Indonesia Perlu Dukung Proses Demokratisasi di Mesir

Protes rakyat sipil Mesir yang menginginkan demokratisasi dalam kehidupan bernegara perlu mendapat dukungan. Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ketiga setelah AS dan India perlu menunjukkan dukungannya.

Ketua Kelompok Komisi (Poksi) I Fraksi PKS DPR, Yoyoh Yusroh, menyampaikan hal itu. “Mesir saat ini seperti Indonesia tahun 1998. Karenanya, kita sangat memahami apa yang terjadi di Mesir saat ini.  Kami bahkan ikut merasakan denyut harapan rakyat Mesir untuk menghirup udara kebebasan dan menentukan masa depannya  dalam alam demokrasi,” kata Yoyoh dalam siaran pernyataannya yang diterima Republika.

Lebih lanjut, Yoyoh menyatakan keprihatinannya atas banyaknya korban rakyat sipil. Seharusnya pihak keamanan dapat meminimalisir jatuhnya korban jiwa mengingat gerakan ini hanyalah menuntut kebebasan dan kehidupan yang lebih baik bagi rakyat Mesir.

Karenanya, Yoyoh meminta pada pemerintah Indonesia dan masyarakat internasional untuk mendesak pemerintah dan aparat keamanan Mesir untuk tidak menggunakan cara-cara represif dalam menangani aksi demonstrasi rakyat sipil. Yoyoh juga mendesak agar lembaga HAM internasional untuk berupaya semaksimal mungkin mencegah terjadinya aksi pelanggaran HAM oleh aparat di Mesir.

Yoyoh juga menyoroti tindakan represif yang dilakukan rezim Mubarak terhadap pers,“Kami menentang keras tindakan yang dilakukan pihak keamanan terhadap pers. Kekerasan terhadap pers tidak bisa ditoleransi karena pers bekerja memberitakan kebenaran.”

Di sisi lain, Yoyoh juga meminta agar rakyat Mesir tidak mencederai perjuangan mereka dengan aksi-aksi kekerasan, penjarahan dan tindak kriminal lainnya,”Saya berharap pimpinan masyarakat dan tokoh-tokoh ulama dapat meyakinkan masyarakat Mesir agar dapat menjaga perjuangan mereka sehingga tidak dicederai dengan aksi-aksi yang justru merugikan gerakan itu sendiri.”

“Dan yang terpenting adalah para tokoh reformis Mesir mampu menjaga proses transisi demokrasi di Mesir sehingga harga yang dibayar melalui gerakan 25 Januari ini dapat ditebus dengan hadirnya Mesir yang lebih demokratis dan pemerintahan yang berpihak pada rakyat dan mengeluarkan rakyat Mesir dari kesulitan dan kemiskinan. Kami Bangsa Indonesia akan senantiasa mendukung segala hal yang terbaik bagi rakyat Mesir. Dan tentu saja, kami berharap Rakyat Mesir dapat segera keluar dari krisis ini.” ungkap Yoyoh.

Yoyoh juga mengingatkan Ppmerintahan baik di Timur Tengah maupun di negara lain agar menjadikan peristiwa di Mesir ini sebagai pelajaran agar tidak berlaku tiran, menyumbat keran kebebasan dan demokrasi dan lebih memperhatikan kesejahteraan dan kemajuan rakyatnya dengan tidak mementingkan kepentingan kekuasaan semata,

“Ini pelajaran penting bagi penguasa yang masih bertindak represif dan tiran tidak hanya di Timur Tengah, kini masanya telah berubah. Demokrasi dan kesejahteraan rakyat adalah harga yang tidak bisa ditawar lagi.” tandas Yoyoh (Republika online, Rabu 2/2/2011)

12 comments

  1. JANGAN BERHARAP KEPADA SISTEM DEMOKRASI ATAU SOSIALIS KOMUNIS….
    HANYA ADA SATU SOLUSI UNTUK MENGATASI GEJOLAK DIMESIR DAN DI SELURUH NEGERI2 MUSLIM YAKNI TEGAKKAN SYARIAT ISLAM DAN KHILAFAH. ALLAHU AKBAR 3X…..

