HTI

Ta'rifat (Al Waie)

Perbuatan Rasul SAW.

Rasul saw. tidak melakukan perbuatan kecuali mengikuti apa yang diwahyukan kepada beliau. Hal itu ditegaskan di dalam al-Quran. Allah SWT berfirman: ﴿قُلْ إِنَّمَا أَتَّبِعُ مَا يُوحَىٰ إِلَيَّ مِن رَّبِّي﴾ Katakanlah, “Sungguh aku hanya mengikut apa yang diwahyukan dari Tuhanku kepada diriku.” (QS al-A’raf [7]: 203). Aku tidak mengikuti kecuali apa yang diwahyukan kepada diriku (QS …

Al-Ittiba’ Wa At-Ta’assi

اَلْإِتِّبَاعُ وَالتَّأَسِّيْ Al-Tttibâ’ merupakan bentuk mashdar dari ittaba’a–yattabi’u–ittibâ’[an]. Menurut al-Farra’ seperti dikutip oleh al-Azhari dalam Tahdzîb al-Lughah, al-ittibâ’ artinya seseorang berjalan dan Anda berjalan di belakang dia.  Menurut Muhammad Rawwas Qal’ah Ji dalam Mu’jam Lughah al-Fuqahâ’, al-ittibâ’ berasal dari ittaba’a, yakni berjalan di belakang orang lain dan di dalam jejaknya; atau berbuat menurut ucapan orang …

As-Sunnah

As-Sunnah secara bahasa artinya ath-tharîqah (jalan), an-nahju (metode/jalan) wa al-jihatu (arah).  Secara syar’i istilah as-sunnah digunakan untuk menyebut ibadah tambahan yang dinukilkan dari Nabi saw. Dalam istilah hukum, as-sunnah artinya adalah apa saja yang jika dilakukan, pelakunya mendapat pahala dan jika ditinggalkan tidak apa-apa. Dalam istilah para ulama hadis, as-sunnah adalah apa saja yang disandarkan …

Tulisan Mushaf

Yang dimaksud dengan rasm al-mushhaf adalah tulisan mushaf; mencakup beberapa pembahasan: tartib (urutan) ayat dan surat, bahasan sab’atu ahruf dan tanqîth wa tasykîl mashâhif (penuli-san titik dan syakal) huruf dalam mushaf. Tartib ayat dan surat al-Quran dalam MushafTelah jelas bahwa Mushaf Utsmani (mushaf yang ditulis pada masa Khalifah Utsman ra.), hanyalah salinan dari lembaran-lembaran yang …

Penghimpunan dan Penulisan Al-Qur’an

Rasul saw., ketika turun ayat al-Quran, langsung membacakan ayat itu kepada para sahabat. Para sahabat juga langsung menghapalkannya. Para sahabat juga mendengar bacaaan al-Quran dari Rasul saw. dalam shalat-shalat siang dan malam. Menghapal al-Quran menjadi tradisi mereka. Bahkan itu menjadi syiar dan slogan mereka pada Perang Yamamah seperti dituturkan oleh Ibnu Katsir dalam Al-Bidâyah wa …

Muhkam dan Mutasyâbih

Menurut az-Zarqani di Manâhil al-‘Irfân, para ahli bahasa menggunakan kata al-ihkâm dalam banyak makna, tetapi meski beragam kembali ke satu makna yakni al-man’u (menghalangi). Mereka juga menggunakan at-tasyâbuh dalam apa yang menunjukkan persekutuan dalam keserupaan dan kemiripan yang pada galibnya menyebabkan kerancuan. Jadi, al-mutasyâbih itu mengandung kerancuan, artinya maknanya tidak jelas. Al-Muhkam adalah lawan dari …

Dalil Pertama Al-Qur’an

Kata   qur’ân secara bahasa merupakan bentuk mashdar (gerund) dari qara‘a-yaqra‘u-qirâ‘at[an] wa qur‘ân[an]; artinya talâ-yatlû–tilâwat[an] (membaca dan bacaan). Makna bahasa qur’ân ini dinyatakan di dalam al-Quran: إِنَّ عَلَيْنَا جَمْعَهُ وَقُرْآنَهُ (١٧) فَإِذَا قَرَأْنَاهُ فَاتَّبِعْ قُرْآنَهُ Sungguh atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuat kamu pandai) membacanya. Apabila Kami telah selesai membacakannya, ikutilah bacaannya itu (QS …

Syubhah Ad-Dalîl

Syubhah secara bahasa, seperti disampaikan oleh ar-Razi dalam Mukhtâr ash-Shihâh, artinya al-iltibâs (kesamaran/kerancuan);1 juga bisa berarti al-musyâbahah (kemiripan), seperti disampaikan oleh Muhammad Rawas Qal’ah Ji dalam Mu’jam Lughah al-Fuqahâ’.2 Qal’ah Ji juga menyatakan, syubhah adalah apa saja yang perkaranya samar sehingga tidak bisa dipastikan. Jadi syubhah adalah apa saja yang di dalamnya ada isytibâh (kesaraman) …

Dalil-dalil Syariah

Al-Adillah bentuk jamak dari ad-dalîl (dalil). Ad-Dalîl adalah bentukan dari dalla – yadullu – dal[an] wa dalâl[an] wa dalâlat[an]; artinya menunjukkan atau menuntun. Ad-Dalîl menggunakan pola (wazan) fa’îl yang bermakna fâ’il (pelaku). Ad-Dalîl secara bahasa bermakna ad-dâlu (penunjuk) atau mâ yustadallu bihi (sesuatu yang dijadikan argumentasi atau menarik kesimpulan).1 Secara bahasa disebut dalil baik sesuatu …

‘Azimah Dan Rukhshah

Azîmah berasal dari ‘azama – ya’zimu – ‘azman wa ‘azîmat[an]. Imam al-Amidi di dalam Al-Ihkâm fî Ushûl al-Ahkâm menyebutkan, al-‘azîmah secara bahasa berarti ar-ruqyah (mantera) atau keinginan kuat yang diambil dari ketetapan hati atas suatu perkara; al-‘azîmah secara bahasa adalah maksud yang kuat. Dari situ jika orang ‘azima ‘alâ fi’li asy-syay`i, yakni jika ia ingin …