Author Archives: solihan

‘Sukses’ Pemilu 2014

Pileg sudah berakhir. Hasilnya pun sudah bisa diduga. PDIP merebut suara terbanyak, meskipun tidak dominan. Adapun partai-partai yang mencantumkan asas Islam atau berbasis massa Islam, peraihan suaranya, ada yang naik ada yang turun. Namun, kalau ditotal seluruhnya ada peningkatan suara. Adapun golput diperkirakan jumlahnya meningkat, ada yang menyatakan sekitar 30% lebih. Artinya, suara golput mengungguli suara yang diraih PDIP. Pemilu ... Read More »

Mewujudkan Kebangkitan Umat dengan Khilafah

Tanpa sadar sebenarnya masyarakat kita sudah mulai memahami arti ideologi dalam berbagai perbincangan keseharian mereka. Berbagai lapisan masyarakat yang kita temui ternyata secara sederhana telah mampu memberikan analisisi bahwa ada yang salah dengan negeri ini dan bagaimana seharusnya negeri ini diatur. Namun biasanya, pada taraf seperti ini mereka belum mampu menjadikan Islam sebagai satu-satunya jawaban. Mereka masih dikaburkan oleh berbagai ... Read More »

Khilafah, Kami Merindukanmu

Sampai kapan kami mandi lumpur”. Ya, ungkapan tersebut terpampang dengan besar di halaman depan sebuah koran yang dijajakan oleh loper koran di perempatan jalan, yang dihiasi dengan foto tak berbaju. Sebuah ungkapan yang berisi pertanyaan besar. Entah kemana ungkapan tersebut ditujukan. Bisa jadi tidak sedikit yang membacanya meskipun hanya sekilas, tapi tidak sedikit pula yang paham akan makna ungkapan tersebut. ... Read More »

Wadah Perjuangan Alternatif

Awal April 2014 saya berkesempatan bersilaturahmi dengan Prof. Ryaas Rasyid. “Indonesia sekarang diambang kehancuran,” ucap anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) tersebut kepada saya, sesaat setelah bersalaman. “Apa yang Bapak maksudkan dengan hancur di sini?” tanya saya. Beliau pun menjelaskan bahwa kini tengah ada upaya yang masif untuk menjadikan Indonesia benar-benar dicengkeram oleh para konglomerat, bukan hanya sekadar dalam bidang ekonomi ... Read More »

Pemilu dan Status Quo

Setiap kali Pemilu datang, masyarakat selalu dijanjikan perbaikan dan perubahan. Ajakan dan slogan untuk memilih caleg, capres dan partai ramai menghias media dan jalan-jalan. Masyarakat didorong berpartisipasi menyukseskan—yang mereka sebut—pesta demokrasi. Mereka katakan, “Ini untuk kebaikan bangsa 5 tahun ke depan.” Harapan tinggal harapan, perbaikan dan perubahan yang dijanjikan tak kunjung datang. Sejak dulu hingga sekarang, belasan kali Pemilu sudah ... Read More »

Khilafah: Untuk Indonesia Lebih Baik

Alam pemikiran umat hari ini persis kisah satire klasik; orang yang kehilangan barang di tempat gelap, tetapi barang itu dicari di tempat terang dengan alasan di sana tak ada cahaya. Umat gagal mengelaborasi persoalan yang mereka hadapi dengan solusi yang semestinya diambil. Solusi yang dipilih tidak berkorelasi dengan persoalan yang sesungguhnya. Akibatnya, umat berada di labirin yang membingungkan, tak tahu ... Read More »

Penyalahgunaan Kaidah Fikih Untuk Mengikuti Pemilu

Menjelang Pemilu Legislatif (Pileg) 9 April 2014 kemarin, berseliweran di pelbagai media berbagai justifikasi agar umat Islam terlibat dalam Pemilu. Sebagiannya menggunakan kaidah-kaidah fikih (al-qawa’id al-fiqhiyyah). Misalnya kaidah adh-dharurah tubih al-mahzhurat, yang berarti kondisi darurat membolehkan hal-hal yang diharamkan. Maksudnya, keikutsertaan umat dalam Pemilu dalam sistem demokrasi sekarang, diakui hukum asalnya haram. Pasalnya, Pemilu Legislatif berarti memilih wakil rakyat yang ... Read More »

M. Ismail Yusanto: Pilihlah Pemimpin yang Siap Menerapkan Syariah Secara Kaffah

Pengantar Redaksi: Pada setiap Pemilu diskusi tentang sikap golput selalu ramai.  Meski Pileg sudah lewat, pembicaraan itu tetap bakal ramai sebab dua bulan lagi masih ada Pilpres. Sudah jelas bahwa memilih adalah hak, bukan kewajiban, artinya tidak memilih tidak bisa dipersalahkan.  Meski begitu, ada bermacam anggapan dan alasan yang tak jarang “mempermasalahkan” sikap itu. Bermacam anggapan seputar sikap tidak ikut ... Read More »

Mekanisme Pelaksanaa Tugas Mu‘âwin at-Tafwîdh

Pengantar Mu‘âwin Tafwîdh adalah manusia dan Khalifah juga seorang manusia. Tentu masing-masing memiliki karakter sendiri yang berbeda, yang mungkin berpengaruh terhadap warna kebijakannya. Dengan wewenang secara umum yang dimiliki Mu‘âwin Tafwîdh, tidak menutup kemungkinan ada kebijakan yang dikeluarkan Mu‘âwin Tafwîdh, yang tidak sejalan dengan keinginan Khalifah, sebagai pihak yang dia wakili. Lalu bagaimana jika hal itu benar-benar terjadi? Adakah mekanisme ... Read More »

Bolehkah Maslahat Jadi Dasar Pengambilan Hukum?

Soal: Sejauh mana batasan maslahat dalam pandangan Islam? Bolehkah aspek kemaslahatan menjadi dasar untuk mengambil hukum, termasuk untuk menjustifikasi keikutsertaan dalam Pemilu yang haram? Jawab: Sebelum menjelaskan beberapa masalah yang ditanyakan di atas, tampaknya perlu dijelaskan sandaran maslahat, siapa Imam Mazhab yang diklaim menyatakan pandangan tentang maslahat ini, termasuk, batasan maslahat itu sendiri. Pertama: Banyak orang mengklaim, Imam Malik, pendiri ... Read More »