Mubarak tidak muncul dalam daftar “Forbes” sebagai di antara daftar orang terkaya di dunia, dan ia harus dimasukkan.
Aksi demonstrasi yang berlangsung selama delapan belas hari berhasil melengserkan Mubarak dari kursi pemerintahan setelah ia melakukan penekanan dan penindasan dengan tangan besi terhadap rakyatnya sendiri. Dan sepanjang tiga dekade berkuasa, Mubarak telah menjarah kekayaan dengan jumlah besar untuk dapat hidup dalam kesejahteraan setelah kejatuhannya.
Surat kabar Inggris “The Guardian” mengutip dari sumber-sumber di Timur Tengah bahwa kekayaan Mubarak antara 40 hingga 70 miliar dolar. Sehingga dengan kekayaannya ini seharusnya bertengger di puncak daftar orang terkaya di dunia, mengalahkan Carlos Slim (Meksiko) dan Bill Gates (Amerika), masing-masing kekayaannya mencapai 54 dan 53 miliar dolar.
Meskipun Mubarak adalah seorang militer, bukan seorang pengusaha yang bekerja mengumpulkan harta, namun karena ia mendomonasi penuh di Mesir selama jangka waktu tiga puluh tahun dengan konstitusi di tangannya, telah mejadikannya diktator dan angkuh yang memberi peluang bagi dirinya untuk menjarah sebagian besar kekayaan negara.
Profesor Amin Gamal, dari Princeton University of America mengatakan: “Mubarak punya pengaruh di berbagai sektor ekonomi, melakukan monopoli, menerima suap, dan beragam pungutan liar. Dan seandainya kekayaan Mesir dibagi pada rakyat dengan adil dan merata, niscaya Mubarak akan terus di kursi kekuasaannya. Namun apa apa yang ia lakukan telah membuat rakyatnya menderita, dan menyebabkan hengkangnya para pemuda Mesir yang terpelajar.
Dan karena kesulitan memperkirakan kekayaan Mubarak secara akurat, maka nama para diktator tidak muncul di daftar Forbes. Dalam hal ini, tentu saja, harta hasil jarahannya sudah tidak ditemukan di Mesir sekarang. Sebab penundaannya untuk lengser telah memberinya peluang untuk menyembunyikan sebagian besar dari harta hasil jarahannya. Meskipun demikian, pemerintah Swiss mengatakan bahwa ia akan membekukan kekayaan Mubarak yang disimpan di beberapa bank Swiss.
Diketahui juga, bahwa berbagai harta lainnya milik Mubarak disimpan di beberapa bank di Inggris. Bahkan keluarganya memiliki beberapa real estate mewah di London, New York dan Beverly Hills, di samping resor Sharm el-Sheikh, di mana ia sempat tinggal sementara di sana sebelum melarikan diri dari negara tersebut. Dan tidak diragukan lagi bahwa Mubarak telah mengatisipasi kemungkinan seperti ini, sehingga jumlah ini yang diketahui saja, sementara kekayaan yang lain telah disembunyikannya di berbagai tempat rahasia (islamtoday.net, 14/2/2011).
Cerminan pemimpin yang Rakus,tamak,gila harta,dia mendapatkan harta itu dgn menzhalimi rakyatnya sendiri..ingatlah harta yg dikumpulkan dgn jalan yang tidak ma’ruf akan menjadi sesalan kelak diayauml akhir..nauzubilah