Saat ini banyak masyarakat yang tidak tahu makna kemerdekaan. Kemerdekaan cenderung hanya diisi oleh acara-acara gebyar seperti pentas dangdut dll. Demikian kata Farid Wadji dari DPP Hizbut Tahrir Indonesia pada acara Dailog Kemerdekaan RI di Cimanggis, Depok, Ahad (10/08).
Lebih lanjut, Farid Wadji mengatakan bahwa masyarakat mengisi kemerdekaan tanpa diberikan pemahaman tentang makna kemerdekaan hakiki. Apalagi pemahaman tentang kondisi Indonesia saat ini apakah sudah merdeka atau belum.
Jelasnya menurut Ketua Lajnah I’lamiyyah Hizbut Tahrir Indonesia ini, menegaskan bahwa Indonesia sejak zaman Soekarno hingga saat ini belumlah merdeka. Ini dibuktikan dari dikeluarkannya kebijakan-kebijakan pemerintah yang hanya untuk menyenangkan pihak asing saja, katanya.
Dia menyoroti bahwa UU dibuat untuk mengakomodir kepentingan asing, sementara rakyat tidak lagi difikirkan. Rakyat hanya dibutuhkan ketika pemilu saja, katanya.
Dia juga menjelaskan bahwa Indonesia yang mayoritas penduduknya muslim ini tidak lagi melaksanakan syari’ah Islam. Akibatnya Islam tak merahmatinya.
Ust. Farid Wadjdi memberikan arah pemerintahan Indonesia dalam memerdekakan Indonesia yaitu dengan menegakkan kembali Khilafah Islam.
“Khilafah Islam yang akan menerapkan sistem kehidupan dengan syari’ah Islam dan yang akan melepaskan Indonesia dari keterikatan pihak asing. Sebab khilafah Islam merupakan kewajiban dari Allah dan Rasul-Nya yang harus ditegakkan dimuka bumi,” tegasnya. (aj/nl/li)
Untuk Islam
Merdeka atau mati///
Allahu akbar!
pokonamah satuju…
moal aya deui solusi
iwal ti Syariah & Khilafah Islam
ALLOOHU AKBAR !!!