Amerika Mencoba Mempertahankan Hegemoni Militernya di Timur Tengah

Tampak usaha yang dilakukan Amerika untuk memperkuat militer melalui ‘kesepakatan’ kemanan di Irak akan memperkuat pendudukan militer Amerika di Irak. Kesepakatan itu akan menggantikan mandat PBB yang berlaku saat ini yang akan habis pada akhir tahun ini dan secara efektif akan memperkuat Irak sebagai pangkalan militer Irak bagi Amerika Serikat. Pemerintahan Bush berharap untuk dapat memperkuat kesepakatan tadi dengan rezim yang merupakan kaki tangannya di Baghdad menjelang tanggal 31 Juli 2008 tapi tidak ada penentangan yang nyata di dalam negeri Irak kecuali demonstrasi yang menarik massa ribuan orang.

Suatu bocoran berita surat kabar Inggris, The Independent, menunjukkan bahwa Amerika akan mempertahankan penggunaan lebih dari 50 pangkalan militernya di Irak dalam jangka panjang; tentara Amerika dan para kontraktornya akan menikmati kekebalan diplomatik dari hukum di Irak; Amerika akan bisa mengkontrol wilayah udara Irak dibawah 29,000 kaki dan mempertahankan hak untuk melakukan ‘perang melawan teror’ di dalam negeri Irak, dengan memiliki otoritas untuk menahan siapapun yang diinginkannya dan untuk melancarkan kampanye militernya tanpa perlu melakukan konsultasi dengan pemerintah Baghdad.

Taji Mustafa, perwakilan media Hizb ut-Tahrir Inggris mengatakan, “Usaha pemerintahan Bush untuk memaksakan kesepakatan ini sebelum berakhir masa berlakunya adalah kolonialisme yang memalukan untuk bisa terus mempertahankan pijakan militernya di wilayah itu, sehingga dapat terus dilakukan Barat. Ini menunjukkan kemiripan akan kesepakatan yang ditanda tangani antara rezim kaki tangan di Irak pada masa kolonial di Irak tahun 1930 dengan pemerintah Inggris. Kesekatan ini, bersama dengan pangkalan Amerika yang ada sekarang di Kuwait dan Qatar, menunjukkan bahwa hanya sedikit yang berubah sejak pangkalan militer Amerika di Arab Saudi dibongkar.”

“Barat harus menyadari bahwa mereka tidak dapat terus melakukan usaha untuk menghalang-halangi Dunia Islam untuk memilih ketentuan politiknya dan terus memperlakukan wilayah itu seperti stasiun bahan bakar miliknya sendiri, dan kemudian bersaing satu sama lain untuk mengkontrol bagian besar dari minyak di wilayah itu.”

“Kaum Muslim di seluruh dunia harus bersatu untuk menyambut seruan bagi Negara Khilafah yang membentang di seluruh Dunia Islam untuk menggantikan hegemoni pada saat ini. Sistem Islam ini akan membebaskan dari pendudukan asing, mengakhiri eksploitasi ekonomi dan mengakhiri dominasi politik, dan polling menunjukkan adanya dukungan yang meningkat bagi perubahan semacam ini. Hal ini juga akan menggantikan para diktator saat ini dan para tiran yang melayani kepentingan Barat, Inggris atau Amerika, yang terus mencoba membangun nilai-nilai sekuler dan sebuah sistem kapitalis di seluruh wilayah itu. Secara kontras, Negara Khilafah akan memberikan sebuah pemerintahan yang bertanggung jawab, yang memerintah untuk kesejahteraan semua penduduknya, sesuai dengan nilai-nilai dan sistem Islam.”

London, UK, 5 Juni 2008

3 comments

  1. Jangan lupa, Indonesia juga SPBU* favoritnya Amerika.
    .
    *)SPBU = pom bensin.

  2. iman ti bandung

    Hegemoni
    AS
    Segera
    runtuh
    layaknya WTC///

  3. Shalahuddin Thariq al Fatih

    “Kaum Muslim di seluruh dunia harus bersatu untuk menyambut seruan bagi Negara Khilafah yang membentang di seluruh Dunia Islam untuk menggantikan hegemoni pada saat ini. Sistem Islam ini akan membebaskan dari pendudukan asing,
    thariqalfatih@ymail.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*