  2. Benar. Apa yang terjadi di mesir mengingatkan indonesia di tahun 1998. namun apa yang terjadi di sana hingga kini lebih dari apa yang terjadi di indonesia…bukan hanya reformasi (perubahan parsial) yang di inginkan rakyat mesir tapi revolusi (perubahan total). Dan perubahan total yang menentramkan hati rakyat mesir bahkan dunia hanya bisa dipenuhi dengan tuntas oleh ISLAM, sistem ilaahi dan dien Allah rahmatan lil alamiin yg bersumber pada al Qur’an dan as sunnah, bukan DEMOKRASI, sistem kufr buatan akal manusia yang justru memperburuk wajah mesir dan dunia

  3. menyelesaikan masalah dgn masalah (baru), bukan itu solusinya, tapi tinggalkan scr total sistem sekuler dan ambil total sistem Islam…

  4. Abu Asa (Nur Kholiq)

    Rakyat Mesir, kaum muslimin bahkan seluruh manusia harus belajar dari tirani komunis, tirani diktator boneka penjajah dan penerapan demmokrasi di Indonesia, India dan Amerika ; yang semakin meningkatkan kemaksiyatan dan angka kemiskinan.
    Syari’ah dan Khilafah adalah harga yang tidak bisa ditawar lagi, ini harus ditandaskan!

  5. koq nggak bisa ambil pelajaran, lihat apa yang terjadi di Indonesia sejak reformasi sampai sekarang??? padahal indonesia sudah dapat ‘stempel’ dr AS negara paling demokratis…

  6. Bukankah Demokrasi sudah jelas gagal? Kenapa mesti harus ada lagi solusi “demokratis”

  7. Santri Jombang

    Waduh .. Waduh .. Jangan Demokrasi lagi, Rek !! Wis Cukup, 65 tahun dengan demokrasi, negeri ini tidak tambah maju.. Tapi semakin lupa dengan amanah Syari’at Alloh SWT yang harus kita jalankan. Jaddi, kemabalilah kepada jalan yang benar, Syari’ah Islam, yang harus diterapkan oleh Negara (Khilafah)secara Kaaffah. 100 % DIJAMIN ADIL dan SEJAHTERA !!

    INgaT !! Bukan dengan DEMOKRASI (BASI….).

  8. Sangat dsayangkan bila seorang yg mengaku beriman pada Allah dan RasulNya masih berharap dg sistem demokrasi yang jelas2 jauh dari syariah ISLAM dan terbukti telah merusak kehidupan manusia.

    Bagi orang yang beriman tentu hanya punya satu pilihan :

    TAGAKKAN SYARIAH DALAM BINGKAI SISTEM KHILAFAH !

    …karena hanya itulah jalan terbaik yang dituntunkan ISLAM.

    Allahu Akbar !

  9. abu anwarel haq

    Jangan sampai Anda terpedaya oleh apa yang diumumkan dalam bentuk pemerintahan keamanan yang baru, selama sistem tetap tak berubah. Penyakitnya adalah sistem sekuler yang loyal kepada gembong kekufuran Amerika.

  10. agung wijaya

    BORO-BORO INDONESIA MAU MAJU. SISTEM PEMERINTAHANNYA SAJA TIDAK BERDASARKAN AL-QURAN DAN HADIST. YA HASILNYA SEPERTI INI DEH. MASAK ANAK SD SUDAH MEMPERKOSA TEMANNYA SENDIRI YANG JUGA MASIH SD. ITULAH AKIBAT TIDAK DITERAPKANNYA SYARIAH. MARI SAUDARAKU SESAMA MUSLIM TEGAKKAN SYARIAH DAN MENEGAKKAN KHILAFAH..
    ALLOHUAKBAR!!!

  11. wajar kalo yg lahirkan dan besarkan orangtua kita maka kita lebih mendengar mereka,,begitu jugalah dgn demokrasi liberal yg melahirkan apa yg disebut fansismeDemocrazy yg terjebak

  12. pengalaman yang terjadi di Indonesia pada tahun 1998 telah membuktikan sampai sekarang.
    kita tidak bisa sedikitpun berharap kepada demokrasi sistem kufur ini. pikir dan renungkanlah wahai saudara2 ku, hanya dengan Islam kaffah kita akan bangkit.
    syariah dan khilafah adalah solusi satu2 hya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*