Pendahuluan Ulama memiliki peran penting dalam perjuangan menyebarkan dan menegakkan syariah Islam di Nusantara. Namun keberadaan ulama tidak lepas dari dukungan politik pemerintah sebagai institusi pelaksana hukum Islam. Dalam perjuangan menegakkan syariah Islam, para ulama Nusantara tidak bersifat lokal, melainkan tercipta jaringan yang kuat dengan ulama di belahan dunia lain, khususnya di Timur Tengah. Hal …
Jejak Syariah
Kesultanan Banten
Istana Kaibon dan Surasowan, yang menjadi tempat tinggal para sultan Banten, kini yang tersisa hanya pondasi, sedikit tembok, dan pagarnya saja. Gubernur Jenderal Belanda Herman Willem Deandels, yang memimpin pasukan kompeni, adalah penghancur dua istana itu sekitar tahun 1808, ketika Kesultanan Banten dipimpin Sultan Aliuddin II. Kesultanan Banten akhirnya dihapuskan. Tepatnya pada tahun 1813. Sejak …
Masjid Pathok Nagara
Kesultanan Yogyakarta berdiri pada tahun 1755 M, tepatnya pada tanggal 13 Februari 1755 M atau bertepatan dengan Perjanjian Giyanti. Letak Kerajaan pun secara politis (pertahanan) sangat strategis, yaitu di antara Sungai Code (di sebelah timur) dan Winanga (di sebelah barat); secara lebih luas lagi di antara Sungai Opak di sebelah Timur dan Sungai Progo di …
Jejak Kekuasaan Islam di Bumi Yogyakarta
Yogyakarta, sering disebut dengan Jogja, sejak dulu dikenal sebagai kota pendidikan, selain kota gudeg. Hal ini tampak setidaknya dari keberadaan dua perguruan tinggi tertua di Indonesia, yaitu Universitas Gadjah Mada dan Universitas Islam Indonesia. Namun, jika kita coba membuka-buka catatan sejarah tentang Jogja, salah satu Daerah Istimewa di Indonesia ini menyimpan banyak bukti keagungan Islam, …
Pengadilan Surambi Di Kasunanan Surakarta (Bagian-5 Selesai)
Keraton Surakarta memiliki sebuah struktur pemerintahan yang tersusun atas beberapa lembaga, di antaranya lembaga pengadilan. Secara kelembagaan, pengadilan Keraton merupakan lembaga yang memberikan kontribusi dalam upaya penegakan hukum, menciptakan keamanan dan ketertiban di wilayah Kasunanan Surakarta. Sistem peradilan Keraton juga merupakan lembaga penegak hukum yang berfungsi untuk mencegah terjadinya pelanggaran dan tindak kejahatan yang dapat …
Paku Buawa IV dan Islam [Bagian IV]
Sunan Paku Buwana IV dalam pandangan masyarakat Surakarta tidak saja dikenal sebagai pujangga yang mumpuni, tetapi juga dipercaya sebagai raja yang taat menjalankan ajaran agama islam. Ketaatan dalam menjalankan agama Islam, seperti tidak meninggalkan shalat lima waktu, shalat Jumat dan mengharamkan minuman keras dan candu sudah terlihat sejak muda dan masih berstatus sebagai putra mahkota. …
Serat Cabolek: Cerminan Sikap Raja dan Priyayi Keraton Dalam Memegang Teguh Agama Islam (Bagian 3)
Gambaran sikap keagamaan masyarakat Keraton Surakarta yang lebih menekankan pada ajaran syariah juga diberikan oleh Serat Cabolek.1Serat Cabolek juga merupakan karya dari Kyai Yasadipura I dan ditulis sejaman denga Serat Centini. Dengan mengambil latar belakang Kerajaan Mataram Kartasura masa pemerintahan Sunan Amangkurat IV (1719-1726) dan putranya Sunan Paku Buwana II (1729-1749), Serat Cabolek bercerita tentang …
Serat Centhini: Jejak Syariah di Keraton Surakarta (Bagian 2)
Serat Centhini ditulis pada abad XIX oleh tiga orang abdi dalem Kasunanan Surakarta, yaitu: Kyai Yasadipura I, Kyai Ranggasutrasno dan Raden Ngabehi Sastradipura (Kyai Haji Ahmad Ilhar). Penulisan itu atas perintah putra mahkota, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Amangku Nagara III yang kemudian menjadi raja bergelar Sunan Paku Buwana V (1820–1823). Serat Centhini menceritakan perjalanan …
Islam Dan Kraton Kasunanan Surakarta (Masa Sunan Pakubuwana IV) – Bagian 1
Sikap Keagamaan Masyarakat Keraton Kasunanan Surakarta secara formal memang merupakan sebuah kerajaan yang bercirikan keislaman. Ciri sebagai kerajaan Islam dapat dilihat dari adanya jabatan penghulu dan abdi dalem ngulama dalam birokrasi kerajaan, berlakunya peradilan surambi yang didasarkan pada hukum dan ajaran Islam, penggunaan gelar sayidin panatagama (artinya pemimpin dan sekaligus sebagai pengatur urusan agama) …
Islam Perekat Kebinakaan Budaya [Bagian 3 Habis]
Pertumbuhan penduduk di Kalimantan Timur tidak saja berasal dari penduduk setempat, tetapi erat pula dengan penduduk pendatang yang berasal dari seluruh Nusantara. Hal yang menarik bisa kita lihat pada kehidupan sekarang, yaitu adanya hasil peninggalan kebudayaan Islam di Kalimantan Timur berupa istana, masjid, dan makam. Bentuk jirat dan nisan yang beraneka ragam menunjukkan adanya perpaduan …