Presiden Israel, Simon Peres, menyatakan ketika pertama kali melihat kondisi Mesir saat ini, ia lebih mengutamakan pemerintahan tirani di bawah kepemimpinan Presiden Mesir Husni Mubarak, dibandingkan pemerintahan “agama ekstrimis”.
Saat menerima surat pengangkatan Duta Besar baru di Israel, Senin (31/1) Peres menyatakan bahwa pemerintahan ekstrimis agama di Mesir tidak akan lebih baik dari pemerintahan tirani.
Peres menyebutkan,”Kami selalu menghormati Mubarak, tidak semua yang dilakukannya benar, namun kami bersamanya dan berterimakasih padanya yang telah menjaga perdamaian di Timur Tengah.”
Sementara itu Ketua Komite Luar Negeri Knesset, Saol Mofaz, dari partai oposisi Kadima, menyatakan kepada radio Israel, bahwa Israel tidak boleh melakukan intervensi urusan dalam negeri Mesir. Dan Israel harus menjaga dengan semua kekuatannya membela perjanjian damai.
Menurutnya, meski demikian, Israel tetap harus waspada terhadap kinerja Amerika dalam persoalan Mesir, meski kinerja ini kita sukai maupun tidak. (republika.co.id, 1/2/2011)
Hanya dengan islam kehiudap umat akan muliah oleh karenanya terapkan islam kaffah demi dunia yang lebih baik..syariah n khilafah jalan satu2nya…Allahu Akbar