Author Archives: solihan

Memperhatikan Alam Berbuah Keimanan

(Tafsir QS al-Ghasyiyah [88]: 17-20) أَفَلا يَنْظُرُونَ إِلَى الإبِلِ كَيْفَ خُلِقَتْ، وَإِلَى السَّمَاءِ كَيْفَ رُفِعَتْ، وَإِلَى الْجِبَالِ كَيْفَ نُصِبَتْ، وَإِلَى الأرْضِ كَيْفَ سُطِحَتْ. Apakah mereka tidak memperhatikan unta, bagaimana diciptakan;  langit, bagaimana ditinggikan; gunung-gunung, bagaimana ditegakkan;  dan bumi, bagaimana dihamparkan? (QS al-Ghasyiyah [88]: 17-20). Setelah memberitakan perkara gaib yang akan dialami oleh dua golongan manusia pada Hari Kiamat, ayat ini ... Read More »

Siapakah ‘Aswaja’?

Soal: Banyak kelompok yang mengklaim dirinya Ahlus Sunnah wal Jamaah karena klaim kebenaran dan ahli surga, sementara yang lain bukan. Sebenarnya siapakah Ahlus Sunnah wal Jamaah? Apakah mazhab atau kelompok tertentu? Bagaimana ciri-cirinya? Jawab:  Istilah Ahlus Sunnah wal Jamaah sebenarnya merupakan istilah baru. Pada zaman Nabi saw, istilah ini belum dikenal. Demikian juga pada zaman Khulafaur Rasyidin, Khilafah Umayyah dan ... Read More »

Syabab

Syabâb (jamak dari syâb[un]) sejatinya merujuk pada sosok muda secara fisik. Badannya  segar-bugar. Tenaganya besar. Tekad dan kemauannya kuat. Semangatnya membara. Harapan dan cita-citanya menjulang tinggi. Singkat kata, syabâb tentu identik dengan al-quwwah (kekuatan). Sebaliknya, syuyûkh (jamak dari syaikh)  biasanya identik dengan orang yang sudah amat tua atau kakek-kakek yang secara fisik sudah tua-renta. Badannya rapuh. Tenaganya loyo dan melemah. ... Read More »

Ilusi Demokrasi (2)

Vox Populi, Vox Dei. “Suara Rakyat Adalah Suara Tuhan” adalah slogan yang acap diusung oleh para pengikut demokrasi. Pepatah kuno bahasa Latin itu memang menggambarkan pengagungan yang luar biasa terhadap prinsip kedaulatan rakyat dalam demokrasi. Sedemikian tinggi posisi suara atau aspirasi rakyat hingga diserupakan dengan suara atau kehendak Tuhan. Karena itu suara rakyat mutlak harus diperturutkan, tidak boleh diabaikan. Namun, ... Read More »

Ustadz Syamsuddin Ramadhan an-Nawi: Nasionalisme Melemahkan Umat

Pengantar Redaksi: Nasionalisme sudah terlanjut dianggap sebagai sebuah paham yang baik dan positif. Nasionalisme dianggap tali pengikat ampuh yang bisa mempersatukan suatu bangsa. Betulkah? Lalu bagaimana dengan fakta bahwa Indonesia, dengan nasionalismenya, justru sering berkonflik dengan Malaysia. Bagaimana Indonesia, dengan nasionalismenya, gagal mencegah Timor Timur melepaskan diri dari Indonesia? Bagaimana Indonesia, dengan nasionalismenya, tidak berdaya dalam menumpas gerakan sparatis Organisasi ... Read More »

Bahaya Privatisasi PLN

Pembatalan UU No. 20 Tahun 2002 tentang Unbundling Vertikal dan Horizontal  tidak   menghentikan upaya Pemerintah untuk melakukan privatisasi PLN.  Upaya Pemerintah untuk melakukan privatisasi PLN terus dilakukan. Kebijakan terbaru adalah Statement Dir Keu pada PLN Kita Edisi 22-Januari 2013, bahwa PLN akan menjalankan Shared Service. Shared Service ini esensinya adalah Unbundling Fungsional, dalam melaksanakan Unbundling Fungsional ini PLN menggaet  Accenture, ... Read More »

Nasionalisme Vs Ukhuwah Islamiyah

Nasionalisme. Ini adalah kata sakral yang tabu untuk dibantah. Konon dengan semangat nasionalisme inilah, para pahlawan rela bersimbah keringat perjuangan dan berlumur darah pengorbanan, demi Indonesia merdeka. Maka dari itu, kobaran nasionalisme harus selalu ada dalam dada anak bangsa. Siapa saja yang menentang konsep ini, bersiaplah terkucilkan, teralienasi, karena dianggap anak bangsa yang tak tahu terima kasih. Disangka penghianat karena ... Read More »

Hak Mengangkat Dan Memeberhentikan Khalifah

Pengantar Dalam sistem demokrasi, kedaulatan (as-siyâdah) dan kekuasan (as-sulthân) ada di tangan umat (rakyat). Karena itu hak mengangkat dan memberhentikan seorang penguasa secara mutlak ada dalam genggaman umat. Akibatnya, hal ini sering dijadikan oleh kekuatan politik tertentu—atas nama rakyat—untuk memakzulkan seorang penguasa yang menjadi musuh politiknya, yang pada akhirnya hanya melahirkan konflik horisontal, dan umat (rakyat) yang menanggung semua akibat ... Read More »

Bughat

Secara bahasa, bughât adalah bentuk jamak al-bâghi, berasal dari kata baghâ, yabghî, baghyan-bughyat[an]-bughâ’[an]. Kata baghâ bermakna thalaba (mencari, menuntut), zhalama (berbuat zalim), i’tadâ/tajâwaza al-had (melampaui batas), kadzaba (berbohong), ‘alâ (sombong), ‘adala ‘an al-haqq (menyimpang dari kebenaran) (Ibrahim Anis, Mu’jam al-Wasith, 1972, hlm. 64-65; Munawwir, Kamus al-Munawwir, 1997, hal. 98; ash-Shan’ani, Subul as-Salam, hlm. 257, Maktabah Dahlan).    Jadi, secara bahasa, al-bâghi ... Read More »

Balasan Kebaikan dan Keburukan

(Al-Arba’un an-Nawawiyah, Hadis ke-37) إِنَّ الله كَتَبَ الْحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ، ثمَّ بَيَّنَ ذَلِكَ فَمَنْ هَمَّ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا الله لَهُ عِنْدَهُ حَسَنَةَ كَامِلَةَ، فَإِنْ هُوَ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللهُ لَهُ عِنْدَهُ عَشْرَ حَسَنَاتٍ إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ إِلَى أَضْعَافٍ كَثِيرَة، وَمَنْ هَمَّ بِسَيِّئَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا الله لَهُ عِنْدَهُ حَسَنَةَ كَامِلَةً، فَإِنْ هُوَ هَمَّ بَها فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا الله لَه سَيِّئَةً ... Read More »