Pemuda menjadi barometer menerawang kondisi kehidupan dimasa yang akan datang. Apakah suatu bangsa akan baik ataukah sebaliknya bisa dilihat dari kondisi pemudanya. Artinya, kondisi kehidupan suatu bangsa saat ini adalah merupakan hasil dari proses pendidikan dan penggemblengan pemuda dimasa lalu. Dari kondisi ini akhirnya pemuda dijuluki sebagai ujung tombak perubahan atau sebagai generasi harapan ataupun sebaliknya, perusak bangsa.
Namun, kondisi pemuda dan kehidupan saat ini bukan hanya semata hasil dari kondisi pemuda pada masa lalu saja, namun juga hasil pengaruh dari sistem dan paham yang saat ini diterapkan. Jika pemudanya pada era sebelumnya sudah bagus, namun pada saat ini menghadapi gempuran serangan pemikiran dan kebudayaan liberal yang mengagungkan paham serba boleh, jika tidak punya iman yang kuat maka pemuda-pemuda tersebut pun akan tergerus dan terkontaminasi.
Sungguh, kondisi kehidupan saat ini jauh dari ketaatan pada Allah SWT. Paham hedonis dan sekular telah merasuk ke seluruh sendi-sendi kehidupan, termasuk di kehidupan pemuda. Ini adalah buah dari paham liberalisme. Sebuah paham yang tidak rela jika kondisi kehidupan diatur oleh agama, apalagi diatur oleh Islam. Akibatnya, pemuda saat ini terjangkit virus liberal tersebut. Tidak sedikit pemuda dekat dengan maksiat seperti zina, pergaulan bebas, narkoba, minuman keras, tawuran, dan sebagainya.
Tentu kita sangat sedih melihat kondisi pemuda dan kehidupan yang seperti ini, yang jauh dari Islam dan ketaatan pada Allah SWT. Kondisi pemuda dan kehidupan pada masa yang akan datang tentu kita ingin yang lebih baik. Itulah kehidupan yang dikondisikan oleh pemahaman Islam dan yang diatur oleh sistem Islam yang akan mengkondisikan para pemuda menuju ketaatan pada Allah SWT.
Pertanyaannya: lalu apa yang harus kita lakukan sebagai pemuda saat ini? Pertama: Pemuda Muslim mengetahui bahwa hidup ini untuk beribadah.
Kedua: Senantiasa menuntut ilmu, terutama ilmu yang menuntun agar bisa memahami Islam kâffah serta mempelajari dan mengajarkan al-Quran. Ilmu ini maka bisa menjadi bekal dan pedoman hidup dalam menyikapi setiap permasalahan. Semuanya dikembalikan pada aturan Islam. Rasulullah saw. bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari al-Quran dan mengajarkannya.” (HR al-Bukhari dan Muslim).
Ketiga: Senantiasa berdakwah menyerukan kebenaran. Dengan dakwah, cahaya Islam akan semakin tersebar keseluruh pemuda. Cahaya Islam akan bisa mengubah sikap dan perilaku buruk pemuda. Dakwah akan menjadi investasi pahala hingga meninggal kelak (Lihat: QS Fushshilat: 33).
Keempat: Mencampakkan virus liberal dan berjuang menerapkan syariah Islam dalam naungan Khilafah. Ini adalah amalan praktis yang akan bisa menyelesaikan seluruh permasalahan yang menghinggapi umat manusia di dunia, bukan hanya masalah pemuda. Dengan Khilafah, inshaAllah hidup akan aman, nyaman, bahagia dan sejahtera. WalLâhua’lam. [Oyen Sutikno Putra ; Ketua Lajnah Khusus Mahasiswa HTI Lampung]