HTI-Press. “Privatisasi air adalah hal yang harus ditentang, karena akan mengakibatkan hajat hidup orang banyak terganggu.” Demikian pernyataan tegas dari Bapak Anton Poniman, Sesepuh Bogor ketika memberikan paparan singkat dalam Fokus Group Discussion (FGD), Sabtu (23/08/08).
Masih menurut beliau, air merupakan salah satu kebutuhan pokok, sehingga harus tersedia dengan layak dan cukup. Tapi sekarang air menjadi barang langka.
“Masalahnya, air saat ini sudah dijadikan satu komoditi usaha,” imbuh Pak Anton.
Pak Anton menyarankan agar PDAM sebagai BUMD berperan menjalankan amanah pasal 33 UUD 45 untuk dapat lebih memperluas layanan ke seluruh warga masyarakat hingga sampai ke pelosok desa-desa.
“Privatisasi air harus dicabut, dan diserahkan pengelolaannya kepada Badan Pengelola Negara,” pintanya.
Fokus Group Discussion ini diadakan oleh DPD II Hizbut Tahrir Indonesia Kota Bogor. Acara yang mengangkat tema ‘Mahalnya Air di Kota Hujan: Akibat Liberalisasi SDA?” bertempat di Waroeng Kebun, Bogor.
Hadir sebagai nara sumber diantaranya Bapak Hendri (Direktur Teknik PDAM Tirta Pakuan Bogor), Untung Bahtiar (Redaktur Politik HU Radar Bogor) dan Ust Mumuh Mubarok (Lajnah Siyasiyah DPD II HTI kota Bogor). Selain itu nampak hadir perwakilan dari ulama, parpol, praktisi, LSM dan mahasiswa. (dh/bgr/li)
Ya begini nih kalo kita terlalu turut terhadap sistem neoliberalisme ! terbukti cuma menyusahkan lapisan miskin masyarakat di seluruh dunia !!! padahal Allah sudah mengharamkan penumpukan terhadap segelintir golongan, memang pemerintah kita kebanyakan borjuis komprador….
Islam o muerte ! rebelde, libertad, independencia