Menyatukan Sikap & Langkah Ulama’ Menuju Indonesia Bangkit dan Berdaulat dengan Syariah

HTI-Press. Dalam rangka memperkuat dukungan ril atas dakwah demi perjuangan penegakan syariah dan khilafah, terutama dari kalangan ulama, kyai, habaib dan tokoh-tokoh masyarakat, maka DPD II Hizbut Tahrir Indonesia Banyuwangi menggelar acara Workshop Tokoh & Ulama’ pada Ahad, 16 Nopember 2008, sebagai rangkaian Workshop Ulama’ di kota-kota di seluruh Jawa Timur.

“Menyatukan Sikap & Langkah Ulama’ Menuju Indonesia Bangkit dan Berdaulat dengan Syariah”, itulah tema yang diangkat dalam acara tersebut. Acara berlangsung di tempat pertemuan Cengkir Gading Banyuwangi yang dihadiri puluhan orang tokoh & ulama’.

Narasumber yang hadir merupakan representasi Tim DPD I HTI Jawa Timur, yakni Ustadz Mus’ab Abdurrahman (Humas DPD II HTI Malang), Ustadz Abu Imam (Ketua DPD II HTI Probolinggo), serta pemandu oleh Ustadz Harun Musa. Acara ini mendapat sambutan antusias dari para peserta.

Ustadz Mus’ab menyampaikan materi bagaimana tentang kondisi kemunduran umat Islam di berbagai bidang dan cengkraman hegemoni pihak asing khususnya di Indonesia. Bidang-bidang strategis kekayaan alam seperti barang tambang emas, nikel, dan minyak bumi hampir 92 % dikuasai pihak asing, yang berdampak memiskinkan rakyat Indonesia.

Sementara itu, Ustadz Abu Imam memaparkan bahwa kondisi dunia khususnya Indonesia dalam cengkraman kapitalisme global telah terbukti rusak. Oleh karena itu masyarakat tidak boleh hanya sebatas mengeluh, tetapi harus melakukan taghyir (perubahan). Perubahan yang dimaksud bukan perubahan yang hanya sebatas ganti rezim tetapi tetap dalam bingkai sistem kapitalis, maka akan tetap sama saja kondisinya. Akan tetapi makna taghyir disini adalah perubahan yang radikal dan mendasar, bisa disebut inqilabiyah yakni perubahan sistem kapitalis menjadi sistem Islam dengan upaya melakukan pembinaan umat bukan dengan jalan kekerasan.

Ustadz Abu Imam mengajak pada para peserta bahwa dakwah yang dilakukan Hizbut Tahrir tidak akan bisa mewujudkan perubahan itu tanpa dukungan dari umat, karena itu para tokoh dan ulama’ yang memiliki simpul-simpul umat sangat berperan besar untuk ikut menyadarkan umat.

Beberapa pertanyaan & masukan muncul dari peserta antara lain bahwa rakyat ini sudah banyak diberi janji oleh pemerintah tapi tidak banyak terbukti yang ada hanya sakit hati, maka perlu kita melakukan revolusi. Ada juga yang tidak sabar kapan Hizbut Tahrir ini akan mengganti sistem yang tidak tepat ini dengan system Islam?. Sekarang ini banyak parpol Islam, parpol mana yang halal dan pantas dipilih?. Masyarakat sebenarnya sudah banyak mendapat pengajian-pengajian, tetapi selesai pengajian tidak banyak pengaruhnya dalam kehidupan, sebagai masukan kepada HTI  adakan kajian-kajian rutin yang bisa menyadarkan umat untuk jalan perubahan terutama bagi kami. Begitulah antusias mereka dalam acara tersebut. (Abdurrofi’, DPD II HTI Banyuwangi)

4 comments

  1. menuju ukhuwwah islamiyah yang mantap: setuju!

  2. Selamat Kpd HTI Banyuwangi. Semoga yang Ust2 laku menjadi banyu segar bagi umat dan semoga wanginya menyebar hingga ke penjuru dunia. Ulama dan tokoh banyuwangi : dukung dan berjuang terus bersama HTI ya.

  3. Wa’tashimuu bi habliLLaahi Jamiian wa laa tafarroquu…..
    Hanya dengan Khilafah Al-Jamaa’ah akan terwujud….
    Allaahu Akbar….

  4. selamat semua fren di jatim, mantap…
    moge2 eparingi kesempatan yang samo

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*