Pakistan harus menghentikan bantuannya kepada Perang yang dilakukan Amerika dan merespon lemparan batu dengan batu.
Pada malam hari antara Hari Selasa dan Rabu, Amerika secara pengecut mengebom Mohmand Agency di wilayah yang dikuasai suku-suku sehingga menewaskan 47 muslim termasuk 12 orang personil militer.
Fakta yang memalukan adalah bahwa pesawat-pesawat tempur Amerika masih terus melakukan patroli di udara, sementara helikopter-helikopter Pakistan tidak mendapatkan izin untuk mengambil mayat korban hingga keesokan paginya apalagi melakukan pembalasan atas aksi agresi ini. Menurut laporan media, 100 orang tentara Pakistan yang dikerahkan di perbatasan Pakistan-Afghanistan tidak melihat keuntungan untuk melakukan aksi militer atas serangan ini.
Alih-alih melakukan perlawanan atas orang Amerika, pemerintah Pakistan bereaksi dengan takut dan pengecut hingga menyebabkan setiap orang muslim Pakistan menundukkan kepala dalam kehinaan. Jika kaum Mujahidin yang berperalatan tempur seadanya saja bisa menangkis serangan Amerika maka bagaimana mungkin tentara yang berkekuatan penuh, dengan jumlah tentara ratusan ribu personil Pakistan tidak bisa mempertahankan dirinya sendiri?
Pada hari ini, masyarakat dipaksa untuk menelan kehinaan dan kehilangan nyawa hanya dikarenakan kepemimpinan dan tidak layak dan tidak kompeten, yang menganggap Amerika sekuat Tuhan Yang Maha Kuasa. Orang-orang yang memakai slogan “Pakistan yang Pertama’ saat ini harus tahu konsekuensi dukungan bagi orang Amerika, dengan penolakan perintah-perintah Allah SWT dan membiarkannya untuk menggali parit di halaman belakang rumah. Akibat dari tindakan memberikan susu kepada ular Amerika adalah bahwa sekarang ular itu menggigit tentara kita.
Tujuan dengan menjadikan target tentara Pakistan adalah untuk menekannya agar menghentikan operasi-operasi militernya di wilayah yang dikuasai suku-suku dan meninggalkan pakta perdamaian yang baru-baru ini ditanda tangani. Tentara Pakistan harus menolak tekanan Amerika untuk memerangi penduduknya sendiri dan mengambil langkah-langkah praktis untuk melindungi Pakistan dari tindakan agresi Amerika. Dalam hal ini, dia akan menemukan kenyataan bahwa masyarakat memberikan dukungan sepenuh hati.
Lebih lanjut lagi, seorang tentara Pakistan lebih suka kematian sebagai seorang mujahid ketika berperang melawan orang Amerika, ribuan kali lagi sebelum akhirnya dia terbunuh ketika sedang berperang melawan saudara-saudaranya sendiri. Ummah menuntut dari para penguasanya uuntuk mentargekan pangkalan militer di Bagram dengan peluru kendalinya, daripada hanya duduk seperti seorang imbesil, yang tidak melakukan apa-apa untuk melawan serangan Amerika.
Selanjutnya adalah bahwa perang Amerika pada Islam harus ditinggalkan dengan memotong supply minyak, makanan dan perangkat militer bagi tentara Amerika di Afghanistan. Cara untuk memberikan pelajaran bukanlah melalui pembelaan atau permohonan, melainkan dengan lemparan batu yang bisa merupakan balasan darinya. Dan inilah bagaimana Khilafah akan merespon tindakan agresi yang begitu mencolok mata
Naveed Butt
Jubir Resmi Hizbut-Tahrir Pakistan