memiliki kesempatan bersejarah untuk membangun kembali negara dan masyarakat dan kemudian memimpin umat manusia keluar dari kegelapan dan ketidakadilan ideologi sekuler menuju cahaya dan keadilan Islam. Kami percaya bahwa masa depan yang cerah bagi umat manusia segera terwujud. [rz]