Presiden Barack Obama merasa sangat yakin bahwa transisi yang terorganisir untuk kekuasaan di Mesir akan membawa pada pemerintahan yang tetap menjalin kemitraan dengan Amerika Serikat.
Obama mengatakan dalam wawancara dengan Fox News kemarin bahwa ide-ide dari Jamaah Ikhwanul Muslimin yang dilarang dan sebagai kelompok oposisi yang paling terorganisir bagi Presiden Mesir Hosni Mubarak berisi hal-hal yang anti Amerika Serikat. Ia menambahkan bahwa meskipun demikian Ikhwanul Muslimin tidak mendapatkan dukungan mayoritas.
Selanjutnya ia mengatakan, “Yang penting bagi kami adalah, kami tidak mengatakan bahwa di depan kami hanya dua pilihan, Ikhwanul Muslimin atau rakyat Mesir yang dikuasai. Apa yang saya inginkan adalah pemerintah yang mewakili rakyat Mesir, dan saya yakin bahwa apabila di Mesir telah berlangsung proses transisi yang terorganisir, maka kami percaya pemerintah Mesir akan dapat bekerja sama sebagai mitra.”
Obama mengatakan bahwa Mubarak yang telah memerintah Mesir selama 30 tahun, adalah orang yang paling tahu, apakah ia akan meninggalkan jabatannya dalam waktu dekat atau tidak? Presiden AS itu mengatakan: “Namun apa yang kami tahu bahwa Mesir tidak akan kembali pada masa lalu … Rakyat Mesir menginginkan kebebasan. Mereka ingin pemilu yang bebas dan adil. Mereka ingin pemerintah yang mewakili semua pihak. Dan mereka menginginkan pemerintah yang bertanggung jawab. Sehingga berdasarkan apa yang kami katakan, maka kalian harus memuali transisi sekarang juga.” (mediaumat.com, 9/2/2011)