Ikhwanul Muslimin Mesir Menolak Gagasan Negara Islam
Gerakan Oposisi Paling Kuat di Mesir ini Ingin Pemilu Demokratis Yang Bebas dan Adil.
Ikhwanul Muslimin Rabu berjanji untuk tidak merebut kekuasaan di Mesir, dalam upaya untuk menenangkan ketakutan Barat akan pengambilalihan kekuasan oleh kelompok Islam di tengah protes demonstrasi besar-besaran terhadap Presiden Hosni Mubarak.
Gerakan Islam ini tetap menjadi kekuatan oposisi paling kuat yang terorganisir di Mesir tetapi menjadi kekuatan yang tidak penting dalam demonstrasi besar menuntut penggulingan Mubarak, yang dilakukan oleh para pemuda Mesir yang sebagian besar kecewa terhadap politik yang djalankan.
“Ikhwanul Muslimin tidak mencari kekuasaan. Kami tidak ingin berpartisipasi dengan peristiwa saat ini,” kata pemimpin senior Ikhwan Mohammed Mursi kepada wartawan. “Kami tidak akan mengajukan calon presiden.”
Pihak Barat dan para pengamat Israel telah menyatakan rasa takut mereka atas partai yang resmi dilarang ini namun gerakan ini ditolerir bisa merebut kekuasaan, dengan merubah mesir yang merupakan sekutu utama Amerika menjadi Republik Islam dengan gaya Iran dan membatalkan perjanjian damai Mesir dengan Israel tahun 1979.
Tapi Essam al-Erian, seorang anggota senior yang berbicara pada konferensi pers yang sama, menegaskan bahwa kelompok itu hanya ingin pemilu demokratis yang bebas dan adil.
“Mengapa ada ketakutan atas Ikhwanul Muslimin? Tidak ada yang bisa membenarkan ketakutan ini kepada Islam Kami menolak gagasan sebuah negara agama..”
Adapun mengenai perjanjian damai dengan Israel, Mursi mengatakan bahwa masa depannya akan diputuskan pada jajak pendapat, menurut siapa yang dipilih oleh rakyat Mesir untuk mewakili mereka dalam parlemen pasca-Mubarak.
Dia menambahkan bahwa kelompok itu tetap terbuka untuk berdialog dengan rezim yang ada, tetapi Mubarak harus segera turun. “Presiden harus meninggalkan jabatannya. Sebuah era yang baru harus dimulai,” katanya.
Kelompok ini telah berpartisipasi dalam perundingan yang diprakarsai oleh Wakil Presiden Omar Suleiman tetapi menyatakan kekecewaannya dengan kemajuan yang dibuat.
“Rezim telah gagal, dan tampaknya sebagian orang berpikir bahwa ini adalah dialog yang monolog,” kata Mursi.
Pembicaraan antara Ikhanul Muslimin, sebagian kelompok-kelompok oposisi yang lebih kecil dengan rezim berkuasa telah terfokus pada pengaturan sebuah komite untuk melihat kemungkinan adanya perubahan pada banyak pasal-pasal paling kontroversial konstitusi Mesir.
Tetapi Ikhwanul Muslimin dan para demonstran diseluruh Mesir – banyak di antaran mereka yang mengatakan bahwa mereka belum terwakili dalam pembicaraan itu – dan telah turun ke jalan-jalan dengan jumlah puluhan ribu orang setiap harinya sejak Januari 25.
Mereka ingin janji yang konkret dari Mubarak untuk mundur segera, dan bukan turun pada bulan September ketika dijaadwalkan pemilihan presiden baru.
Ikhwanul Muslimin telah berpartisipasi dalam demonstrasi-demonstrasi di Mesir, tapi tidak memulai atau mengatur demonstrasi atau membuat gerakan yang telah menjadikan mereka kelompok yang maju.
Mereka hati-hati untuk bersikap low profile dan menekankan bahwa mereka hanyalah peserta dalam gerakan rakyat ini, bukan pemimpin pemberontakan.
“Kami bsersama dengan keinginan rakyat,” kata Mursi. “Kami bersama dengan mayoritas rakyat Mesir … Kami bukanlah mayoritas.”
Kelompok ini telah resmi dilarang sejak tahun 1950-an namun pengikutnya berjumlah ratusan ribu anggota dan beroperasi pada jaringan program social dan agama yang luas di seluruh negeri.
Ikhwan didirikan oleh seorang guru sekolah bernama Hassan al-Banna pada tahun 1928 sebagai gerakan akar rumput yang menentang kolonialisme dan Zionisme. Sebagian besar tujuan kelompok ini terlah berhasil yakni untuk mendorong rakyat Mesir untuk berperilaku Islami dalam kehidupan di muka umum.
