Demonstrasi menuntut Presiden Hosni Mubarak turun dari jabatannya sudah berlangsung selama dua pekan. Namun belum ada tanda-tanda reformasi kepemimpinan akan terjadi dalam waktu dekat di Mesir.
Bila sebelumnya militer dan polisi berkuasa mutlak di Mesir, kini situasinya berubah total. Masyarakat sipil yang akhirnya berani berteriak dan berkata tidak pada kekuatan otoriter pemerintah Mesir.
Masyarakat berani membakar kantor polisi. Mereka juga menghanguskan kantor Partai Nasional Demokrat, partai pemerintah. Mubarak akhirnya harus membongkar kabinetnya, dan mengajak berunding oposisi, termasuk organisasi terlarang, Ikhwanul Muslimin.
Berikut beberapa pihak yang dinilai kantor berita Aljazeera yang masih memegang kuasa di Mesir:
Militer
Tentara Mesir adalah kekuatan militer nomor 10 terbesar di dunia. Dengan 468.500 tentara aktif dan 479 ribu tentara cadangan, militer menjadi pusat kekuatan tersendiri di Mesir sejak revolusi 1952 yang menjungkalkan monarki bentukan Inggris.
Keempat presiden Mesir seluruhnya datang dari militer. Saat ini militer Mesir dipimpin oleh Marsekal Mohamed Hussein Tantawi, yang juga menjabat menteri pertahanan.
Militer Mesir juga mendapat bantuan dana dari Amerika Serikat. Besarnya mencapai 1,3 miliar dolar per tahun. Selain dana ini, militer Mesir diam-diam juga menguasai sentra-sentra bisnis seperti hotel, konstruksi, pabrik, airport, manufaktur dan sebagainya.
Omar Suleiman
Mubarak mengangkat Omar, mantan jenderal dan kepala Badan Intelejen Mesir, sebagai wakil presiden pekan lalu. Suleiman adalah sosok yang loyal pada Mubarak. Ia sudah berkecimpung dalam dunia politik dan keamanan Mesir selama 20 tahun
Sebagai kepala Badan Intelejen Mesir, Suleiman bertanggungjawab pada isu-isu penting di bidang politik dan keamanan Mesir. Dia juga menjadi tokoh yang memorak-porandakan gerakan Islam di Mesir.
Beberapa tahun terakhir, Suleiman menjadi penengah dalam konflik internal Palestina, antara Hamas dan Fatah. Dia juga menjadi mediator dalam konflik Yaman antara gerilyawan antipemerintah dan pemerintah.
Naguib Sawiris
Beberapa tokoh Mesir membentuk Dewan Kebijakan, untuk mengisi kekosongan politik saat demonstrasi meledak di mana-mana. Tokoh di balik dewan ini adalah Amr Moussa, sekjen Liga Arab dan Naguib Sawiris, konglomerat Mesir. Keduanya merekomendasikan Wapres Omar Suleiman mengambil alih pemerintahan selama masa transisi ini.
Sawiris adalah pebisnis paling berpengaru di Mesir saat ini. Ia pemilik operator telekomunikasi paling wahid di Mesir, Orascom Telecom, Mobinil, dan perusahaan sekuritas Weather.
Hossam Badrawi
Sabtu pekan lalu, Mubarak akhirnya mengundurkan diri dari partainya, Nasional Demokratik. Hossam Badrawi lantas ditunjuk menjadi sekjen partai, menggantikan Safwat El-Sherif yang dikenal sangat loyal pada Mubarak.
Badrawi dikenal sebagai politisi yang cukup liberap di partai Mubarak. Dia juga menggantikan posisi Gamal Mubarak di Biro Kebijakan Partai. Badrawi juga anggota parlemen, dan mengetuai Komisi Pendidikan dan Sains, beberapa tahun lalu.
Rashid Mohammed Rashid
Reshuffle di Mesir menyingkirkan sejumlah politisi yang juga berperan sebagai pebisnis di kabinet. Jumat pekan lalu, Kejaksaan Mesir meminta Rashid untuk tidak bepergian ke luar negeri, sekaligus membekukan harta-harta milik mantan menteri perdagangan dan industri ini.
Rashid dikenal sebagai pebisnis Mesir pertama yang masuk menjadi anggota kabinet pada 2004. Tugas utamanya sejak saat itu adalah merayu investor asing untuk masuk ke mesir. Rashid ada dibelakang perjanjian dagang Mesir dengan Amerika Serikat, Afrika, dan timur Tengah.
Ahmed Ezz
Ezz adalah anggota parlemen dan pebisnis terkemuka di Mesir. Dia mememiliki Al Ezz Industries, manufaktur baja dan keramik di Timteng dan Afrika Utara. Dia menguasai 60 persen baja di MEsir dan salah satu pebisnis baja terbesar di Timteng. Ezz sempat menjadi anggota partai Mubarak, sebelum mengundurkan diri pada 29 Januari lalu. (republika.co.id, 7/2/2011)
khilafah will be back !
Semua tokoh yang paling berpengaruh di Mesir saat ini tidak satupun yang pro syariah. Sudah bisa diprediksi sistem yang akan dipakai oleh para tokoh tersebut andai mereka berkesempatan berkuasa. Hanya tokoh yang pro syariah yang akan membawa Mesir menjadi negeri yang baldatun toyyibatun wa robbun ghofur.