HTI

Cover (Al Waie)

Pengantar [Gempita ‘Mapara 2017’]


201_200_cover1Assalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.

Pembaca yang budiman, bulan Rajab lalu Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) telah sukses menyelenggarakan satu agenda besar bertajuk “Masirah Panji Rasulullah” atau disingkat “Mapara”. Kegiatan yang diselenggarakan secara kolosal dengan melibatkan puluhan ribu massa ini diselenggarakan di 36 kota di seluruh Indonesia, mulai dari Aceh hingga Papua. Kegiatan Mapara ini berisi tiga acara yang secara merata dilaksanakan hampir di semua daerah, yaitu: (1) Tablig Akbar; (2) Masirah (Pawai) Al-Liwa’ dan Ar-Rayah; (3) Indonesia/International Khilafah Forum (IKF).

Penyelenggaraan Mapara antara lain bertujuan untuk mengenalkan kepada umat salah satu ‘simbol’ Islam, yakni Al-Liwa’ dan Ar-Rayah. Keduanya dikenal sebagai Panji Rasulullah saw. atau Panji Islam. Bagi kebanyakan Muslim, Al-Liwa’ dan Ar-Rayah adalah sesuatu yang baru, bahkan terkesan asing. Saking asingnya, Al-Liwa’ dan Ar-Rayah sering didentikkan dengan Bendera Hizbut Tahrir. Mungkin karena selama ini HT-lah yang paling giat dan gencar membawa-bawa keduanya dalam hampir setiap aksi dan kegiatannya baik dalam acara seminar, diskusi, tablig akbar, pawai, dll. Namun, yang lebih parah adalah tatkala Al-Liwa’ dan Ar-Rayah diidentikkan dengan terorisme. Apalagi dalam beberapa kasus penangkapan terduga teroris, Al-Liwa’ dan Ar-Rayah sering turut disertakan sebagai barang  bukti. Tentu tidak nyambung: apa hubungannya Al-Liwa’ dan Ar-Rayah dengan tindak terorisme?

Namun, begitulah cara musuh-musuh Islam memojokkan dan melumpuhkan kaum Muslim, yakni terus menciptakan islamophobia. Tujuannya tentu agar kaum Muslim takut terhadap agamanya sendiri, termasuk simbol-simbolnya yang mulia, di antaranya Al-Liwa’ dan Ar-Rayah.

Lalu apa hubungannya Al-Liwa’ dan Ar-Rayah dengan Khilafah? Tentu hubungannya sangat erat. Al-Liwa’ dan Ar-Rayah tidak lain adalah salah satu simbol Negara Khilafah. Hanya dalam Negara Khilafahlah Al-Liwa’ dan Ar-Rayah bisa dengan bebas berkibar dengan gagah tanpa takut dijadikan alat kriminalisasi atau diidentikkan dengan terorisme. Al-Liwa’ dan Ar-Rayah bahkan akan menjadi simbol kejayaan, keagungan dan kewibawaan Islam dan kaum Muslim di hadapan kaum kafir dan musuh-musuh Islam.

Di seputar itulah tema utama al-waie kali ini, selain sejumlah tema menarik lainnya. Selamat membaca!

Wassalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.

 201_530_cover1

 

 

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*