Ikhwan telah meninggalkan kekerasan sejak dekade lalu, tetapi pasukan keamanan Mubarak telah menangkap ratusan anggotanya dan membatasi aktivitas politiknya.
Sumber: www.middle-east-online.com (9/2/2011)
bila bukan negara islam, lantas apakah tujuan yang hendak kau capai kini kawan,,,?
wahai saudaraku di ikhwanul muslimin. belum cukupkah bukti dan penjelasan tentang cacat bawaan dari demokrasi yang sejak dari digulirkannya gagasan ini hingga kini demokrasi belum pernah terbukti kebenarannya.
Wahai saudaraku ikhwanul muslimin, mengapa kalian begitu ragu dan tidak pede untuk menyatakan terbentuknya negara islam di mesir? bukankah ini pertolongan Allah, tetapi kalian tampaknya menyia-nyiakan kesempatan emas ini dengan tetep kekeh untuk menerapkan sistem demokrasi di mesir, bahkan dengan harapan dan mimpi semu, yakni keadilan dan kejujuran. yak opo iso ngono nek!!!
hanya dengan Khilafah Islamiyah yang akan Menyelamatkan Generasi dan Mewujudkan Kemuliaan Umat. Islam will dominate the word.
siapapun pemimpinnya walau berganti rezim kalau sistemnya tidak dirubah dengan sistem islam sama aja…..malah bisa lebih parah lagi seperti fakta-fakta negeri muslim saat ini ganti rezim tanpa mengubah sistemnya seprti yg kita rasakan saat ini tidak ada kemajuan
Waduh..waduh..
Kenapa sih takut ama negara Islam?
apa yang engkau takutkan wahai saudaraku, amerika sudah hancur berkeping2 jangan kau sia-siakan, takutlah hanya pada Allah azza wajalla
bro semuanya, tolong jangan langsung menghakimi ya…hingga kini pembentukan khilafah islamiyah masih tertera dalam marotibul ‘amal…..insyaalloh. do’akan mereka tetap istiqomah
inilah kebohongan yang haqiqi. mengaku islam, tapi tidak konsisten.
mungkin mereka telah takut kepada selain ALLAH atas pengalaman mereka pada rezim yang lalu, dan tidak ingin terulang. tapi siapakah yang lebih kuat daripada ALLAH.
WAHAI SAUDARAKU IM : sadarkah anda bahwa sikap anda yang menolak gagasan negara islam dan menginginkan demokrasi, akan semakn menjauhkan umat ini dari pemahaman islam yang benar.
WAHAI SAUDARAKU IM : sadarkah anda bahwa sikap anda itu akan menjadi legitimasi bagi barat bahwa demokrasi itu sesuai/tidak bertentangan dengan islam padahal sesungguhnya demokrasi adalah sistem kufur yang jelas bertentangan dgn Islam.
WAHAI UMAT ISLAM : janganlah kalian terpengaruh oleh sikap IM yang menginginkan sistem selain sistem islam. hanya sistem islamlah yang boleh dan berhak kita terapkan dalam kehidupan ini sebagai wujud peng-esa-an kita terhadap Allah swt
khusus mesir, kita semua harus ingat bahwa mesir ada pada masa transisi..kemudian keinginan rakyat mesir yang berdemo adalah lebih pada kondisi kesejahteraan. nah coba bayangkan jika kemudian IM menjadikan jargon pembentukan negara Islam dalam kampanye mereka…bisa2 sebelum bertindak, barat akan langsung menjegal…kerusuhan kembali terjadi, and bisa2 bukan hanya barat tapi rakyat akan memusuhi IM…mungkin IM ingin menunjukkan terlebih dahulu bahwa mereka dapat memberikan solusi, nah jika itu berhasil dan rakyat percaya, maka tinggal menunggu waktu saja bagi IM untuk beraksi lebih lanjut…InsyaAlloh
mereka merasa yakin dgn sistem demokrasi ini. Padahal tidak ada sejarahnya Islam berdiri diatas demokrasi. Atau Negara Islam Demokrasi??Saudara”ku marilah qt sadari hal ini bersama…..Yakinilah.
islam yes and demokrasi juga yes
hanya islam dan khilafah bisa menyelematkan negeri-negeri kaum muslimin termasuk mesir.sadarilah itu dan sadarilah bahwa demokrasi hanya akan memperpuruk dunia Islam sadarilah….